Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah-kisah heroik di balik pertempuran Surabaya

Kisah-kisah heroik di balik pertempuran Surabaya Pertempuran Surabaya. ©istimewa

Merdeka.com - Dalam pertempuran di Surabaya Inggris kehilangan dua jenderalnya. Inggris mengakui itu sebagai perang mereka yang paling berat setelah perang dunia II.

Saking hebatnya perlawanan tentara dan milisi Indonesia di Surabaya, pasukan Inggris menyebut Surabaya sebagai neraka di timur Jawa. Media terkemuka Amerika Serikat, New York Times, edisi 15 November 1945 memasukkan kutipan serdadu Inggris itu dengan sebutan “The Battle of Surabaya”. Sedangkan (Alm) Roeslan Abdulgani menyebut peristiwa 10 November itu sebagai malapetaka yang memenggal arah sejarah Surabaya dan rute kemerdekaan Indonesia. Berikut ini secuplik kisah-kisah heroik seputar perang Surabaya dikutip dari buku biografi pelaku sejarah pertempuran Surabaya yaitu M Jasin.

Lebih baik memerangi penjajahan

Kedatangan armada sekutu mendorong dokter gigi Moestopo yang menjabat sebagai Ketua Badan Keamanan Rakyat? (BKR) Jawa Timur mengirim pesan morse dari pantai Tanjung Perak kepada pihak sekutu agar tidak mendaratkan pasukan. Moestopo yang juga menteri pertahanan ad interim menegaskan dalam pesannya, jika sekutu berani mendaratkan pasukan harus menghadapi risiko perang. Saat itu, banyak pertanyaan terhadap Moestopo apakah prajurit republik akan mampu menghadapi pasukan Sekutu lengkap dengan persenjataan mutakhir. Namun Moestopo dengan semangat membara berkata, "Daripada bangsa kita dijajah oleh bangsa asing, lebih baik kita memeranginya, bagaimana pun juga.

Aksi Luwito dan Gontah

Pada akhir Oktober 1945, Sekutu mendaratkan pasukan di Surabaya dan agresif melancarkan serangan kepada pasukan republik. M Jasin bercerita pos polisi di Bubutan Surabaya diduduki pasukan Sekutu. Semua anggota pasukan republik berhasil dilucuti. Berita itu mendorong M Jasin memerintahkan Luwito dan Gontah dilengkapi senjata lapis baja untuk merebut kembali pos tersebut. Serangan yang dilakukan pasukan Gontah berhasil memporak-porandakan tentara Sekutu berjumlah 350 orang. Kebanyakan pasukan Inggris adalah Gurka. Mereka memohon dikasihani setelah takluk di tangan pasukan Luwito dan Gontah.Keberanian pasukan republik melawan Sekutu meskipun kekuatan persenjataan kalah adalah semangat yang terus dibangkitkan oleh Bung Tomo lewat siaran radio. Pidatonya yang berapi-api menyemangati pasukan.

Perebutan Gudang Senjata Don Bosco

Para pemimpin militer Indonesia menyadari kemampuan persenjataan para pejuang masih kalah jauh dibandingkan tentara sekutu. Sebab, sebagian besar senjata yang dimiliki hanya bambu runcing, klewang, celurit dan senjata tajam lainnya.Salah satu cara untuk mendapatkan senjata adalah dengan merebut persenjataan milik Jepang. Apalagi, mereka mengetahui balatentara Jepang memiliki gudang peluru terbesar se-Asia Tenggara di Don Bosco. Gudang ini dijaga Dai 10360 Butai Kaitsutiro Butai di bawah pimpinan Mayor Hazimoto dengan kekuatan 16 orang Jepang, 1 peleton pasukan heiho.Keberadaan ini diketahui setelah 150 karyawan pribumi bekerja untuk menginventarisir persenjataan yang akan diserahkan kepada sekutu. Dari mereka, para tokoh mengetahui gudang tersebut bersifat strategis karena menyimpan banyak senjata dan peluru. Saat itu Jepang tidak mudah menyerahkan gudang senjata tersebut, M Jasin dan Bung Tomo memaksa petinggi Jepang menyerahkan gudang senjata itu. Akhirnya pihak Jepang bersedia meneken. M Jasin membawa keluar persetujuan penyerahan senjata itu kepada massa rakyat yang sudah berkumpul. Gema teriakan Merdeka! mengumandang. Sejak momen itu, kekuatan senjata pasukan republik bertambah dengan senjata modern.

Aksi Goemoen

Jendral Inggris kedua yang juga tewas di tangan 'arek-arek Suroboyo' saat itu ialah? Brigjen Robert Guy Loder Symonds. Dirinya merupakan Komandan Detasemen Artileri Pasukan Inggris di Surabaya.Tewasnya Jendral Inggris ini karena diberondong senjata anti pesawat udara yang diawaki oleh Goemoen, dari kesatuan BPRS (Barisan Pemberontak Rakjat Soerabaja). Morokrembangan yang dulunya ada sebuah lapangan terbang telah menjadi saksi kegigihan para pejuang Indonesia untuk menjatuhkan pesawat yang dinaiki Jendral Robert Loder-Symonds.Jenderal Inggris yang tewas di Surabaya ini kini dimakamkan di di Commonwealth War Cemetary, Menteng Pulo, Jakarta. Guy Loder Symonds adalah jenderal Inggris kedua yang tewas setelah Mallaby.

Baca juga:Selama November, veteran dapat diskon 90 persen tiket kereta apiKemeriahan Kirab Budaya Rakyat rayakan Hari PahlawanSBY ziarah ke makam pahlawan KalibataMensos minta remaja jadikan pahlawan sebagai idolaHari Pahlawan, Surya Paloh & Rachmawati nangis di makam Soekarno (mdk/tts)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hari Pahlawan 10 November: Sejarah, Makna, Tema dan Cara Memperingatinya
Hari Pahlawan 10 November: Sejarah, Makna, Tema dan Cara Memperingatinya

Memperingati Hari Pahlawan adalah salah satu cara menghargai jasa para Pahlawan. Namun apa itu Hari Pahlawan?

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Pelihara Bersama Semangat Juang Pahlawan
Said Abdullah: Pelihara Bersama Semangat Juang Pahlawan

Said mengingat lagi pada 10 November 1945 lalu yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya menjadi puncak perlawanan rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Berikut Makna dan Cara Memperingatinya
Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Berikut Makna dan Cara Memperingatinya

Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan.

Baca Selengkapnya
Lobi Penjajah agar Tak Sewenang-Wenang pada Rakyat Jawa Timur, Begini Sosok Gubernur Suryo
Lobi Penjajah agar Tak Sewenang-Wenang pada Rakyat Jawa Timur, Begini Sosok Gubernur Suryo

Gubernur Suryo melobi penjajah agar tak sewenang-wenang pada rakyat Jawa Timur. Perjuangannya mengharukan.

Baca Selengkapnya
Potret Kereta Api pada Masa Pertempuran 10 November di Surabaya, Angkut Pribumi Mengungsi ke Luar Daerah
Potret Kereta Api pada Masa Pertempuran 10 November di Surabaya, Angkut Pribumi Mengungsi ke Luar Daerah

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tak bisa dilepaskan dari keberadaan kereta api.

Baca Selengkapnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.

Baca Selengkapnya
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari

Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.

Baca Selengkapnya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya

Kampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.

Baca Selengkapnya
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin

Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur

Baca Selengkapnya
Sejarah Masjid Kemayoran, Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Melawan Penjajah
Sejarah Masjid Kemayoran, Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Melawan Penjajah

Masjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya

Baca Selengkapnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah

Peristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya