Kisah Ibu di Bali Positif Covid-19 Meninggal Usai Melahirkan Secara Caesar
Merdeka.com - Bayi yang menginjak usia 6 bulan kandungan berhasil dilahirkan seorang ibu berinisial NI dengan menjalani operasi caesar di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali, Kamis (11/2) lalu. Namun, kendati bayi tersebut selamat saat dilahirkan, tetapi nyawa sang ibu tak tertolong saat operasi caesar.
Hal itu dilakukan karena si ibu bayi melahirkan dengan kondisi terpapar Covid-19 dan terpaksa melahirkan caesar karena kondisinya memburuk.
"Kami dengan tim bisa merawat bayi beresiko tinggi ini dengan baik, dengan ibu positif Covid-19," kata Kepala Instalansi Rawat Inap RSUP Sanglah Wayan Dharma Artana dalam sebuah video diterima wartawan, Kamis (15/4).
-
Mengapa bayi dengan berat badan besar meningkatkan risiko operasi caesar? Jika janin sudah berada dalam kondisi makrosomia, maka ibu kemungkinan besar akan menjalani persalinan melalui operasi caesar atau pembedahan.
-
Kenapa Rosa melahirkan caesar? Jadi banyak pertimbangannya, hb ku turun terus dilihat dari berat bayi juga, kita udah konsul kalau nunggu sampai 40 minggu kemungkinan beratnya bisa 4 kg lebih, kan USG terakhir beratnya 3,3 tapi pas lahir 3,7 itu selang dua hari,' ungkap Rosa Meldianti.
-
Kenapa peluang operasi caesar meningkat pada ibu hamil usia tua? Setelah usia 35 tahun, ada risiko komplikasi terkait kehamilan yang lebih tinggi adalah faktor yang menjadi penyebab banyaknya persalinan caesar.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Apa yang Jessica alami saat melahirkan? Saya ingat tidak bisa berjalan, buang air kecil, bergerak, berpikir. Yang bisa saya lakukan hanyalah bernapas.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Dia mengatakan, tim medis mengaku bersyukur karena kondisi bayi perempuan saat ini semakin stabil dan saat ini bayi itu telah dirawat secara normal di box ruang persalinan RSUP Sanglah.
Selain itu, pihaknya akan mengizinkan keluarga membawanya pulang dalam dua hari ke depan. "Sudah stabil kondisinya dan sudah dirawat di box dan sudah minum seperti bayi normal,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, bahwa bayi itu lahir dengan prematur dan memiliki berat badan cukup rendah yakni 1,08 kilogram. Kemudian, untuk panjang bayi 35 cm, lingkar kepala 25 cm dan lingkar dada 21 cm. "Saat lahir bayi dinyatakan negatif Covid-19," kata dia.
Dia menyebutkan, bahwa bayi yang lahir prematur ini memiliki risiko kesehatan tinggi. Karena, organ dalam tubuh bayi belum terbentuk sempurna sehingga membutuhkan perawatan khusus.
"Pematangan organ belum sempurna mulai dari otaknya, pernafasan, saluran pencernaan. Semua organ dalam proses pematangan. Prematuritas masalah utama (dalam merawat bayi ini)," kata dia.
Selain masalah prematuritas, bayi itu lahir dengan barat badan yang kurang. Kemudian ibu bayi terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian, tim medis RSUP Sanglah merawat bayi itu dalam satu bulan awal di ruang rawat inap neonatus.
Bayi tersebut dirawat dalam kotak inkubator sampai organnya terbentuk sempurna. "Setelah dua bulan dirawat, organ dalam bayi terlihat normal atau tidak mengalami kecacatan," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak mitos tentang melahirkan caesar yang tidak memiliki dasar penjelasan yang tepat.
Baca SelengkapnyaTampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaBuruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaAN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter relawan mengungkap sebuah kejadian pilu mengenai sang pasien saat hendak melahirkan bayi.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaIbu muda ini melahirkan anak kedua secara normal setelah dua tahun sebelumnya melahirkan melalui operasi sesar.
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaKaryawan sebuah minimarket di Surabaya tiba-tiba melahirkan saat tengah bekerja. Ujungnya miris.
Baca Selengkapnya