Kisah jenderal polisi jujur sampai meninggal tak punya rumah
Merdeka.com - Brigadir Jenderal Kaharoeddin menjabat sebagai Komandan Polisi Sumatera Tengah era 1950-an. Lalu dia diangkat menjadi gubernur pertama Sumatera Barat tanggal 17 Mei 1958. Dia menjabat sebagai gubernur hingga 7 Agustus 1965. Tujuh tahun menjabat, kekayaan Kaharoeddin sama sekali tak bertambah.
"Datang dengan satu tas, pulang juga dengan satu tas," kata Kaharoeddin seperti dikutip dalam buku Brigadir Jenderal Polisi Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa, Gubernur di Tengah Pergolakan, terbitan Pustaka Sinar Harapan tahun 1998.
Maksud Kaharoeddin jelas, jabatan bukan untuk memperkaya diri. Maka Kaharoeddin pun mengembalikan seluruh fasilitasnya. Termasuk perabotan rumah dinasnya. Termasuk mobil dinas berplat BA 1. Kaharoeddin memang tegas memisahkan urusan dinas dan urusan pribadi. Hampir tak pernah dia menggunakan fasilitas dinas untuk keperluan pribadi.
-
Siapa Gubernur Sumatera pertama? PPKI pun menunjuk Teuku Muhammad Hasan, putra asal Sigli ini ditetapkan menjadi gubernur untuk memimpin wilayah Provinsi Sumatera yang ber-ibukota di Medan.
-
Siapa Gubernur Pertama Sumatra Utara? Jadi Gubernur Pertama sekaligus Ketua DPRD Sumatra Utara, Ini Sosok Putra Keturunan Batak Mandailing Namanya jarang dikenal banyak orang. Tetapi jasa besarnya memimpin Sumatra Utara pasca kemerdekaan patut diacungi jempol.
-
Siapa Polwan inspiratif dari Sumatra Utara? Natalia Bangun adalah seorang anggota polisi yang sudah mengabdi selama 31 tahun.
-
Siapa Gubernur Jawa Barat pertama? Dr. Soetardjo Kertohadikusumo, Anggota Volksraad yang Menjabat Gubernur Jawa Barat Pertama
-
Siapa nama Bupati Garut yang pertama? Nama Stadion RAA Adiwijaya sendiri diambil dari sosok Bupati Garut yang pertama dengan nama sama.
-
Siapa yang menjadi gubernur pertama Jawa Timur? Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau yang dikenal dengan Gubernur Suryo punya rekam jejak panjang di dunia pemerintahan. Sebelum diangkat menjadi gubernur pertama Jawa Timur, ia pernah menjabat Bupati Magetan dan Su Cho Kan Bojonegoro.
"Mobil, kulkas dan seluruh perabot dikembalikan semuanya. Nenek saya sampai termenung. Jarang ada pejabat seperti ini," kata cucu Kaharoeddin, Aswil Nasir, saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Pihak Gubernuran sebenarnya ingin menghadiahkan barang-barang inventaris yang biasa dipakai Kaharoeddin selama menjabat. Tapi Kaharoeddin menolaknya. Dia juga menolak diberi uang atau sumbangan. Terutama oleh kalangan pengusaha.
"Kalau mau menyumbang ke dinas sosial saja," tegas Kaharoeddin.
Demikian juga urusan rumah. Dari dulu, Kaharoeddin menempati rumah dinas polisi di Jl Tan Malaka, Kota Padang. Saat menjabat gubernur, Kaharoeddin memilih tetap tinggal di rumah yang tidak seberapa besar itu.
Ketika pensiun sebagai gubernur, Kaharoeddin tetap tinggal di sana. Apalagi Polri mengaktifkannya sebagai penasihat karena pengalamannya. Kaharoeddin menjadi polisi hingga umur 63 tahun.
Ketika hendak diberi rumah oleh Pemprov, dia menolak mentah-mentah. Begitu juga ketika polisi menawarinya sebuah rumah. Kembali dia menolak. Hal itu terjadi berulang-ulang. Kaharoeddin tetap memilih tinggal di rumah hak pakai milik Polri. Sampai dia meninggal, Jenderal dan mantan gubernur ini tak punya rumah pribadi.
Pertama, Pemprov menawarkan kediaman resmi gubernur di Jl Sawahan 50 Kota Padang. Lalu Pemprov menawarkan rumah dinas yang ditempati Kaharoeddin di Jl Tan Malaka No 8 untuk dibaliknamakan. Kaharoeddin menolak pemberian ini. Dia juga menolak saat Pemprov berniat membelikannya rumah di Komplek Wisma Indah Blok I/5 Ulak Karang.
Sementara itu, Pihak Komdak atau kini Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar pun berniat membelikannya rumah di persimpangan Jl Bagindo Azizchan dan Jl Proklamasi, Kota Padang. Tapi Kaharoeddin pun tak mau menerimanya. Dia tak ingin diberi gratifikasi, atas nama pengabdian pada bangsa dan negara. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia adalah seorang perwira Kepolisian RI yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat pertama dan ikut andil dalam mendirikan kantor polisi.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan duka cita atas wafatnya Letjen TNI (Purn) Solihin GP.
Baca SelengkapnyaBerkat jasa-jasanya semasa hidup, nama KS Tubun diabadikan sebagai nama kapal perang hingga jalan.
Baca SelengkapnyaKisah Irjen (Purn) Fakhrizal ketika bertugas di kepolisian.
Baca SelengkapnyaJenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaIni kisah langka teladan kesederhanaan seorang jenderal. Anak buahnya jadi saksi selama menjabat, tak sekali pun dia menggunakan jabatannya untuk korupsi
Baca SelengkapnyaDiketahui, Hoegeng tidak memiliki rumah pribadi. Hanya ada rumah dinas di Jalan Muhammad Yamin, Jakarta. Bahkan, ia juga tak memiliki mobil pribadi.
Baca SelengkapnyaSosok anggota polisi pertama di Indonesia yang dinobatkan jadi pahlawan revolusi.
Baca SelengkapnyaTokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi Kapolri, Awaloedin mempelopori lahirnya satpam. Tak heran hingga saat ini ia dijuluki Bapak Satpam Indonesia.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat, Letnan Jenderal (Purn) Solihin Gautama Purwanegara (GP) meninggal dunia pada Selasa (5/2).
Baca SelengkapnyaPria asal Ogan Komering Ulu Timur ini pernah terjun ke dunia politik maupun kepolisian Republik Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Baca Selengkapnya