Kisah lucu Bob Sadino sindir peserta seminar bisnis
Merdeka.com - Pengusaha nyentrik Bob Sadino meninggal Senin (19/1) pukul 17.30 WIB tadi. Om Bob, panggilan akrabnya, sering mengisi seminar-seminar soal bisnis. Terutama kunci sukses bagi pengusaha muda.
Om Bob juga dikenal selalu bicara ceplas-ceplos dalam seminar. Bahkan lucunya, dia pernah memarahi peserta seminar.
Peristiwa ini terjadi beberapa tahun lalu dalam sebuah seminar di Bandung. Seorang pemuda bernama Budi bertanya pada Om Bob.
-
Bagaimana cara Bu Tin menjual makanannya? Bu Tin juga menjual makanannya dengan harga yang terjangkau. Satu porsi nasi dan lauk Bu Tin dihargai dengan harga Rp10 ribu, dan Rp12 ribu apabila pembeli ingin sekaligus mendapatkan es teh untuk minum.
-
Bagaimana Pak Beno memasarkan mi nya? 'Kita mengenalkan produk dengan cara masak keliling. Bahkan saya sampai menggratiskan orang makan mi ini sampai 3.000-an lebih,' kata Pak Beno
-
Bagaimana Sarjono memasarkan abonnya? Kemudian, saat pandemi mobilitas dan interaksi fisik dibatasi sehingga Sarjono berinovasi dengan memanfaatkan marketplace untuk menjual produknya.
-
Bagaimana cara petani muda ini menjual petai? 'Tapi karena sistemnya mereka nggak transfer dulu, jadi banyak uang yang macet di sana sehingga kita melakukan sesuatu yang baru dengan menjual petai lewat online,' kata Dyra dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Bagaimana Sambal Bu Rudy memulai bisnisnya? Lanny kemudian membuka rumah makan di lokasi yang sama.
-
Bagaimana cara Sertu Sarijo jualan? Sejak sepulangnya bertugas, Sarijo diketahui bakal menjajakan dagangannya hingga larut malam.
"Pak Bob saya ingin berusaha dengan menjual telur. Bagaimana tipsnya agar telur saya laku?"
Om Bob pun menyindir Budi. "Kamu ini kok guoblok. Telur itu kan kebutuhan sehari-hari. Nggak perlu tips-tips, kamu jual di pinggir jalan juga laku." kata Om Bob.
Kontan Budi ditertawakan peserta seminar.
Lewat sindiran itu Om Bob ingin memberikan pesan. Jangan takut memulai usaha. Barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti telur dan sayur itu sudah dicari orang. Tinggal keuletan saja mau berdagang, pembelinya sudah ada. Tak perlu repot-repot strategi ini-itu.
Kondisi saat ini berbeda jauh saat Om Bob pertama kali berjualan telur ayam negeri. Saat itu di Indonesia orang-orang belum mengenal telur ayam negeri, tapi telur ayam kampung. Mereka menganggap telur yang dijual Om Bob aneh.
Karena itu Om Bob menjualnya pada ekspatriat alias warga negara asing yang tinggal di Jakarta dari satu pintu ke pintu. Perlahan orang mulai melirik telur ayam negeri.
Maka semoga para pemuda Indonesia berani mulai berbisnis. Memulainya dengan sebuah keberanian seperti Om Bob.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bob Sadino merupakan pengusaha terkenal yang inspiratif.
Baca SelengkapnyaDia ogah mengandalkan ekonomi keluarga untuk menjemput kesuksesannya
Baca SelengkapnyaJokowi silaturahmi dengan nasabah Permodalan Nasional Mardani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar)
Baca SelengkapnyaLewat media sosial, para wirausaha pun bisa memasarkan produk atau jualannya agar dapat menarik pelanggan. Hal itu dibuktikan oleh penjual telur gulung ini.
Baca SelengkapnyaTebak-tebakan adalah permainan menarik dan menyenangkan.
Baca SelengkapnyaTidak disangka-sangka, peluang datang ketika Bone dan sang istri melihat pedagang sostel (sosis telur) di Banjarnegara.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang tebak-tebakan receh yang lucu dan mampu cairkan suasana.
Baca SelengkapnyaSobirin yang masih awam dan belum tahu betul karakter puyuh kembali menelan kegagalan karena 1.000 ekor puyuh yang baru dibelinya mati.
Baca SelengkapnyaPara SPG itu telah dibekali pengetahuan tentang hewan kurban. Harapannya mereka akan mendongkrak penjualan hewan kurban.
Baca SelengkapnyaTingkah laku ekspresifnya kemudian disukai oleh banyak orang hingga memicu gelak tawa dan viral di media sosial
Baca SelengkapnyaAnda mencari kata-kata seblak lucu dan menarik? Ulasan berikut ini bisa menjadi bahan pertimbangan Anda.
Baca SelengkapnyaDalam pelatihan ini semua peserta terlibat dalam proses pembuatan untuk mendapatkan ide-ide berwirausaha.
Baca Selengkapnya