Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah ketulusan Haji Sangkala biayai panti asuhan dari jual angkot

Kisah ketulusan Haji Sangkala biayai panti asuhan dari jual angkot Haji Sangkala (64) bersama anak-anak Panti Asuhan Usamah. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu kebahagiaan orangtua adalah bisa menyaksikan anak yang dirawatnya bisa hidup sukses dan mandiri ketika dewasa. Hal itulah yang dirasakan Haji Sangkala (64), pengasuh panti asuhan Usamah di Jl Andi Tonro IV, Makassar.

Sejak 21 tahun lalu, dia membina anak-anak panti asuhan yang banyak berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Kini anak-anak asuhnya itu sudah banyak yang sukses.

"Anak panti sini ada namanya Suardi Baso, kini sudah jadi kepala Puskesmas di Kabupaten Mamuju Utara di Propinsi Sulbar. Ada juga namanya Khaerunnisa, seorang bidan di sana," kata Haji Sangkala yang berlatar belakang guru di sekolah-sekolah swasta kala mudanya ini, Selasa (20/6).

Selain itu, kata Haji Sangkala, ada juga anak asuhnya yang kembali ke tanah kelahirannya di Flores menjadi guru dan PNS. Ada juga yang menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Makassar dan bidan di Kabupaten Bulukumba.

Bapak empat anak yang tiga di antaranya sudah mandiri dan berkeluarga itu mengatakan, panti asuhan yang dikelolanya sejak tahun 1996 itu tidak punya donator tetap. Dia mengatakan anak-anak asuh yang pernah bersamanya itulah kini yang sesekali mengalirkan bantuan baik berupa uang tunai maupun bahan-bahan pokok.

"Iya, anak-anak panti asuhan yang sukses itu biasa bantu kita di sini. Mereka kasih uang atau sembako," tuturnya.

Haji Sangkala dibantu istrinya, Hajjah Jusni, mengelola panti asuhan Usamah berawal saat ada orang dari PT Hartaco yang meminta bantuannya untuk mengelola panti asuhan Al Khaerat. Anak asuhnya ada 70 orang dan semua berasal dari Timor Timur. Ada sementara anak yang ditolak karena sudah melebihi kapasitas.

"Akhirnya yang anak itu saya ambil, bawa di rumah. Kemudian ada anak tetangga 10 orang sudah yatim sekalian saya ambil dan rawat bersama," kata Haji Sangkala.

Saat itu Haji Sangkala adalah seorang guru swasta yang mengajar di beberapa sekolah seperti SMP dan SMA Muhammadiyah Mariso, Muallimin Muhammadiyah dan SMA Muhammadiyah Cambayya. Dia juga memiliki tiga unit mobil angkot yang tiap hari ditarik beberapa sopir.

Dari gaji seorang guru dan setoran tiga angkot itulah Haji Sangkala menghidupi anak-anak asuhnya yang kian hari bertambah hingga 94 orang. Apa yang Haji Sangkala dan keluarganya makan itu pula yang dimakan anak-anak asuhnya.

Menurutnya, menghidupi keluarga dan anak-anak panti yang hampir berjumlah 100 orang itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit tapi dia yakin rezeki itu selalu ada. Tiap orang pasti ada rezekinya.

Pada tahun 2001 panti asuhan yang diberi nama panti asuhan Usamah ini didaftarkan secara resmi berdasarkan permintaan Pemerintah Kota Makassar. Diberi nama Usama, terinspirasi dari seorang panglima perang di zaman Rasulullah, Usamah bin Said. Di usia 16 tahun sudah diangkat menjadi panglima perang oleh Rasul, dia adalah seorang anak yatim piatu.

"Saya ingin menanamkan kepada anak-anak, meski yatim piatu tetap harus kuat olehnya dalam mendidikan saya utamakan ibadahnya anak-anak seperti salat Dhuha, salat lail, puasa Senin Kamis. Saya juga dari kecil adalah seorang yatim piatu dari Kabupaten Bulukumba, merantau sendiri ke Makassar sekolah di sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA). Belajar juga dari pengalaman hidup, saya ajarkan anak-anak terbiasa hidup susah. Tapi sekolah dan ibadah tidak boleh dilupakan," kenang Haji Sangkala.

Karena jumlah anak asuh yang kian banyak, Haji Sangkala kemudian memilih untuk menjual tiga unit angkotnya demi membangun panti asuhan yang tadinya berupa rumah panggung menjadi rumah permanen. Jual angkot jadi keputusannya karena memang tidak ada donator tetap dan dia juga pantang sebar-sebar proposal apalagi harus melibatkan anak-anak panti asuhan.

Jika di panti asuhan lain membatasi tingkatan sekolah anak asuhnya hingga tingkat SMA, Haji Sangkala membiarkan anak-anak asuhnya tetap tinggal di panti jika masih ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi. Rata-rata anak panti asuhan Usamah kuliah di Universitas Muhammadiyah dan Universitas Indonesia Timur dan STIE YPUP dengan catatan mau bersungguh-sungguh belajar.

"Tempatnya anak-anak kuliah itu untungnya memberikan keringanan. Uang kuliah bisa dicicil," ujar Haji Sangkala.

Alhasil, rata-rata anak panti asuhan Usamah ini pun berhasil dalam pendidikannya. Mereka kemudian keluar, hidup mandiri dengan keluarganya masing-masing.

Kini jumlah anak panti asuhan Usamah ada 52 orang. Mereka berasal dari Flores Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Sinjai, Jeneponto, Bulukumba dan Kabupaten Polewali Mandar.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Driver Ojol Bertato Ini 'Ngojek' Demi Penuhi Kebutuhan Lansia Sebatang Kara, Rumah Sederhananya Rela Jadi Panti
Driver Ojol Bertato Ini 'Ngojek' Demi Penuhi Kebutuhan Lansia Sebatang Kara, Rumah Sederhananya Rela Jadi Panti

Driver ojol ini buat panti lansia di rumahnya dan penuhi semua kebutuhan lansia, bikin salut.

Baca Selengkapnya
Driver Ojol ini Punya 32 Anak, Sosoknya Ternyata Manusia Berhati Mulia Luar Biasa
Driver Ojol ini Punya 32 Anak, Sosoknya Ternyata Manusia Berhati Mulia Luar Biasa

Guna menyambung hidup putra-putrinya, pria tersebut banting tulang menjadi pengemudi ojek online.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak

Setiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.

Baca Selengkapnya
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji

Di antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji

Baca Selengkapnya
Badan Penuh Tato, Kades Hoho Tak Gengsi Mendorong Gerobak Sorong Bawa Adukan Semen Untuk Perbaikan Jalan
Badan Penuh Tato, Kades Hoho Tak Gengsi Mendorong Gerobak Sorong Bawa Adukan Semen Untuk Perbaikan Jalan

Kepala Desa (Kades) Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara Bersama dengan pemuda dan tokoh masyarakat melakukan perbaikan jalan di perkampungan.

Baca Selengkapnya
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kisah Haji Mansyur Crazy Rich Kalimantan Selatan dari Tukang Becak Sampai Jadi Pengusaha
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kisah Haji Mansyur Crazy Rich Kalimantan Selatan dari Tukang Becak Sampai Jadi Pengusaha

Cerita perjalanan kehidupan Haji Mansyur sebelum mendapat gelar crazy rich. Ternyata pernah menjadi seorang tukang becak.

Baca Selengkapnya
Kisah Pak Ahmad, Mantan Guru Honorer yang Bangun Sekolah Gratis dari Hasil Jual Sapu Ijuk
Kisah Pak Ahmad, Mantan Guru Honorer yang Bangun Sekolah Gratis dari Hasil Jual Sapu Ijuk

Dari hasil berjualan sapu ijuk, ia menyisihkan 4 ribu rupiah setiap harinya dan berhasil membangun sekolah gratis untuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Ikhlas Urus ODGJ, Keluarga Aipda Purnomo Tuai Keberkahan Hidup 'Utang Lunas dan Berangkat Umrah'
Ikhlas Urus ODGJ, Keluarga Aipda Purnomo Tuai Keberkahan Hidup 'Utang Lunas dan Berangkat Umrah'

Kisah Aipda Purnomo, polisi yang gemar urus ODGJ ngaku selalu dapat keberkahan hidup.

Baca Selengkapnya
Hidup jadi Gelandangan di Ibu Kota dan Pernah Kerja PRT, Kini Sosoknya Terkenal di Indonesia Dipanggilnya Sahabat Anak
Hidup jadi Gelandangan di Ibu Kota dan Pernah Kerja PRT, Kini Sosoknya Terkenal di Indonesia Dipanggilnya Sahabat Anak

Berikut kisah hidup seseorang yang pernah menjadi gelandangan dan PRT kini sosoknya terkenal di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Para Guru Ngaji Berharap Program Insentif Terus Berlanjut, Dukungan Penuh untuk Kang DS
Para Guru Ngaji Berharap Program Insentif Terus Berlanjut, Dukungan Penuh untuk Kang DS

Kang DS menyampaikan bahwa anggaran insentif guru ngaji mencapai Rp 109 miliar.

Baca Selengkapnya
Dulu Miskin Tak Punya Rumah, Pria Kediri Ini Sukses Jadi Juragan Tabulampot Pembelinya dari Seluruh Indonesia
Dulu Miskin Tak Punya Rumah, Pria Kediri Ini Sukses Jadi Juragan Tabulampot Pembelinya dari Seluruh Indonesia

Ia memberdayakan masyarakat sekitar untuk hidup sejahtera bersama-sama

Baca Selengkapnya
FOTO: Inilah Peraih Penghargaan Merdeka Awards 2024 Kategori Sosok Inspiratif untuk Indonesia
FOTO: Inilah Peraih Penghargaan Merdeka Awards 2024 Kategori Sosok Inspiratif untuk Indonesia

Merdeka.com kembali menghadirkan Merdeka Awards sebagai ajang penghargaan kepada mereka yang telah memberikan sumbangsih bagi kemajuan negeri dan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya