Kisah Jenderal Benny Moerdani minta dimakamkan secara Islam saat meninggal
Merdeka.com - Jenderal Benny Moerdani dikenal sebagai legenda dunia intelijen dan tokoh penting dalam perkembangan TNI. Kehidupan pribadi Benny dikenal misterius.
Dalam biografinya yang ditulis Julius Pour, Benny dikenal sebagai pemeluk Katolik yang taat. Saat bertempur Benny selalu membawa bibel yang diberikan ibunya.
Belakangan, saat menjabat sebagai raja intel lalu menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (kini Panglima TNI), Benny sempat dicap memusuhi Umat Islam.
-
Siapa yang mengangkat Benny Moerdani? Presiden Soeharto mengangkat Jenderal Benny Moerdani sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia tahun 1983.
-
Kapan Benny Panjaitan meninggal? Pada tahun 2017, Benny Panjaitan harus pergi untuk selamanya di usia 70 tahun.
-
Dimana Tanri Abeng dimakamkan? Said mengatakan, jenazah akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Simprug Golf, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu.
-
Bagaimana Benny Moerdani mendapat kenaikan pangkat menjadi Mayor? Aksi Benny Moerdani di Merauke membuatnya mendapat kenaikan pangkat istimewa menjadi Mayor.
-
Di mana Benny Moerdani bertugas saat Operasi Naga? Misi mereka adalah merebut Merauke dan menyandera orang-orang Belanda di sana.
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
Benny Moerdani dilahirkan dari seorang ayah yang beragama Islam. Sementara ibunya wanita Indo Jerman yang beragama Katolik. Benny dan adik-adiknya mengikuti kepercayaan ibunya.
Ada fakta menarik soal Benny Moerdani. Siapa sangka di akhir hidupnya Benny meminta agar dikafani dan dibacakan Yasin seperti orang yang beragama Islam.
Kisah ini dituturkan oleh Adnan Ganto. Sahabat sekaligus orang kepercayaan Benny Moerdani. Adnan Ganto adalah pria asal Aceh yang menjadi bankir kelas dunia. Dia sudah dipercaya oleh Benny Moerdani untuk menjadi penasihat ekonomi Departemen Pertahanan RI sejak tahun 1987.
Akhir 1980an Benny mengajak Adnan ziarah ke makam orang tua Benny di Solo, Jawa Tengah. Benny masih menjadi menteri pertahanan dan Adnan masih tinggal di Singapura.
"Nan, saya kasih tahu kamu ya, siapa tahu kamu lihat saya pada saat saya meninggal. Tolong kamu atur supaya saya dimandikan secara Islam. Dikafani," kata Benny.
"Bapak kan Jenderal Bintang Empat. Saya tinggal di Singapura," balas Adnan.
"Pokoknya kamu sampaikan saja pesanku," tegas Benny lagi. Demikian ditulis Nezar Patria dan Rusdi Mathari dalam buku Keputusan Sulit Adnan Ganto, Kisah Seorang Anak Buloh Blang Ara Tiga Dekade Menjadi Bankir di Bank Kelas Dunia. Buku biografi ini diterbitkan Penerbit Circa Yogyakarta tahun 2017.
Sebulan kemudian saat Adnan mengunjungi Benny di rumahnya. Adnan meminta izin untuk menyampaikan wasiat tersebut pada istri Benny, Hartini. Alasan Adnan, harus ada saksi lain soal permintaan Benny tersebut.
Apa jawaban Hartini? "Terserah Benny lah," kata dia.
Nah saat itulah Benny menambahkan wasiatnya. "Kalau saya dikafani secara Islam, kamu baca Yasin. Kalau Tina (istri Adnan) ada, dia baca syahadat 25 kali," pesan Benny.
Adnan terus mengingat pesan Benny itu.
Tanggal 26 Agustus 2004, dia sedang berada di New York saat putri Benny Moerdani meneleponnya. Benny kritis di RSPAD.
Adnan bergegas pulang. Tanggal 28 Agustus pukul 20.00 WIB dia tiba di RSPAD.
"Saya menunggu Pak Benny sampai meninggal dan membacakan syahadat sampai embusan napas terakhir," kata Adnan.
Adnan mengaku tak henti-hentinya membacakan syahadat sedangkan Tina membacakan Surat Yasin. Hal ini mengejutkan orang-orang yang hadir. Salah satunya mantan Wapres Try Soetrisno. Setelah itu datang Laksamana Widodo AS.
Masalah muncul saat pastor datang. Dia meminta jenazah Benny tak dikafani.
"Ini amanat," kata istri Benny. "Dikafani dan dimandikan secara Islam," katanya.
Laksamana Widodo AS yang ada di ruangan berusaha ikut menjelaskan. "Pastor, ini permintaan dari beliau," katanya.
Namun Pastor itu bergeming. Hartini hanya pasrah. Dia berbisik pada Adnan. "Adnan ya sudahlah, yang penting kita sudah mandikan secara Islam."
Kafan yang semula membalut tubuh Benny kemudian diganti dengan seragam lengkap dinas militer. Jenazahnya dimasukkan ke peti jenazah. Benny dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata sesuai dengan agamanya di KTP: Katolik.
Try Sutrisno juga pernah berkisah diajak Benny ke makam para leluhurnya di Nusa Tenggara Barat. Saat itu Benny berkata. "Try, lihat kamu baca. Ini nenek moyang saya. Orang Islam semua kan, pangeran semua."
Kisah ini membuka cerita baru soal Benny Moerdani. Si Raja Intel ternyata punya banyak sisi manusiawi. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaKetua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia (PSIK Indonesia) Yudi Latif mengaku keget mendengar kabar sahabatnya berpulang.
Baca SelengkapnyaPenyebab pasti kematian Romo Benny apakah terkait dengan diabetes yang diidap atau hal lain, Alissa belum mendapat penjelasan detail.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Doni Monardo meninggal dunia pada Minggu (3/12/2023) pukul 17.35 WIB. Doni sebelumnya dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Siloam Semanggi.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen (Purn) Doni Monardo meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Semanggi Jakarta, Minggu (3/12)
Baca SelengkapnyaJenazah Gembong, saat ini berada di rumah duka Jalan Peninggalan Timur, Kebayoran Lama Utara.
Baca SelengkapnyaDoni mengembuskan napas terakhirnya pada kemarin malam, Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaPurnawirawan marinir bintang 2 Bambang Sutisno sopiri ambulance untuk antar sahabatnya ke peristirahatan terakhir.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri prosesi persemayaman dan pelepasan Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo
Baca SelengkapnyaPilkada akan tetap berlangsung dan ada aturannya bagi kandidat yang berhalangan nyalon atau meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTampak keranda mayat Doni ditutupi bendera merah putih.
Baca Selengkapnya