Kisah mahasiswi cantik, dibayar Rp 250 ribu sekali demo
Merdeka.com - Mungkin bukan rahasia umum lagi, jika setiap adanya demo di Ibu Kota DKI Jakarta, sebagian besar massanya dibayar. Saat ini tidak hanya masyarakat kalangan bawah yang mau dibayar untuk berdemo, para wanita-wanita cantik pun rela berpanas-panasan di siang hari bolong demi mendapatkan uang.
Mita misalnya, wanita cantik berstatus mahasiswi ini mengaku telah dibayar Rp 250 ribu untuk memegang spanduk dan bergaya bagaikan model di Bundaran Hotel Indonesia dan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka juga tidak pernah mengeluh saat melakukan aksinya itu.
"Lumayan sih buat nambahin uang jajan, biasanya aku melalui agency kalau ada acara-acara seperti ini," ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (2/3).
-
Apa yang dilakukan Mita untuk membuat Denada terkejut? Peserta tersebut bernama Mita merupakan peserta Dangdut Academy 6 berasal dari Karawang. Dirinya berpura-pura pingsan setelah dicecar oleh Denada.
-
Bagaimana transformasi gaya Mima? Mima di Instagramnya sering banget share potret kesehariannya. Netizen bilang, gaya Mima makin nyentrik nih!
-
Apa yang membuat Mikha dan teman-temannya malu saat membuat konten TikTok? Ketika sedang membuat konten, seorang guru melintas dan membuat Mikha serta temannya merasa malu.
-
Kenapa netizen heboh melihat foto Mima? Netizen heboh liat foto-foto Mima, ada tato di lengannya!
-
Apa yang dilakukan Mitha dengan honor pertamanya? Dengan bangga, Mitha mengungkapkan bahwa ia memberikan seluruh honor pertamanya pada ibunya.
-
Kenapa Mitha merasa lega setelah memberikan honor pertamanya? 'Begitu kerja sama orang dan bisa menghasilkan uang sendiri, terus dikasih ke Mama tuh rasanya lega banget,' lanjutnya.
Mita mengatakan, meskipun awalnya malu untuk berteriak-teriak karena ditonton banyak orang, kini Mita dan teman-temannya yang lain mengaku sudah terbiasa melakukan hal ini. Bahkan mereka menilai aksinya untuk menyalurkan aspirasi rakyat.
"Malu sih pas awal-awal, karena kan baru pertama kali, pastilah ada rasa canggung. Tapi setelah ke sini sudah terbiasa," katanya.
Wanita seksi ini juga menambahkan jika dirinya sendiri sebenarnya tidak mengetahui apa yang dituntut dalam setiap unjuk rasa. Namun demikian, sebelum melakukan unjuk rasa, Mita mengaku sudah diberikan materi terlebih dahulu oleh agency tempatnya bekerja.
"Kita juga gak tahu apa yang mau di demo, tapi kita dikasih bahan oleh pihak agency. Kalau mau demo pemerintah, atau demo yang sifatnya sosial. Itu pasti dikasih bahan-bahannya sama agency," ujarnya.
Lebih lanjut Mita mengatakan, pekerjaan seperti ini sudah digelutinya sejak 6 bulan terakhir. Ia mengaku walaupun tidak setiap hari melakukan kegiatan seperti ini, namun Mita tetap saja memiliki kegiatan lainnya.
"Yah, kalau gak demo paling jadi SPG lah, namanya juga nyari duit buat bantu orangtua," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak terasa sudah lima belas tahun Mitha dan Dara tergabung dalam duo bernama The Virgin. Simak cerita mereka berikut ini!
Baca SelengkapnyaMomen Dedi Mulyadi tak sengaja bertemu dengan pekerja karaoke di jalan.
Baca SelengkapnyaPemilik akun Instagram @missrtii membagikan pengalaman kurang menyenangkannya saat di Bali.
Baca SelengkapnyaWanita yang bernama Dina ini dibuat kaget saat membuka amplop gajinya.
Baca SelengkapnyaDewi (20), mengakui bahwa pendapatan dirinya sebagai seorang SPG tergolong menggiurkan.
Baca SelengkapnyaDemo penolakan revisi UU Pilkada oleh DPR digelar Kemarin (22/8).
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang, merantau dan mendapat ibu kos baik hati adalah idaman.
Baca SelengkapnyaDibanderol mulai harga Rp50 sampai 200 ribu, lebih dari 100 orang memakai jastipnya ini.
Baca SelengkapnyaSiapa yang tak mengenal Vita Alvia? Penyanyi dangdut koplo ini sangat populer di Indonesia, terutama di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMulanya, Jiung bercerita sempat menjadi juara Stand Up Bhayangkara ke 76 dengan membawa uang senilai Rp30 juta.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kisah unik mahasiswa yang makan di warung Kopi Klotok saat masih kuliah, bayarnya ketika sudah lulus.
Baca Selengkapnya