Kisah Kopassus mau 'dicekoki' arak & pesta biar kalah menembak
Merdeka.com - TNI selalu menjadi juara umum di gelaran Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Tak cuma itu, mereka juga tak terkalahkan di perlombaan ASEAN Armies Rifle Meet (AARM). Setiap digelar, Kontingen Kopassus dan TNI selalu menjadi raja perlombaan menembak antar negara ASEAN ini.
Banyak kisah menarik dalam perjuangan meraih gelar juara umum. Tak cuma di lapangan, di luar lapangan justru lebih berbahaya. Jika tak waspada dan hati-hati, bisa kena perangkap halus.
Komandan Kontingen AARM 24/2014 Mayor Faisol Izudin membagikan bagaimana 'jebakan betmen' ini diduga dilakukan untuk menurunkan konsentrasi lawan.
-
Bagaimana cara mereka menjerat korban? Flexing menjadi modal bagi 'crazy rich' seperti Indra Kenz, Doni Salmanan hingga teranyar Wahyu Kenzo untuk menjerat 'korban' dalam investasi bodong yang dikelolanya.
-
Apa modus yang digunakan TPPO? 'Tidak sedikit LPK yang menawarkan seseorang untuk bekerja di luar negeri. Ini adalah bagian dari kejahatan, modus operandi sebagai tempat pelatihan yang menawarkan pekerjaan,' tuturnya.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Bagaimana menghadapi pembenci? Tidak perlu fokus memikirkan orang yang membenci kita, karena masih banyak orang yang menyayangi kita.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
Di Filipina misalnya, panitia senang sekali mengadakan pesta sampai larut malam. Kontingen yang polos, dengan senang hati menyambut. Tapi jangan heran bila esok saat bertanding akan mengalami kondisi seperti yang diharapkan tuan rumah. Penampilan menurun karena pengaruh pesta sampai tengah malam.
Ketika di Vietnam, kontingen tamu disuguhi arak untuk mengusir dingin. Alasannya cukup logis: Untuk mengusir hawa dingin. Namun TNI tak mau meminumnya.
"Indonesia punya banyak minuman berempah penghangat tubuh tanpa alkohol: jahe dan sejenisnya. Kami siapkan pula pemanas dan perebus air. Jadi, air panas untuk minuman penghangat tubuh selalu tersedia," tulis Mayor Faisol dalam Majalah Baret Merah edisi Ulang Tahun Kopassus ke-63.
"Kami pun menciptakan sendiri alat penghangat tangan: Semacam charging baterei yang dikorsletkan, menyalurkan energi panas ke elemen menjadi alat pemanas sederhana. Sehingga mencairkan kebekuan jemari yang harus siaga membidik secara tepat."
Kadang hal simpel seperti makanan pun bisa berbahaya dan tak dianggap sebagai ancaman. Panitia selalu menghidangkan makanan mewah berlimpah kolesterol tinggi. Olahan hasil laut seperti udang, ini bisa sangat berpengaruh pada kesehatan dan kondisi selama hari-hari pertandingan.
"Kami sudah siaga sejak awal dengan membawa bekal enak dari tanah air: Rendang, kering tempe, abon, telur asin dan madu," kata Mayor Faisol.
Jika semua itu belum cukup, panitia juga menggoda dengan menyediakan kendaraan yang bisa membawa pelesiran ke kota tiap malam.
"Tapi kami sudah mengecamkan dalam hati: Kita akan ke kota setelah menang!" tegas sang komandan kontingen.
Perjuangan itu berbuah manis, TNI merebut juara umum di Vietnam. Perolehan medali 29 emas, 13 perak dan perunggu. Jauh mengungguli Thailand di posisi kedua yang mendapat 8 emas, 14 perak dan 7 perunggu. Sementara tentara Malaysia malah cuma kebagian 2 perak.
Kini mereka tengah mempersiapkan diri untuk berlaga di Thailand dalam rangka AARM 2015. Semoga hasilnya tetap yang terbaik. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan momen perayaan ulang tahun prajurit TNI AD yang main perang-perangan dengan gagang sapu.
Baca SelengkapnyaMeraih baret merah dan brevet komando, simbol kebanggaan unit ini, bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaTentara Belanda membentuk sebuah pasukan elite. Dinamai Marsose, yang berasal dari kata marechaussee, pasukan polisi bersenjata di Eropa.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, dua prajurit Komando Pasukan Katak alias Kopaska terlibat adu fisik.
Baca SelengkapnyaPadahal kelompok RMS sendiri memiliki kekuatan militer yang berbanding terbalik dengan pasukan TNI
Baca SelengkapnyaSimulasi ini digelar sebagai upaya mematangkan persiapan prajurit TNI dalam mengamankan kelancaran Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaStrategi ini pada akhirnya menjadi senjata makan tuan bagi pejuang revolusi
Baca Selengkapnya