Kisah-kisah sopir taksi jujur, tak tergiur ratusan juta
Merdeka.com - Ini kisah teladan seorang sopir taksi yang selalu berusaha jujur dengan profesinya. Dia tak mau rezeki yang dibawa pulang tak menjadi berkah buat keluarga.
Sekarang ini memang sulit menemukan orang-orang jujur. Tetapi perilaku dua sopir ini rasanya pas dijadikan contoh manusia-manusia yang memegang teguh kejujuran.
Sopir taksi Express yang satu ini mengembalikan uang penumpang bernilai ratusan juta yang tertinggal di taksinya. Uang itu disimpannya di kantong plastik.
-
Bagaimana taksi-taksi ini berbeda dari yang lain? Taksi umum biasanya menggunakan mobil jenis sedan atau MPV yang dapat ditemui hampir di seluruh dunia. Namun, terdapat juga taksi yang menggunakan jenis mobil lainnya.
-
Siapa yang bisa menjadi contoh orang baik? Dadio apik tanpo duduhke apikmu.
-
Kenapa taksi-taksi ini unik? Desain taksi-taksi ini sangat aneh sehingga membuat tercengang!
-
Siapa yang bisa menjadi contoh orang setia? Jika sudah memutuskan untuk setia, kita harus bertanggung jawab untuk menjalankan arti kata setia itu dengan bertanggung jawab dengan apapun yang kita ucapkan atau janjikan.
-
Bagaimana penumpang itu tetap taat aturan? Meski kekecilan, penumpang tersebut terlihat tetap taat aturan dan tidak melepas helmnya saat berada di jalan raya.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
Peristiwa itu bermula saat penumpang yang diketahui Hendra Purnama menghentikan taksinya di Balai Kota Jakarta Pusat menuju Taman Menteng pada Senin (28/12) kemarin.
"Pukul 18.30 WIB, pelanggan menggunakan taksi Express. Pelanggan membawa dua tas dan satu kantung plastik yang berisikan uang ratusan juta rupiah senilai Rp 194.000.000," jelas Head of Corporate Communications, Andi Hermawan, dalam press rilisnya yang diterima merdeka.com, Selasa (29/12).
Selang beberapa menit setelah turun, Hendra yang sadar barangnya tertinggal menghubungi pihak Express. Nasib baik masih berpihak pada Hendra, uang di dalam kantung plastik itu disimpan di Pool Express Ciganjur setelah diberikan sang sopir.
"Uang tersebut utuh, tanpa adanya kekurangan," jelas Andi.
Hendra kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya. Dia kagum dengan sopir yang jujur tersebut.
"Sopir taksi yang telah melakukan sikap jujurnya dengan mengembalikan barang saya yang tertinggal dengan utuh, tanpa adanya kekurangan. Hanya selang beberapa jam dari kejadian tersebut tidak begitu lama, barang tertinggal tersebut telah kembali ke tangan saya," kata Hendra.
Sopir taksi kembalikan uang ratusan juta ©2015 merdeka.com/istimewaLalu ada juga Suharto yang tanpa basa basi bergegas mengantarkan uang penumpang yang tertinggal ke poll. "Kejadian itu pada 26 Mei lalu sekitar pukul 2 malam," kata Suharto kepada merdeka.com, Senin (1/6).
Saat itu, sebenarnya Suharto yang membawa taksi dengan nomor lambung SA 4012, hendak pulang ke rumahnya di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Sakit perut yang dialami membuatnya ingin cepat sampai di rumah.
Tapi saat melintas di kawasan Jl DR Satrio, tepat di seberang gedung AXA Tower ada tiga orang menyetop, dua pria dan seorang wanita. Merasa kasihan sekaligus menambah pendapatan hari itu, dia pun memutuskan membawa penumpang itu.
"Yang naik cuma dua orang pria bule Australia dan wanita, umurnya kisaran 30 lah. Mereka minta diantar ke Sudirman Park," katanya.
Jarak Sudirman Park dan Ambassador yang begitu dekat membuatnya dengan cepat sampai ke lokasi. Setibanya di pelataran apartemen, mobil Suharto kehalangan mobil penghuni yang akan parkir. Karena penumpang terburu-buru, mereka tak masalah harus jalan sedikit menuju lobi. Kebetulan Suharto juga sudah tak tahan dengan perut mules.
"Kenanya Rp 19.900 dibayar uang Rp 20.000. Saat itu sudah bilang periksa lagi jangan sampai ada barang yang tinggal. Tapi penumpang itu bilang tidak ada lagi. Saya pun lanjut balik enggak lihat juga ke jok belakang," tambahnya.
Saat melintas di Jl Rasuna Said arah perempatan Jl Mampang, taksi Suharto kembali diberhentikan pemuda pria yang sepertinya baru pulang kerja. Dia meminta diantarkan ke arah Jl Warung Buncit. Dia akhirnya tiba di rumah pukul 03.30 WIB, dan langsung bergegas bersih-bersih dan menunggu salat subuh. Saat akan istirahat, tiba-tiba ponselnya berbunyi ternyata dari kantor pusat. Dari ujung telepon, dikatakan bahwa ada barang penumpang yang tertinggal di belakang jok sopir.
"Saya ditelepon, pak ada barang penumpang tinggal penumpang tinggal enggak. Coba cek di belakang. Itu telepon sampai dua kali. Saya bilang iya nanti kalau udah beres dari kamar mandi saya cek. Trus dibilang lagi, itu isinya uang pak, saya bilang aja ya saya enggak tahu orang lagi mules ini. Iya nanti saya cek kalau udah beres semuanya," beber pria berkacamata ini menceritakan perbincangannya dengan pihak Express.
Selesai salat, dia langsung menuju mobil dan melihat jok kursi belakang. Benar saja, dia melihat tas selempang hitam ukuran 20x30 cm. Bergegas dia mengantarkan ke poll tanpa berani melihat isi dalamnya.
"Terus saya ditelepon lagi, saya bilang iya ada. Kemudian saya antar ke poll dan dibuka bersama-sama di sana, ternyata 100 lembar dollar Australia pecahan 100, ada power bank, parfum. Setelah bikin berita acara, pagi itu langsung saya antarkan ke apartemen milik dua penumpang itu tadi, karena dia rupanya yang ketinggalan."
"Di tengah perjalanan mengantar, saya juga ditelepon si pemilik uang itu, katanya tolong ya pak itu hidup dan mati saya, buat operasi ibu saya yang kena kanker," tambahnya.
Lebih kurang pukul 08.00 WIB pagi, uang itu sudah diantarkan Suharto kepada pemiliknya. Jika dikurskan jumlahnya lebih dari Rp 100 juta. Disaksikan dua sekuriti apartemen, uang itu diserahkan dan dihitung bersama.
"Alhamdulillah saya dapat dua lembar AUS 100. Bulenya bilang makasih-makasih. Saya suruh hitung juga, dan pas," jelas dia.
Uang ucapan terima kasih itu langsung ditukarkan Suharto untuk biaya anaknya sekolah. Lebih kurang dia mendapat Rp 2 juta 30 ribu.
"Langsung saya pakai bayar uang sekolah anak saya di SMK yang nunggak lima bulan. Meski pun masih kurang Rp 3 juta lagi buat nebus ijazah," ucap pria yang sudah 11 tahun bekerja menjadi sopir taksi di Express Group. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut sosok sopir taksi online yang mengembalikan handphone harga puluhan juta milik penumpang ketinggalan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan dua pemobil yang tabrakan di jalan bukannya saling salah menyalahkan malah damai dan kasih uang.
Baca SelengkapnyaAyah Try Sutrisno merupakan sopir Ambulans, sementara ayah Luhut Bisnsar sopir bus.
Baca SelengkapnyaMeskipun sedang sama-sama bekerja, kakak-beradik ini memiliki kebiasaan unik yang menghangatkan hati.
Baca SelengkapnyaBaik karena dikira caleg, ternyata pemilik mobil adalah seorang guru TK.
Baca SelengkapnyaCurhatan driver ojol yang dapat penumpang nonis penuh toleransi ini viral.
Baca SelengkapnyaDi tengah gempuran bisnis taksi online, Bluebird masih tetap eksis mengaspal di jalan-jalan ibu kota.
Baca SelengkapnyaManajemen Blue Bird menyesalkan perbuatan yang dilakukan salah pengemudinya.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir taksi kegirangan saat bertemu dengan musisi Katon Bagaskara, ternyata ia sudah sering jadi langganan artis.
Baca SelengkapnyaSupir bus ini dengan sabar menunggu penjual tunanetra, berjalan pelan di belakangnya,
Baca Selengkapnya