Kisah Ibu Tien rayu Pak Harto agar larang PNS poligami
Merdeka.com - Surat edaran yang membolehkan poligami di lingkungan Kementerian Pertahanan menuai polemik. Surat edaran bernomor SE/71/VII/2015 tentang Persetujuan Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertahanan itu pun belum diketahui Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menyikapi surat edaran tersebut, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dengan tegas akan memecat setiap anak buahnya yang diketahui berpoligami. Menurutnya, surat edaran tersebut harus dibaca secara utuh. Jika tidak maka surat edaran itu akan menimbulkan pertentangan
Sementara itu, cerita pejabat negara, PNS, hingga anggota TNI dan polisi beristri lebih dari satu bukan cerita baru. Berpoligami bagi pejabat negara, PNS, hingga anggota TNI dan polisi sudah diatur ketat dalam Peraturan Pemerintah (PP) 10 tahun 1983.
-
Bagaimana Soeharto melamar Ibu Tien? Langkah selanjutnya, seperti budaya pada waktu itu, Keluarga Prawiro menanyakan soal rencana perjodohan ini pada seseorang yang dekat dengan keluarga Siti Hartinah. Lamaran Diterima Sesuai dengan perkiraan Ibu Prawiro, ternyata orang tua Siti Hartinah, Pak Soemoeharjomo dan Ibu Hatmanti bersedia menerima perjodohan tersebut.
-
Siapa yang menjodohkan Soeharto? Hingga suatu hari di tahun 1947, saat itu Soeharto sudah berpangkat Overste atau Letnan Kolonel, komandan pasukan TNI di Yogyakarta, Datanglah paman dan bibinya, keluarga Prawirowihardjo. Ibu Prawiro, mengingatkan Soeharto, saat itu sudah 26 tahun. Usia yang cukup matang untuk berumah tangga. Pemuda seumuran di desanya nyaris semua sudah berkeluarga, tinggal dia yang membujang.
-
Kapan Soeharto dan Ibu Tien menikah? Keduanya Menikah di Solo tanggal 26 Desember 1947 Tidak ada dokumentasi perinkahan keduanya. “Maklumlah, suasana masih serba darurat,“ kenang Soeharto.
-
Bagaimana Soeharto bertemu Ibu Tien? Rupanya mereka sudah punya calon. Wanita itu adalah Siti Hartinah. Teman sekelas adik Soeharto, saat sekolah di Wonogiri.
-
Kenapa Soeharto dijodohkan? 'Ibu Prawiro menekankan bahwa perkawinan tidak perlu terhalang oleh perjuangan. Membentuk keluarga adalah penting,' Tapi siapa pasangannya? Saat itu Soeharto tidak punya calon. Dia bertanya balik pada keluarga Prawiro. Siapa kira-kira yang bersedia?
-
Siapa yang mempersunting Ibu Tien? Saat itu Soeharto masih berusia 26 tahun dan berpangkat Letnan Kolonel, Komandan Resimen TNI di Yogyakarta. Pada Suatu Hari, Datanglah Keluarga Prawirowihardjo Ibu Prawiro mengingatkan Soeharto untuk segera menikah.
Peraturan Pemerintah yang diterbitkan di era Presiden Soeharto ini tidak terbit tanpa adanya latar belakang. PP ini yang mengaitkan dengan sifat cemburu Ibu Tien terhadap Pak Harto yang tidak ingin suaminya mendua.
Mantan ajudan Pak Harto, Eddie Marjuki Nalapraya dalam buku 'Pak Harto: The Untold Stories' menulikan bagaimana Bu Tien digambarkan sebagai seorang pencemburu. Pada halaman 484, saat akan menemani Pak Harto memancing di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Bu Tien berpesan kepada dirinya.
"Jangan memancing ikan yang rambutnya panjang, ya," pesan Bu Tien saat rombongan akan berangkat.
Pak Harto tepis PP 10 tahun 1983 pesanan Bu Tien
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu Tien memang dikenal antipoligami. PNS pun dilarang punya istri lebih dari satu.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal penakluk wanita, lamaran Presiden Soekarno pernah ditolak oleh wanita cantik ini.
Baca SelengkapnyaIni sosok cantik pendamping Soekarno yang jarang disorot. Paras cantiknya bikin terpukau.
Baca Selengkapnya"Ini kok tidak seperti biasanya?" ujar Presiden Soeharto yang cuma dapat dua ikan saat memancing di perairan sebelah barat Anyer.
Baca SelengkapnyaAwalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?
Baca SelengkapnyaNovita menceritakan posisi strategis istri pejabat saat tampil dalam Open Mic Merdeka Vol I.
Baca SelengkapnyaSoeharto muda sebenarnya sudah lama mengenal gadis itu. Tapi kondisi ekonomi dan latar belakang keduanya berbeda jauh.
Baca SelengkapnyaNama HR Rasuna Said diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat datang ke masjid untuk tarawih, Ia justru jadi perhatian seorang jemaah pria.
Baca SelengkapnyaAkibat tindakannya ini, kerajaan Pajajaran saat itu mulai mengalami kemunduran hingga memasuki zaman pralaya atau jahiliyah.
Baca SelengkapnyaCerita rakyat ini mengisahkan kesetiaan seorang putri raja kepada kekasihnya yang tidak direstui oleh ayahnya.
Baca SelengkapnyaTak ada lampu, hanya beberapa lilin karena Solo mesti digelapkan saat malam pernikahan Soeharto.
Baca Selengkapnya