Kisah Kolonel Gatot Soebroto panggil Soeharto 'monyet' saat perang
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan Jenderal Gatot Soebroto, sosok pahlawan pejuang kemerdekaan ini memiliki peran yang sangat berarti dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan Belanda. Dia dikenal sebagai jenderal lapangan kesayangan TNI AD.
Gatot dikenal terbuka dan ceplas-ceplos. Ada kisah menarik bagaimana hubungan antara Gatot Soebroto dan Soeharto.
Saat itu keduanya terlibat pertempuran di Ambarawa, Jawa Tengah. Soeharto yang kala itu masih berpangkat Mayor diperintahkan untuk menemui atasannya, Gatot Soebroto. Namun, Gatot yang berpangkat Kolonel gemar memanggil anak buah dengan kalimat sesukanya.
-
Bagaimana Soeharto selamat dari bombardir? Soeharto Ternyata Berinisatif Turun Bukit & Melanggar Perintah Kolonel Gatot Dia memperkirakan bukit ini akan jadi sasaran pengeboman Belanda. Karena itu dia memilih meninggalkan bukit. Dugaannya ternyata tepat dan mereka selamat.
-
Siapa yang bertanggung jawab mengamankan rumah Mayjen Soeharto? Kapten Eddie adalah perwira Kujang Siliwangi yang merupakan pasukan elite dan dikenal tangguh di medang perang. Jenderal Soemitro langsung oke mendengar asal kesatuan dan pengalaman tempur perwira muda itu saat menyeleksi Kosatgas.
-
Apa prestasi Soeharto dalam operasi militer 1 Maret 1949? Serangan serentak tersebut ditujukan pada posisi tentara Belanda di Kota Jogjakarta. Serangan itu membuktikan pada dunia internasional bahwa TNI masih ada, tidak seperti klaim Belanda yang mengatakan TNI telah dihancurkan seluruhnya.Letnan Kolonel Soeharto dan pasukan TNI berhasil menguasai Kota Jogja selama enam jam sebelum mundur kembali ke hutan-hutan.
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Dimana Soeharto saat proklamasi kemerdekaan? “Pada saat Bung Karno mengumandangkan kemerdekaan kita itu, saya masih di Brebeg. Sedang melatih para prajurit,“ kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto jadi tentara Belanda? Menjadi serdadu kolonial saat itu bukanlah masalah ideologis atau pengabdian kepada Ratu Belanda, tetapi kepada soal perut. Bagi para pemuda pribumi miskin, menjadi serdadu kolonial adalah pilihan untuk lepas dari kemelaratan hidup di desa.
"Hei monyet, mari ke puncak sini," teriak Gatot.
Panggilan 'monyet' ini merupakan kalimat legendaris yang selalu diingat seluruh anak buahnya. Sebutan itu selalu keluar jika keadaan hati Gatot sedang senang.
Kisah ini ditulis dalam buku 'TB Silalahi: Bercerita Tentang Pengalamannya' karya Atmadji Sumarkidjo terbitan Kata Hasta Pustaka terbitan 2008, Gatot dan Soeharto memiliki hubungan dekat.
Dalam pertemuan itu, Gatot memerintahkan Soeharto untuk menjaga puncak sebuah bukit di Ambarawa pada malam hari. Bukit ini dipandang sangat strategis bagi para pejuang karena bisa memantau pergerakan musuh, jika jatuh ke tangan Belanda maka akan berakibat buruk bagi TNI kala itu.
Setelah memberikan perintah, Gatot menyerahkan sepenuhnya keamanan di atas bukit kepada sosok yang akan menjadi presiden kedua RI ini. Namun, dia justru gemetar melihat bukit itu ternyata dibombardir secara bertubi-tubi dari Belanda. Suara ledakannya sangat membahana, bahkan Gatot sempat berpikir Soeharto dan anak buahnya pasti tewas dalam serangan itu.
Segera setelah serangan berhenti, Gatot bersama anak buahnya langsung menuju bukit tempat Soeharto serta pasukannya berada. Dia pun memerintahkan beberapa orang kepercayaannya mencari setiap jenazah. Gatot menangis membayangkan jenazah Soeharto ada di antara para korban.
Setibanya di puncak bukit, dia terkejut saat menyaksikan tak ada satu pun mayat yang berserakan. Bahkan, ia lebih terkejut lagi melihat Soeharto dan pasukannya berjalan tanpa terluka sedikit pun dari sisi lain bukit tersebut.
Bagi Gatot, Soeharto adalah salah satu anak buah kesayangannya, alhasil ketika melihat Soeharto keluar dari persembunyian tanpa terluka membuatnya terharu dan langsung memeluknya.
"Kamu masih hidup," ucapnya singkat sembari memeluk Soeharto.
Tak lama, dia pun bertanya bagaimana Soeharto berhasil selamat dari serangan tanpa terluka sedikit pun. Dan Soeharto pun bercerita, menjelang malam setelah mendapat perintah itu, dia berpikir bukit tersebut pasti akan mendapat serangan dari Belanda mengingat posisinya yang sangat strategis.
Soeharto menyadari jika tetap bertahan akan membahayakan nyawanya dan seluruh pasukan. Atas alasan itu, Soeharto mengajak anak buahnya bersembunyi di sisi lain bukit. Perkiraan pun tepat, serangan mortir dan bombardir terjadi malam itu juga.
Mendengar itu, Gatot gembira bukan kepalang. Dia pura-pura marah, tetapi hatinya sangat senang.
"Hei monyet, berarti kau melawan perintah. Saya perintahkan kamu tetap di sini tapi ternyata kau tinggalkan."
Meski marah perintahnya diabaikan, namun Gatot tetap bersyukur Soeharto dan seluruh pasukannya tetap selamat. Kelak, Gatot Soebroto diangkat jadi pahlawan nasional dan namanya menjadi nama jalan protokoler di semua ibu kota provinsi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa ini terjadi dalam sebuah pertempuran. Marahkah Soeharto dipanggil monyet?
Baca SelengkapnyaBoengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.
Baca SelengkapnyaSoeharto menjadi lulus terbaik pendidikan polisi. Kalau sekadar baris berbaris, dia sudah mahir lantaran pernah mengikuti pendidikan tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda.
Baca SelengkapnyaBenda itu melingkar di pinggang Soeharto. Tak pernah lepas selama peperangan.
Baca SelengkapnyaIni kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?
Baca Selengkapnya"Hati-hati tentang lompat-melompat. Belum tentu lompat-lompat itu akan bermanfaat, rakyat akan menilai," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaDi tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang puji Jenderal Maruli Simanjuntak 'kurang ajar'.
Baca SelengkapnyaMomentum ini terus dimanfaatkan oleh Mayjen Soeharto untuk meningkatkan pengaruhnya di Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaSebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
Baca SelengkapnyaKasad Maruli Simanjuntak dua kali disebut kurang ajar oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat masih aktif di militer.
Baca Selengkapnya