Kisah Kakek Nasrul, usia 74 tahun keliling Jakarta tawarkan foto
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu jejaring sosial Path ramai membahas foto seorang kakek tua renta masih bekerja keras menjajakan jasa foto keliling. Kakek usia 74 tahun tersebut ternyata bukan cuma ada di dunia maya, melainkan nyata, ada di sekitar kita.
Nasrul, kakek renta yang sudah tidak lagi tegak berdiri itu menjajakan jasanya di sekitar Mall Ambassador, Kuningan, Jakarta Selatan. Duduk di pinggir trotoar, dia berharap orang yang lalu lalang di sekitarnya menggunakan jasanya.
Saat bekerja, Nasrul membawa tas hitam yang sudah lusuh, dua kamera yang satu kamera DSLR merek Minolta yang selalu dia kalungkan di lehernya. Satu lagi kamera digital yang sudah usang merek Cannon.
-
Siapa yang terbantu dari usaha Pakdhe Nurdin? Pendapatan dari hasil jualan mampu membawa anak-anaknya melangkah hingga ke jenjang pendidikan sarjana.
-
Bagaimana kakek itu menunjukkan cintanya? Ya, dulunya pria berusia 97 tahun ini acapkali mengajak sang istri untuk makan siang bersama di restoran favorit mereka berdua bernama Smith’s Diner. Melansir dari laman WTOC The Southeast News Leader, kisah cinta keduanya dimulai dari tahun 1948. Begitu mengharukan, ia selalu tak lupa membawa foto mendiang sang istri yang diletakkan di meja makan.
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Siapa kakek yang jago bahasa? Thanh mulai belajar bahasa asing sejak kecil, dia belajar bahasa Inggris yang kemudian dilanjutkan dengan bahasa Prancis, sebelum akhirnya belajar bahasa Mandarin saat dewasa.
-
Dimana nenek Niah berjualan? Ia berjualan rujak yang berlokasi di Jalan KH. Mansyur Nomor 70 Surabaya, sekitar wisata religi Sunan Ampel.
-
Siapa yang menolong pria tersebut? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
Kamera Cannon lah yang dia pakai untuk memotret pelanggannya. Sementara kamera DSLR yang dia kalungkan, cuma sebagai pajangan saja. Entah masih bisa dipakai atau tidak, Kakek Nasrul enggan bercerita.
"Saya dari Padang," cerita Kakek Nasrul saat dihampiri merdeka.com, Sabtu (1/11) di trotoar depan Bank OCBC NISP Kuningan, Jakarta Selatan.
Meski sudah renta, Kakek Nasrul semangat saat diwawancarai merdeka.com. "Oh, merdeka? Saya dulu sudah ada saat zaman kemerdekaan," cerita Kakek Nasrul bersemangat.
Namun kakek yang selalu mengenakan hasduk warna merah ini enggan saat ditanya masalah pribadinya. Yang jelas, dia saat ini tinggal numpang di daerah Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Dia tidak mau menjawab saat ditanya di mana alamat persis tinggalnya di Jakarta itu.
Ditanya soal keluarga, Kakek Nasrul mengaku sudah tidak punya siapa-siapa. Namun dia tak mau lantaran tinggal sebatangkara di Jakarta lantas berharap uluran tangan orang lain untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
"Kalau saya meminta-minta, buat apa sekarang saya ada di sini (menjajakan foto keliling)," ujarnya tegas, dengan suara agak bergetar.
Saat diwawancarai merdeka.com, Kakek Nasrul rupanya sedang melayani pelanggan. Prima, wanita berjilbab yang jadi pelanggan pertamanya siang ini.
"Sekali foto untuk ukuran 10 R biayanya Rp 20 ribu. Tapi saya minta dicetakin 5 R saja," ujar prima kepada merdeka.com.
Namun, setelah dipotret, tak lantas pelanggan bisa membawa hasil jepretan Kakek Nasrul. Butuh waktu 3 hari untuk mendapatkan hasil jepretan Kakek Nasrul.
"Besok hari Rabu saya titip teman saya untuk mengambil fotonya ya kek," kata Prima seraya menyerahkan lembaran uang Rp 20 ribu.
"Semoga Rabu bisa ketemu lagi di sini ya kek," lanjutnya.
Tak lama kemudian, datang dua wanita muda mendekati Kakek Nasrul. "Ini kakek yang ramai di Path itu ya," tanya wanita itu.
Selanjutnya, mereka berdua minta foto bareng si kakek, kemudian juga minta dipotret kakek Nasrul. "Jadinya tiga hari lagi ya," ujar Kakek Nasrul dengan wajah berbinar-binar. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
Baca SelengkapnyaPerjuangan kakek Jagat penjual mainan keliling ini viral, mengaku sering pulang dengan tangan kosong.
Baca SelengkapnyaMbah Salam mengaku pulang ke Malang dua sampai tiga bulan sekali untuk menengok anak dan cucunya di rumah.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah @sayaphati ini pun viral dan membuat warganet ikut sedih.
Baca SelengkapnyaKakek ini diketahui berjualan di sekitar GBLA, Bandung.
Baca SelengkapnyaKakek ini menghampiri calon pembelinya satu per satu. Namun, tak ada yang membeli.
Baca SelengkapnyaJadi tulang punggung, perjuangan kakek penjual minuman keliling untuk biayai sekolah cucunya ini tuai simpati warganet.
Baca SelengkapnyaNamanya adalah Sutomo, pria berusia 70 tahun yang telah menjalani profesi ini selama lebih dari 11 tahun.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berkunjung ke bazar UMKM dan berkeliling untuk melihat satu persatu barang yang dijual di bazar tersebut.
Baca SelengkapnyaIa mengaku sudah 11 hari melakukan perjalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaPak Alam berjualan tisu keliling dari Cikarang ke Jakarta. Ia naik kereta bersama putranya Sultan.
Baca SelengkapnyaDiakuinya, sang putra tak mau bekerja hingga masih meminta uang.
Baca Selengkapnya