Kisah Laksda Soleman menjaga kedaulatan NKRI di Aceh
Merdeka.com - Laksda TNI (purn) Soleman B Ponto menceritakan pengalamannya ketika menjaga kesatuan NKRI di DI Aceh. Saat itu dia berada dalam kesatuan Badan Intelejen Strategis (BAIS) TNI sejak 1996.
Tugas Soleman saat itu adalah menemani Ketua Pelaksana Harian Aceh Monitoring Mision (AMM), Letnan Jenderal Bambang Darmono. Dan Soleman menemani Bambang untuk memberikan wawasan mengenai intelijen dan dunia internasional.
Soleman mengatakan saat itu ada beberapa hal kecil yang dapat membuat perdamaian di Aceh gagal tercapai. Pasalnya situasi saat itu sedang menuju perundingan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Bagaimana TNI tunjukkan loyalitasnya? Loyalitas tinggi yang mereka tunjukkan terhadap rekan sejawat, atasan, dan kesatuan hampir selalu bisa menyentuh hati wanita.
-
Bagaimana TNI AD tunjukkan komitmennya? Maruli kemudian menyambut baik wacana yang dikemukakan Danjen USARPAC, serta menyatakan pula komitmen TNI AD untuk memperdalam kerjasama di bidang militer.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang mengesahkan TNI? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Bagaimana TNI membuktikan tekadnya? Sejak perang kemerdekaan, TNI membuktikan diri tetap teguh berjuang di tengah segala keterbatasan.
-
Bagaimana TNI AD membantu normalisasi? Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.
"Permasalahan kecil yang dapat mengganjal seperti penggunaan pin berlogo GAM, pengibaran Bendera GAM, dan penggunaan senjata api," jelas Soleman di Hotel Borobudur dalam acara peluncuran buku bertajuk 'TNI dan Perdamaian di Aceh', Rabu (6/11).
Bambang mengatakan Soleman adalah sekretaris yang tidak pernah luput dalam mendokumentasikan perbincangan formal maupun informal. "Dalam perdebatan yang ramai pun tidak ada yang lepas dalam catatannya. Kecuali ketika dia (Soleman) tidak ada," kenangnya.
Lengkapnya data dokumentasi mengenai rapat untuk menuju kedamaian Aceh, maka ini mempermudah Soleman untuk menggabungkannya menjadi satu. Dan dalam buku ini banyak bercerita mengenai keseharian TNI selama di Aceh.
Ketika ditanyai mengenai polemik terumit, Bambang mengatakan ketika sedang ingin menandatangani MoU Helsinki sempat terjadi perdebatan. "Ketika itu kami akan lakukan apapun agar UUD 45 dapat diterima oleh GAM. Karena memang itu sumpah kita sebagai anggota TNI," jelas Bambang.
Tetapi Soleman menambahkan, "Ketika bersama Pak Bambang, cuman tau sekitar 450 senjata. Tetapi GAM mengatakan bahwa kami (TNI) akan memberikan 840 senjata." Untungnya 'miss comunication' ini dapat diselesaikan.
Bambang dalam kesempatan ini menyampaikan rasa bangganya kepada Soleman. Sebab dia merasa Soleman adalah perpanjangan tangan dari TNI. "Ini adalah kali pertama seorang TNI menulis tentang TNI," tutupnya bangga. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam pelaksanaan operasi pemulihan keamanan di Aceh oleh pemerintah berhasil meredam gerakan pemberontakan oleh prajurit Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Baca SelengkapnyaEks Kombatan GAM di Aceh Tamiang Serahkan AK 47 dan Granat ke TNI
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca SelengkapnyaSosok Pak Prodjo sangat membekas di hati Muhammadiyah. Karena itu, negara dianggap perlu memberikan apresiasi setinggi-tingginya.
Baca Selengkapnya"Jadi politik Aceh saat ini sangat dinamis dan sangat modern,” kata Wakil Ketua DPP Partai Nurlis Effendi
Baca SelengkapnyaAgum Gumelar berpesan kepada para alumni untuk menjaga nama baik Lemhannas.
Baca SelengkapnyaAce juga menekankan, sebagai lembaga yang diberi tugas oleh negara akan terus memfasilitasi dan mewujudkan satu persepsi.
Baca SelengkapnyaKasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.
Baca SelengkapnyaKapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaJokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin yang tetap untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI Serka Edison menceritakan pengalamannya saat ia bertugas mendampingi Mayjen Kunto.
Baca SelengkapnyaMomen saat Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman masih berpangkat mayor dan bertugas berantas Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Baca Selengkapnya