Kisah lucu prajurit Kopassus anggap pertempuran seperti pesta pora
Merdeka.com - Buat prajurit biasa, terjun di pusat kekuatan musuh dan ditembaki dengan gencar merupakan mimpi buruk. Namun anehnya, bagi prajurit Kopassus TNI AD, hal itu dianggap sebagai pesta pora.
Peristiwa ini terjadi 7 Desember 1975. Saat itu TNI mengerahkan Brigade Lintas Udara dan Kopassus untuk merebut Kota Dili di Timor Timur. Pasukan Kopassus yang saat itu masih bernama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha), diterjunkan untuk merebut objek vital yang dikuasai tentara Tropas dan Fretilin.
Pertempuran berlangsung cukup sengit. Sisa-sisa pasukan Fretilin dan Tropas yang belum sempat lari ke hutan terus memberikan perlawanan dari sela-sela bangunan di Kota.
-
Kenapa Kapolri tertawa saat disapa anggotanya? Bukannya marah, Kapolri justru tertawa lebar usai disapa oleh anggotanya tersebut. Ia bahkan tidak marah meski disapa oleh anggotanya di depan para Jenderal, salah satunya Wakapolri Komjen Agus Andrianto.
-
Bagaimana Kapolri disapa oleh anggotanya? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Bagaimana reaksi Duta saat diserbu? Duta tampak sangat ramah saat diajak berfoto bersama para penggemar. Ia dengan sabar melayani permintaan foto dari penggemar yang antusias. Senyumannya yang khas menambah kehangatan momen tersebut.
-
Dimana pasukan Pasopati bertugas? Mengutip dari beberapa sumber, pasukan Pasopati 1 dan 2 terdiri dari prajurit Yonif 132 BD dan di BKO di bawah Yonif 330 Kostrad yang pada saat itu beroperasi di Kedai Kemuning, Aceh Timur.
-
Apa yang dilakukan korban saat diserang? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Kisah ini dituliskan oleh wartawan Senior Antara MS Kamah dalam bukunya 'Wartawan Perang dari Irian Barat hingga Timor Timur'.
MS Kamah meliput langsung puncak Operasi Seroja. Di satu sudut kota dia bertemu dengan pasukan Kopasandha.
Kamah cukup terkesan dengan gerakan tempur yang ditampilkan para prajurit muda tersebut. Dia menaksir usia para prajurit Kopasandha itu semua di bawah 25 tahun. Kepala mereka gundul semua.
"Satu regu Kopasandha ini siaga penuh di depan salon kecantikan yang telah porak poranda. Anak-anak Kopasandha berlompatan seperti kancil, tiarap dan awas memperhatikan dari mana arah tembakan," tulis Kamah.
Setelah suasana sedikit tenang, Kamah mengobrol dengan mereka. Di tengah-tengah prajurit gundul itu dia melihat ada yang berambut panjang warna-warni. Kamah heran, kok bisa? Ternyata mereka memakai wig dari salon yang sudah porak poranda itu.
"Coba bapak lihat, ini rambut hadiah dari Tropas," kata seorang prajurit sambil tertawa.
Walau berada di tengah pertempuran sengit, para prajurit muda itu tetap ceria. Mereka bercerita pada wartawan senior tersebut tadi mereka sempat berpesta pora.
Lagi-lagi Kamah bingung, apa maksudnya pesta pora. Bukankah sejak melompat dari pesawat mereka langsung terus mengalami pertempuran sengit?
"Waahh itu dia pesta pora," jawab para prajurit serentak.
Seorang prajurit menyambung cerita. "Dengan mengucap Bismillah saya terjun," katanya.
Tembakan gencar dari bawah tak membuat mereka takut. Saat mendarat mereka langsung mengambil posisi tempur dan terlibat tembak menembak. Ada beberapa pasukan yang tercecer dan mendarat berjauhan. Namun mereka segera mampu bergabung dengan kawan-kawannya untuk melakukan penyerangan.
Kamah memuji para prajurit muda itu dalam tulisannya.
"Latihan berat selama pendidikan telah membekali mereka untuk mampu mengatasi tantangan apa pun dalam suatu medan tempur."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, dua prajurit Komando Pasukan Katak alias Kopaska terlibat adu fisik.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan momen perayaan ulang tahun prajurit TNI AD yang main perang-perangan dengan gagang sapu.
Baca SelengkapnyaTengah berkumpul, tontonan bersamanya pun justru menggelitik. Seperti apa momennya?
Baca SelengkapnyaSebuah video viral juga memperlihatkan aksi saling dorong antara prajurit TNI. Saking emosinya, salah satu di antaranya hingga membanting piring.
Baca SelengkapnyaVideo prajurit TNI lakukan kamuflase militer malah bikin komandan ketawa.
Baca SelengkapnyaBukannya naik ke atas pohon, makhluk kecil itu malah turun ke arah prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaAksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaPara prajurit diharuskan melawan bocah-bocah kecil yang tinggal di sekitar kampung asrama. Lantas bagaimana momen keseruan bermain layangannya?
Baca SelengkapnyaMeski penuh kesederhanaan, namun mereka dapat menikmati suguhan berupa rujak ala kadarnya.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, viral sebuah video yang memperlihatkan dua anggota TNI sedang bertengkar.
Baca SelengkapnyaMereka tampak saling dorong satu sama lain hingga menyebabkan suasana makin tegang. Salah satunya bahkan membanting piring hingga pecah.
Baca Selengkapnya