Kisah Kelam Otak di Balik Bom Kampung Melayu yang Kini Bertaubat
Merdeka.com - Kiki Muhammad Iqbal berkisah tentang pengalamannya saat masih memiliki paham radikal. Segala cara bakal dilakukan guna menerapkan hukum syariat di Indonesia. Paham yang belakangan diakuinya salah ini, berawal saat dirinya mendekam di Lapas Nusakambangan Cilacap tahun 2010 silam.
Di penjara, Kiki dekat dengan sejumlah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Di sana, Kiki dicuci otaknya dengan konsep akidah dan tauhid versi JAD.
Pada saat itu, dia diajak bergabung mendeklarasi diri sebagai jamaah ISIS. Seingatnya, itu terjadi tahun 2014.
-
Siapa yang direhabilitasi? Jadi proses asesmen, dan juga rekomendasi asesmen ini tidak datang dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Tetapi berdasarkan dari rekomendasi asesmen terpadu BNNP DKI Jakarta,' kata Syahduddi saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024).
-
Mengapa tahanan PKI di Madiun kebal peluru? Benar saja, saat celana lurah itu dibuka. Dia langsung lemas, lantas meninggal. Kasus Kebal Peluru ini Bukan Satu-Satunya Dalam Pemberontakan Madiun
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
"Saya bergabung dengan ikhwan-ikhwan mendeklarasikan sebagai jamaah ISIS di seluruh dunia. Saya sempat berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi bersama dengan para ikhwan-ikhwan yang lainnya," kata Kiki.
Kiki meyakini ajaran JAD sesuai harapannya yaitu menerapkan syariat Islam di dunia utama di Indonesia.
Singkat cerita, Kiki telah selesai menjalani hukuman. Dia bebas pada 2015. Setelah itu, pemikiran radikal tak hilang. Bahkan semakin menjadi-jadi. Karena terus dijejal paham radikal oleh JAD semasa di dalam tahanan.
Saat kembali ke masyarakat, Kiki mengadakan beberapa kali pengajian. Selama 1 tahun 10 bulan menghirup udara bebas, Kiki malah menyebarkan paham-paham JAD.
Kiki membawakan materi-materi seputar akidah jihad. Ia berhasil mendoktrin murid-muridnya itu. Sehingga, melakukan berbagai macam aksi teror seperti penembakan polisi, pengeboman. Salah satunya peristiwa bom bunuh diri di Kampung Melayu.
"Ketika saya di luar saya mempunyai binaan atau mempunyai kelompok pengajian yang membawa bendera JAD. Ada beberapa ikhwan yang melakukan amaliah atau melakukan aksi tepatnya di Kampung Melayu," kata Kiki.
Setelah terjadi aksi di Kampung Melayu, beberapa murid pengajiannya banyak yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror. Menurut mereka, gurunya lah yang selama ini memberikan pemahaman radikal.
Kiki pun akhirnya kembali menjadi target Densus 88 Antiteror. Polisi menyambangi kediamannya. Saat itu, ia hendak mengantar anak ke sekolah. Kemudian ditangkap.
"Dari hasil interogasi beberapa Ikhwan maka saya pun diciduk kembali oleh Densus 88 dan tim," ujar Kiki.
Kiki diinterogasi sebelum akhirnya dipindah ke rutan Polres Metro Jaksel.
"Saya menjalani 1 tahun di sana sampai saya dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan pada tahun 2018 bulan Agustus," ujar Kiki.
Selama 2 tahun berada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan, Kiki menceritakan banyak pelajaran yang didapat.
Kiki mulai merenung dan terus membaca kitab-kitab. Membaca merupakan salah satu hobinya. Kiki mengaku mendapat hidayah dari Allah. Kini ia bukan lagi berpaham radikal, tapi berpaham Tasawuf.
Kini mengaku selama menjalani hukuman mendapat perlakuan sangat baik dari Densus 88 Anti teror. Begitu pun keluarganya.
Kiki sangat berharap, bisa kembali berkumpul bersama keluarga. Apalagi, ia memikul tanggung jawab sebagai seorang suami dan ayah bagi anak-anak.
"Itu harapan saya untuk bisa cepat kembali ke keluarga makanya saya mendorong kepada pihak terkait untuk membantu saya dalam proses pembebasan saya," ujar dia.
Kiki mengaku bersedia membantu tim Densus 88 menyadarkan napiter agar kembali setia kepada NKRI dan menghilangkan paham radikal melalui program Deradikalisasi yang dicetuskan oleh Direktorat Identifikasi dan Sosial (Idensos) Densus 88 Antiteror
"Saya siap mendukung saya siap membantu saya siapkan aspirasinya, berikan tenaga, saran, ilmunya untuk proses kelanjutan dari program dari densus untuk deredikalisai," katanya.
Sementara itu, Rina Susanti, istri dari Kiki Muhammad Iqbal mengaku terpukul dengan apa yang dialami suaminya. Apalagi, sewaktu ditangkap. Rina mengaku tengah mengandung bayi.
"Pas waktu suami ditangkap saya hamil 7 bulan. Saya waktu itu terpukul sekali dengan ditangkap suami untuk yang kedua kali," ujar Rina.
Namun, Rina merasa bersyukur bisa melewati hari-hari dengan baik. Menurut dia, itu semua berkat dukungan dari keluarga, orangtua, mertua dan dari Densus 88 Antiteror.
"Mereka yang selalu mensupport saya baik secara moril maupun materil," ucap dia.
Rina tak henti-henti menyampaikan rasa terima kasih telah dipertemukan dengan suami. Sehingga anak-anak bisa melepaskan kerinduan dengan ayahnya.
"Harapan saya ke depan abinya bisa segera pulang dan bisa berkumpul kembali bersama kami. Dan harapannya juga semoga tidak terulang lagi untuk yang ketiga kalinya," harap Rina.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaJamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaGadis berjilbab merah muda ini pertama kali tertarik belajar Islam usai putus dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaMunarman terbukti melanggar Pasal 13 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaKetua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit jadi buronan Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaPelaku menikam korban sebanyak delapan kali dengan badik.
Baca SelengkapnyaKelompok remaja yang menamakan diri gengnya dengan 'Kampung Tengah' itu kerap beraksi kekerasan.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca Selengkapnya