Kisah Imam Muslim cium kaki gurunya, Imam Bukhari
Merdeka.com - Penghormatan terhadap guru sangat dianjurkan di dalam Islam. Penghormatan ini dapat diekpresikan dengan berbagai macam cara. Di antaranya, mencium tangan guru, membawa tas dan kitab mereka ke dalam kelas, memapah dan membantu mereka berjalan.
Anjuran untuk menghormati guru ini sudah lama diajarkan oleh para ulama terdahulu. Mereka tidak segan berebut untuk mencium tangan guru, ustaz, ataupun kiai yang sudah mengajarkan ilmu kepada mereka.
Bahkan, Imam Muslim, seorang ahli hadis yang paling terkenal di dunia Islam, pada saat bertemu gurunya Imam Al-Bukhari, tidak segan untuk mencium kening dan kakinya.
-
Kenapa Imam Bukhari belajar hadis? 'Mulai sekarang, kamu harus belajar hadis,' ungkap gurunya.
-
Bagaimana Imam Bukhari bisa melihat? Saat ia mencapai ayat 22, tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang berbeda di matanya. Ia bisa melihat sekelilingnya, lalu berlari menghampiri ibunya.
-
Apa yang dipelajari Imam Bukhari di madrasah? Imam Bukhari kemudian diterima di salah satu madrasah di daerahnya untuk mempelajari dan menghafal Al-Qur'an.
-
Siapa yang mendoakan Imam Bukhari saat belajar agama? Sang ibu terus-menerus mendoakan putranya selama menuntut ilmu agama.
-
Siapa Ibnu Hadjar? Ibnu Hadjar merupakan mantan Letnan Dua TNI yang berujung menjadi pemberontak pemerintah dalam pasukan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
-
Siapa yang dijemput Ibnu Jamil? Ibnu Jamil berbagi momen menyenangkan ketika menjemput Yaya pulang sekolah dengan mengendarai sepeda motor Honda CRF 150cc yang ia beri nama si Menor, menambah keceriaan di antara mereka.
Ini tentu bukan suatu penyelewangan dan penyimpangan. Andaikan tidak benar dan dilarang di dalam Islam, tentu Imam Muslim sebagai ahli hadits tidak akan melakukannya dan Imam Al-Bukhari pasti sudah melarangnya.
Syekh Nuruddin 'Itr dalam Lamahat Mujazah fi Ushuli 'Ilalil Hadits mengutip sebuah riwayat tentang adab Imam Muslim saat bertemu gurunya.
Riwayat ini berasal dari Ahmad Ibnu Hamdun Al-Qashar bahwa Imam Muslim pernah mendatangi Imam Al-Bukhari untuk bertanya tentang hadis mu'allal. Ketika bertemu, beliau langsung mencium kening gurunya dan berkata.
"Biarkan aku mencium dua kakimu wahai mahaguru, pemuka ahli hadis, dan pakar dalam kajian 'ilal hadits."
Imam Muslim yang sudah sangat tersohor pada masanya tidak enggan untuk menghormati dan bersikap rendah diri di hadapan gurunya. Ia tidak sekadar cium tangan, tetapi juga mencium kaki gurunya.
Dengan demikian, tradisi 'ngalap berkah' bukanlah sesuatu yang baru dan berasal dari pengaruh tradisi lokal sebagaimana dituduhkan sebagian orang. Ini merupakan tradisi yang diwariskan oleh ulama turun temurun. Yang melakukannya tidak hanya ulama di Nusantara, tetapi juga dilakukan oleh ulama Timur-Tengah, meskipun dengan cara yang berbeda-beda.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Presiden ke-5 RI mendatangi makam Imam Al Bukhori di Uzbekistan.
Baca Selengkapnyabunya yang saat itu sebagai single parent tidak pernah putus asa dalam mengurus anaknya meski mengalami kebutaan.
Baca SelengkapnyaSosok tersebut mencium tangan sang jenderal hingga menuai atensi banyak orang.
Baca SelengkapnyaDi banyak negara, perayaan ini dengan mengadakan bazar atau pasar festival yang menjual banyak kue dan camilan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan ulama besar Indonesia yang berkesempatan memegang dan mencium sandal Nabi Muhammad.
Baca Selengkapnya