Kisah Kopassus tanpa senjata taklukan hati gerilyawan
Merdeka.com - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan satuan elite di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Tak hanya menjalani tugas yang tak biasa, mereka juga harus berpikir di luar kebiasaan dalam menangani konflik, termasuk menghadapi separatis bersenjata.
Di hadapan seluruh prajurit, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan beban yang sangat berat bagi satuan khusus ini. Gatot meminta Kopassus harus selalu sukses menjalankan tugas, tak ada musuh yang berhasil bersembunyi selama masih ada angin.
Ibarat hantu, Kopassus bisa keluar masuk tanpa terlihat. Tak heran, tugas utamanya adalah selalu berlatih, berlatih dan berlatih.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Bagaimana TNI AD tunjukkan komitmennya? Maruli kemudian menyambut baik wacana yang dikemukakan Danjen USARPAC, serta menyatakan pula komitmen TNI AD untuk memperdalam kerjasama di bidang militer.
"Kopassus tidak perlu dipuji, mati tanpa pusara dan prestasi tanpa pujian, karena mereka memang dibentuk prajurit-prajurit yang siap melaksanakan tugas," tegas Gatot saat menghadiri HUT Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (16/4).
Sepanjang sejarah, setiap menjalankan tugas, prajurit Kopassus tidak selalu menyelesaikan masalah dengan senjata. Seluruh atribut dilepas, bahkan masuk ke daerah rawan tanpa menenteng senapan dan menyelesaikannya dengan damai.
Salah satunya pernah dilakukan Serka Sutrisno dari Grup 2 Kopassus. Dia dinilai berhasil mengajak tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Lambert Pekikir dan Militer Murib bersama 19 pengikutnya kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kedua pimpinan OPM ini menyatakan keluar dari organisasi tersebut dan kembali ke kampung halamannya. Bahkan, Lambert sendiri mengaku ingin mendamaikan OPM untuk kembali bersatu dengan Indonesia.
Rupanya, keberhasilan itu menjadi pegangan bagi penerusnya. Dia adalah Serka Zulkarnain.
Sebagai Prajurit Kopassus, Zulkarnain berhasil merangkul tokoh separatis Gerakan Bersenjata Papua. Dia melaksanakan tugas tanpa senjata dengan berpakaian preman dan berada digaris belakang.
Tanpa melepaskan banyak peluru, dia berhasil melumpuhkan semangat bertempur musuh. Tak hanya itu, dia juga menurunkan 10 orang OPM di Papua Nugini untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Berkat itu, Zulkarnain mendapatkan penghargaan khusus, tak hanya dari Panglima TNI, tapi juga seniornya di Kopassus yang juga Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan. Dia disandingkan dengan para pejabat tinggi saat meratakan hut korpsnya ke-70.
"Sersan Zulkarnain diberi tumpeng dan duduk bersama-sama saya dan Pak Luhut (Menko Polhukam) karena, Sersan Zulkarnaen melaksanakan tugas tanpa senjata berpakaian preman dan bertugas digaris belakang di Papua. Memang tidak tercatat, tapi nyata telah dilakukan itulah Kopassus tidak perlu dipuji," ujar Gatot.
Tak semua konflik harus diselesaikan dengan senjata. Prajurit tak cuma dituntut untuk berperang, tapi juga menjadi juru damai bagi musuhnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal kelompok RMS sendiri memiliki kekuatan militer yang berbanding terbalik dengan pasukan TNI
Baca Selengkapnyaerbagai macam misi dijalankan Kopassus, dimulai dari operasi-operasi militer di awal kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaKopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca SelengkapnyaAksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan para pejuang tanah air pada masa revolusi yang tertangkap oleh tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaKeberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.
Baca SelengkapnyaMisi itu berhasil menyelamatkan seluruh anggota TNI dan Polri yang dikepung. Di sisi lain, tak jatuh satu pun korban dari warga sipil.
Baca SelengkapnyaMeraih baret merah dan brevet komando, simbol kebanggaan unit ini, bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.
Baca SelengkapnyaSetiap prajuritnya bukanlah tentara resmi dari Belanda, melainkan mereka adalah tentara bayaran yang bisa membunuh siapa saja yang menghalanginya tanpa pandang
Baca SelengkapnyaPasukan Elite harus jago menembak. Tapi dalam pertempuran, ada hal yang lebih penting. Apa itu?
Baca Selengkapnya