Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah lucu Presiden Soekarno seenaknya naikkan pangkat ajudan

Kisah lucu Presiden Soekarno seenaknya naikkan pangkat ajudan Proklamasi RI. ©IPPHOS

Merdeka.com - Sosok Kombes Pol Jhonny Edison Isir membuat sejarah di tubuh Polri. Untuk pertama kalinya, putra Papua dipercaya menjadi ajudan presiden.

Presiden Jokowi memilih Jhonny setelah berdiskusi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Kebetulan ajudan Tito, Brigadir Stevanus juga berasal dari Papua.

Tito menilai ini menunjukkan Jokowi sangat memperhatikan dan cinta kepada Papua. "Saya berpendapat bahwa bapak presiden menunjukkan nasionalisme beliau," ungkapnya.

Nah, lain Presiden Jokowi lain pula Presiden Soekarno. Seperti kebiasaan di hampir semua negara, seorang presiden selalu mempunyai ajudan perwira militer atau polisi. Persoalannya, saat itu Bangsa Indonesia baru mengumumkan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945.

Belum ada tentara, belum ada kabinet apalagi kelengkapan istana. Lalu bagaimana cara Presiden Soekarno memilih ajudannya?

Maka seorang pejuang sipil diangkat jadi ajudan Presiden Soekarno dan diberi pangkat letnan. Tentu saja pemuda itu sangat gembira karena sebelumnya tak punya pangkat apa-apa. Kisah ini diceritakan Soekarno dalam biografi Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.

Tapi penasihat Soekarno kemudian protes. "Ini tidak boleh terjadi. Ratu Juliana dari Negara Belanda yang hanya memimpin 10 juta orang memiliki ajudan seorang kolonel. Bagaimana orang nanti orang memandang Soekarno, presiden yang memerintah lebih dari 70 orang, memiliki ajudan yang hanya berpangkat letnan," katanya.

Soekarno berpikir. "Betul juga."

Soekarno lalu memanggil letnan ajudannya itu. "Sudah berapa lama kau jadi letnan?"

Si ajudan menjawab "1,5 jam, Pak!" katanya sambil menghormat.

"Nah, karena kita merupakan negara baru yang tumbuh cepat. Mulai sore ini kau menjadi mayor," kata Soekarno.

Begitulah di awal Indonesia merdeka, Letnan jadi Mayor bisa naik dalam 1,5 jam. Zaman sekarang paling tidak butuh 10 tahun masa dinas di TNI.

Pangkat Mayor untuk ajudan presiden bertahan hingga Presiden Soekarno lengser tahun 1967. Di masa Presiden Soeharto, jabatan untuk ajudan Presiden adalah Kolonel. Hal ini berlaku sampai sekarang.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bung Karno dan Kisah-Kisah Lucu di Awal Kemerdekaan
Bung Karno dan Kisah-Kisah Lucu di Awal Kemerdekaan

Banyak kisah-kisah lucu yang mengundang senyum di awal kemerdekaan. Berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Berkali-Kali Ditahan Soeharto Saat Mau Pindah Tugas, Tak Disangka Jadi Wapres
Kolonel TNI Berkali-Kali Ditahan Soeharto Saat Mau Pindah Tugas, Tak Disangka Jadi Wapres

Perjalanan karir militer seorang perwira tak bisa ditebak. Begitu juga dengan Kolonel Angkatan Darat ini.

Baca Selengkapnya
Kenapa Sukarno Memilih Soeharto?
Kenapa Sukarno Memilih Soeharto?

Presiden Sukarno segera mencari sosok pengganti sementara panglima Angkatan Darat karena Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani diculik.

Baca Selengkapnya
Cara Soekarno Memilih Para Menterinya
Cara Soekarno Memilih Para Menterinya

Lantas, bagaimana ia memilih para menteri untuk membantunya dalam menjalankan tugas kenegaraan?

Baca Selengkapnya
Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat
Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat

Ini perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.

Baca Selengkapnya
Berapa Gaji Presiden Sukarno? Ini Pengakuannya Langsung
Berapa Gaji Presiden Sukarno? Ini Pengakuannya Langsung

Banyak yang percaya kalau Bung Karno punya simpanan emas batangan dan rekening di Bank Swiss. Benarkah itu?

Baca Selengkapnya
Polri Sudah Setor Nama Calon Ajudan Prabowo-Gibran, Ini Bocoran Sosoknya
Polri Sudah Setor Nama Calon Ajudan Prabowo-Gibran, Ini Bocoran Sosoknya

Proses seleksi ajudan presiden dan wakil presiden akan dilakukan oleh Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres).

Baca Selengkapnya
Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis
Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis

Kota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja.

Baca Selengkapnya
Cerita Jenderal Sepuh jadi Wapres Tanpa Pemilu, Ditawari 3 Partai jadi Pendamping Soeharto
Cerita Jenderal Sepuh jadi Wapres Tanpa Pemilu, Ditawari 3 Partai jadi Pendamping Soeharto

Jenderal sepuh Try Sutrisno menjadi perbincangan publik saat Puncak acara HUT ke-79 TNI di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Siasat Gila Sukarno Rekrut 670 Wanita Penghibur untuk Melawan Belanda
Siasat Gila Sukarno Rekrut 670 Wanita Penghibur untuk Melawan Belanda

Siapa sangka, Presiden pertama RI, Sukarno memanfaatkan pekerja seks komersial untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia?

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
⁠Intip Transformasi Mayor Teddy Indra Wijaya, Ternyata Kece Sejak jadi Taruna Akmil
⁠Intip Transformasi Mayor Teddy Indra Wijaya, Ternyata Kece Sejak jadi Taruna Akmil

Ajudan Menteri Pertahanan, Mayor Teddy Indra Wijaya menjadi sorotan publik karena parasnya yang tampan dan kece, berikut transformasinya sejak Taruna Akmil.

Baca Selengkapnya