Kisah Ica, siswi SMA nyabu tanpa pernah ditegur ayah
Merdeka.com - DAP alias Ica (18), pelajar putri sebuah SMA di Kota Mataram yang didakwa memiliki narkoba, menangis terisak-isak saat majelis hakim di Pengadilan Negeri Mataram menanyakan reaksi orang tuanya terkait kasus yang menimpanya.
"Ayah saya sudah pisah dengan ibu. Ayah tahu saya memakai narkoba tapi diam saja, tidak pernah menegur, karena ayah juga menggunakan narkoba," kata terdakwa Ica di depan majelis hakim yang diketuai H Budi Susilo MH SH, Rabu (20/11), sembari menghapus air matanya.
Ketua majelis hakim berpesan kepada terdakwa untuk mengambil hikmah dari peristiwa ini, karena kalau dibiarkan berlarut-larut dan Ica tidak tertangkap aparat berwajib, kemungkinan malah terjerumus lebih jauh.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Kenapa Inara Rusli menangis di ruang sidang? Inara dan Ati berbincang sejenak hingga Inara tak bisa menahan tangisnya. Dengan penuh emosi, ibu tiga anak itu memeluk wartawati tersebut sambil menangis tersedu-sedu.
-
Kenapa anak merasakan sedihnya ibu? Sejak masa kehamilan, hubungan antara ibu dan anak sudah mulai terjalin. Ketika seorang ibu hamil, bayi yang ada di dalam kandungannya dapat merasakan emosi yang dialami oleh sang ibu. Oleh karena itu, saat ibu merasa bahagia atau sedih, hormon yang dikeluarkan oleh tubuhnya dapat memengaruhi kondisi bayi.
-
Kenapa orang tua Ida Ayu menolak Soekemi? Orang tua Ida Ayu tak rela jika harus kehilangan putrinya karena merestui hubungan mereka. Pasalnya, saat itu keluarga bangsawan Bali memiliki tradisi menikahkan anak-anaknya dengan sanak-saudara sendiri di pendopo agung.
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
"Untung cepat tertangkap, kalau tidak nanti otak kamu bisa rusak," ujar ketua majelis hakim seperti dikutip Antara.
Sementara itu, pada sidang kali ini menghadirkan Faharani (16), siswa sebuah SMA di Mataram yang merupakan teman terdakwa, sebagai saksi meringankan. Dalam kesaksiannya, Faharani menjelaskan bahwa pada akhir Juli lalu, dirinya sedang di warnet bersama Ica.
"Saat itu, kami bertemu teman Ica, yaitu Wira. Tapi saya tidak tahu apa yang mereka katakan. Saya hanya tahu, kemudian Ica pergi dari warnet karena disuruh Wira untuk mengambil barang. Saya tidak mengerti barang apa itu. Belakangan saya kaget ketika mendengar Ica ditangkap polisi karena tersangkut narkoba," ujar Faharani.
Pada sidang sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sahdi SH dalam nota dakwaannya menyebutkan bahwa terdakwa DAP alias Ica yang memiliki dan membawa narkoba jenis sabu-sabu ditangkap petugas dalam suatu penyergapan di Jalan Harimau Mataram, 30 Juli 2013.
Polisi melakukan penggeledahan di tempat kejadian, dari tangan pelajar kelas tiga SMA itu disita beberapa gram sabu-sabu yang terbungkus dalam cangkang rokok bekas, ujar JPU.
Menurut JPU, kejadian itu bermula dari Wira dan Dedi (keduanya buron), bertemu dengan Ica di sebuah warnet di Mataram.
Kepada Ica, Wira memberikan uang sebanyak Rp 400 ribu, sekaligus meminta agar Ica bersedia menemui dan menyerahkan uang tersebut kepada Jak (buron) di daerah Karang Bagu Mataram.
Jak yang menerima uang langsung menyerahkan sebungkus kristal putih narkotika jenis sabu-sabu, yang oleh Ica kemudian dimasukkan ke dalam cangkang rokok bekas.
Sambil membawa narkotika tersebut, Ica berniat kembali ke warnet menemui Wira, namun di perjalanan di belahan Jalan Harimau, Lingkungan Pejanggik, Kelurahan Mataram Timur, sepeda motor yang dikemudikan Ica mendadak dipepet tiga aparat Reserse Narkoba Polda NTB.
Petugas yang kemudian melakukan penggeledahan, dari Ica berhasil menyita barang bukti berupa narkotika jenis sabu dalam bungkus rokok.
"Atas perbuatannya itu, terdakwa dijerat pasal 114 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, subsidair pasal 112 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika," ujar JPU Sahdi SH.
Persidangan akan ditunda pekan mendatang untuk mendengarkan nota tuntutan dari JPU.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang Ibu tak kuasa menahan tangis saat melihat anaknya dijemput paksa polisi di rumahnya
Baca SelengkapnyaDua orang pelaku EH alias Carma dan EHW alias Buluk diamankan serta ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKepergian sang ibunda terasa semakin menyedihkan lantaran dirinya tak menyadari tanda-tanda yang disampaikan oleh sang ibu sebelum meninggal.
Baca SelengkapnyaDimarahi sejak kecil, RA mengaku selalu berusaha kuat di depan orang tuanya. Dia tidak mengungkapkan kekesalan isi hatinya pada orang tua.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaTragis Nasib Pelajar di Gowa, Diperkosa Ayah Lalu Dicekoki Obat Aborsi Berkali-Kali
Baca SelengkapnyaSaat menceritakan momen tersebut, siswi ini tampak begitu tegar.
Baca SelengkapnyaPengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca Selengkapnya