Kisah-kisah mereka yang tewas saat lari hindari tawuran
Merdeka.com - 4 Pelajar SMK Negeri I Cibadak, Kabupaten Sukabumi tewas ketika mencoba menghindari tawuran di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Desa Karangtengah. Mereka tewas karena berusaha menghindari tawuran dengan melompat ke Sungai Cimahi yang deras.
"Keempat pelajar yang tewas tersebut terpeleset ke sungai saat menghindari tawuran dan aksi pencegatan dari SMK swasta yang berada di Kecamatan Cibadak," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Asep Edi Suheri kepada Antara, Senin.
Mereka adalah Muhamad Rizki Fadilah (17), Dimas Faizi Akbar (16) Indrianto (17) dan Randika Febriansyah (15). Jasad para pelajar tersebut ditemukan oleh warga sekitar Sungai Cimahi. Jasad terakhir yang ditemukan adalah Randika.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Siapa yang paling banyak memiliki korban? Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Kenapa kenakalan remaja bisa merugikan? Kenakalan remaja tidak hanya merugikan diri mereka sendiri, tetapi juga membawa dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat luas.
"Kami terus menyelidiki kasus ini dan saksi pun sudah kami periksa, selain itu petugas dari Polsek Cibadak pun terus mengembangkan kasus ini, namun kami belum menetapkan tersangka," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Asep Edi Suheri.
Kasus menghindari tawuran namun berujung kematian bukan kali pertama menimpa pelajar SMKN Cibadak. Sebelumnya beberapa kasus serupa juga pernah terjadi. Meski demikian kasus tawuran tetap saja terjadi. Berikut lima kasus menghindari tawuran yang berujung maut.
Hindari tawuran, Budi tewas tenggelam
Mitra Budi Susilo (17) siswa kelas III SMK Al-Husna jurusan Otomotif, warga Kampung Kelor, Desa Gaga, Kecamatan Paku Haji, Kota Tangerang, tewas tenggelam pada Jumat (14/10) di Kali Bayur, Kelurahan Koang Jaya Kecamatan Karawaci Kota Tangerang sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu Mitra berusaha lari dari kejaran sekelompok pelajar SMUN 6 Kota Tangerang.Mitra Budi Susilo akibat putra bungsu anak pasangan Almarhum Sukardi dan Een ini tidak bisa berenang. Warga sempat berusaha mencari korban, namun baru setelah hampir 30 menit korban berhasil ditemukan dan jenazahnya langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan autopsi.Menurut Kabid Humas Polres Metro Tangerang, Kompol Haru Manurung, tewasnya korban Budi Susilo bukan dikarenakan pukulan atau sabetan benda tajam, melainkan ketika itu korban hendak melarikan diri karena ketakutan dan terpeleset sehingga tercebur ke Kali Bayur."Saat ini Korban sudah dibawa oleh pihak keluarga dan kami akan melakukan penyelidikan terkait kasus ini," ujar Manurung.
Hindari musuh saat tawuran, pelajar tewas disambar KRL
Tawuran pelajar kembali berujung maut. Yogi Pratama (16) siswa kelas 1 SMK Karya Muda Depok, tewas mengenaskan setelah tersambar kereta api saat berusaha kabur dari kejaran musuhnya, pada Selasa 8 Oktober 2013 lalu.Menurut keterangan sejumlah saksi mata, peristiwa nahas itu terjadi sekitar 18.45 WIB. Ketika itu, dua kelompok pelajar terlibat saling serang di kawasan perlintasan kereta Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Depok. Korban yang diduga panik, berusaha kabur. Namun saat itu korban kehilangan kewaspadaan di sekitar perlintasan kereta jurusan Bogor-Jakarta. Yogi yang berlari membelakangi kereta tertabrak dan terpental hingga 200 meter. Korban pun tewas seketika dengan kondisi mengenaskan.
Hindari kejaran musuh, siswa SMP tewas disambar KRL
Jasuli, pelajar SMP Negeri 6, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur tewas disambar commuter line di Stasiun Buaran, Klender, Rabu (29/8) lalu. Nahasnya, Jasuli tewas tersambar KRL saat menghindari tawuran pelajar.kejadian bermula saat tawuran antar pelajar SMP pecah di sekitar Stasiun Buaran. Jasuli lalu berlari ke Stasiun Buaran akibat dikejar kelompok pelajar lawan. Diduga panik akibat dikejar, Jasuli tidak menyadari di belakangnya ada commuter line yang melaju dari Jakarta ke Bekasi. Jasuli pun ditabrak dan tewas dengan kondisi tubuh mengenaskan.Tubuh Jasuli terseret ke kolong kereta yang baru bisa berhenti di Stasiun Buaran. Jasuli terseret 25-50 meter dari arena tawuran.Dari lokasi itu, jenazah Jasuli dibawa ke RSCM untuk diotopsi. Jenazah kemudian diambil keluarga dan disemayamkan di Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Jasuli dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jaktim, Kamis siang.
Hindari tawuran, 4 pelajar di Sukabumi tewas dan 2 hilang
4 Pelajar SMKN I Cibadak ditemukan tewas tenggelam di Sungai Cimahi. Sementara itu dua rekannya hingga kini masih dinyatakan hilang lantaran menyeburkan ke sungai tersebut saat menghindari tawuran."Kronologis kejadian tersebut berawal saat pelajar dari SMKN Cibadak pulang dengan naik angkutan namun di tengah jalan tepatnya di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, mereka dicegat puluhan pelajar dari SMK lain," kata Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri."Karena panik, kata dia, pelajar dari SMKN itu lari untuk menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke Sungai Cimahi padahal saat itu arusnya deras," kata Asep.Kedua pelajarnya yang masih hilang tersebut adalah Ismatulloh (16) dan M Ramdani (16) mereka adalah pelajar kelas X. Diketahui hilangnya kedua pelajar itu setelah pihak orangtuanya datang ke sekolah yang menyebutkan bahwa sampai hari ini sejak Sabtu, (9/11) lalu anaknya belum juga pulang ke rumah.Maka dari itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan petugas dari kepolisian untuk mencari dua pelajarnya yang diduga ikut tenggelam bersama empat pelajar lainnya yang ditemukan tewas yakni Muhamad Rizki Fadilah (17), Dimas Faizi Akbar (16), Indrianto (17) dan Randika Febriansyah (15).
Hindari tawuran pelajar, kakek 64 tahun tewas disambar KRL
Sungguh nahas nasib Rahiman (64), warga asal Dusun Gempol Jaya RT 5 RW 2, Karawang ini tewas seketika di lintasan kereta api, Klender, Jakarta Timur. Korban yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang abu-abu lari ke arah rel KA karena menghindari tawuran antar pelajar yang ada di lokasi."Tadi memang ada tawuran di jalan, Bapak ini mungkin bingung mau ke mana. Nah mungkin dia mau menyeberang rel tapi nggak lihat ada kereta," ujar Rahmat, Mandor Stasiun Klender Lama, di lokasi kejadian, Kamis (30/8).Rahmat menambahkan, kejadian sekitar pukul 16.45 WIB, saat itu dia mengaku sedang mengontrol wesel (pertemuan rel kereta api) yang tidak jauh dari lokasi tabrakan. Sebelum kejadian, Rahmat sempat meneriaki korban agar menjauh dari rel."Saya sempat lihat dia saat itu, saya udah teriakin, awas Pak ada kereta, mungkin nggak dengar dan tertabrak," ungkapnya.
Baca juga:4 Temannya tewas tenggelam, 2 pelajar SMKN Cibadak masih hilangLari dari tawuran, 4 siswa SMKN Sukabumi tewas di sungai CimahiTawuran, pelajar bacok lawannya dengan pisau pemotong babiBacok siswa SMK, tiga pelajar Bogor dibekukIkut tawuran, pelajar SMK digiring warga ke polisi (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh remaja tewas saat kabur dari anggota kepolisian yang melakukan patroli.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa saksi dan mengidentifikasi identitas korban temuan 7 jenazah mengambang di Kali Bekasi yang menggegerkan warga.
Baca SelengkapnyaSemula, warga hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka ternyata manusia.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaTujuh jenazah usia belasan ditemukan di tiga titik lokasi berbeda, Minggu (22/
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan korban tawuran DDS yang tangannya putus di Flyover Pasar Rebo merupakan pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaKorban yang meninggal dunia berinsial TH akibat terlibat tawuran antar kelompok tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 15 orang, tiga di antaranya jadi tersangka karena membawa senjata tajam
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Cilobak RT 01 RW 07, Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Senin (7/8) dini hari. Satu orang tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, pihak kepolisian langsung turun tangan.
Baca Selengkapnya