Kisah mami DEE, jual PSK Rp 10 juta via online
Merdeka.com - Canggihnya teknologi memang menopang kemudahan manusia dalam menjalani semua proses kehidupan. Baik dari segi komunikasi, bisnis dan juga media sosial tempat untuk bertemu kawan-kawan lama. Namun, para penjahat kerap memanfaatkan kecanggihan teknologi ini untuk berbuat kejahatan.
Seperti kasus penipuan yang menimpa Menpora Roy Suryo kemarin. Bahkan dengan canggihnya teknologi ini seorang menteri bisa terkena kasus penipuan oleh seorang remaja yang bahkan belum memiliki KTP. Tidak mau kalah, karena maraknya razia prostitusi yang sedang digencarkan pihak Pemkot Surabaya pasca penutupan Dolly seorang mucikari bernama mami DEE pun menjual 'ayam'nya melalui fitur pengirim pesan Blackberry Messenger (BBM).
Kepada polisi setelah bisnis lendirnya ini terungkap, dia membandrol wanita-wanita dagangannya ini mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 10 juta.
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa itu tukang selingkuh? Tukang selingkuh bisa saja berubah dan menghentikan kebiasaannya, namun hal ini tidak mudah. Merasa kasihan pada pasangan yang telah disakiti tidak cukup untuk mencegah seseorang berselingkuh di masa depan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang dituduh sebagai pelakor? Dituding Jadi Pelakor Momen tersebut bermula ketika Dinar Candy dituduh sebagai pelakor oleh Ayu Soraya, istri sah Ko Apex.
Bagaimana jaringan prostitusi yang dijalankan oleh mami DEE ini terungkap? Berikut kisah mami DEE jual PSK Rp 10 juta via online:
Ngaku baru jualan ayam 3 bulan lewat BBM
Baru tiga bulan menjalani bisnis prostitusi via online, Dewi Sundari (25), warga Tandes, Surabaya, Jawa Timur, harus berurusan dengan polisi. Mucikari yang akrab disapa DEE ini, ditangkap anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya di Kamar 762, Hotel Novetel, Surabaya saat melakukan transaksi dengan pelanggannya.Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono, meski mengaku baru tiga bulan menjalankan bisnis esek-eseknya, tersangka sudah memiliki 20 anak buah dan memiliki pelanggan yang cukup bervariasi, mulai dari pengusaha, pejabat dan lain sebagainya."Pelanggannya cukup bervariasi. Kita masih mengembangkan jaringan tersangka ini. Untuk penyidikan sementara, pelanggan tersangka ini tidak hanya di Kota Surabaya, melainkan juga di luar kota," terang Sumaryono, di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (9/9).Sumaryono juga menyebut, dalam menjalankan bisnisnya, tersangka memasarkan anak buahnya via online, khususnya melalui BlackBerry Messenger (BBM). "Untuk sekali booking, tersangka membandrol anak buahnya antara Rp 1,5 hingga 3 juta," katanya.
Banderol PSK mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 10 juta
Mami Dewi Sundari alias DEE, warga Tandes, Surabaya, Jawa Timur, terpaksa berurusan dengan polisi karena menjual gadis-gadis ke pria hidung belang via grup Blackberry Massanger (BBM). Untuk sekali main, mucikari 25 tahun ini membandrol anak buahnya antara Rp 1,5 hingga 3 juta rupiah.Dari harga tersebut, Mami DEE mengaku mendapat bagian 30 persen, sedangkan yang 70 persen untuk anak buahnya yang telah memuaskan om-om pencari kepuasan syahwat sesaat.Di hadapan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Mami DEE menolak jika polisi menyebut keuntungan bisnis esek-eseknya mencapai angka Rp 10 juta per bulan."Ya nggak sampai segitu. Ya saya nggak mengakui kalau dapat uang segitu, saya cuma dapat 30 persen per orang," celetuk tersangka menyanggah pernyataan petugas dari hasil penyelidikannya.Namun, Mami DEE tetap mengakui kalau memiliki pelanggan dari kalangan pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS). "Ya banyak penjabat dan PNS yang pesen. Gadisnya juga kelasnya pejabat, kalau wartawan sih nggak mungkin mampu bayar," kata dia sinis menjawab pertanyaan wartawan.
Lakukan demi kebutuhan ekonomi
Mami DEE (25) mengaku baru tiga bulan menekuni dunia esek-esek via BlackBerry Messenger (BBM). Wanita bernama Dewi Sundari, warga Tandes, Surabaya, Jawa Timur ini mengaku, menjalani bisnis haramnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.Dalam setiap transaksi, Mami DEE mendapat komisi 30 persen, sedangkan 70 persen untuk anak buahnya yang telah memuaskan para pria hidung belang langganan si mucikari. "Ya untuk kebutuhan hidup," kata dia sembari menolak menyebut identitas lengkapnya.Di hadapan penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Mami DEE mengaku, mendapatkan anak buah dari hasil pertemanannya dengan beberapa perempuan yang membutuhkan uang."Semuanya saya dapat dari kenalan-kenalan saya yang butuh uang. Tidak ada yang di bawah umur kok. Mereka ada yang dari kalangan karyawan dan teman-teman saya sendiri," aku DEE
Ngaku jualan kalau lagi mood
Meski mengaku menjalani bisnis prostitusi via Blackberry Messenger (BBM) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Dewi Sundari alias DEE, warga Tandes, Surabaya, Jawa Timur, mengatakan hanya akan menjual gadis-gadis koleksinya ke pria hidung belang jika lagi feeling.Dan jika lagi ilfeel (ilang feeling), mucikari 25 tahun ini, tidak akan membuka 'lapak' nya di grup BBM. "Ya kalau lagi mood, ya jualan, kalau pas lagi gak mood ya nggak jualan. Yang saya jual, ya yang mau aja, yang butuh uang saja, yang nggak mau ya nggak apa-apa," kata Mami DEE kepada penyidik Polrestabes Surabaya, sembari mengatakan PSK-PSK koleksinya, rata-rata dari kenalannya sendiri yang butuh uang, Selasa (9/9).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaMami Icha mengkategorikan para korban menjadi dua bagian yakni perawan atau tidak.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaTersangka FEA alias Icha mendapat bagian 50 persen dari setiap transaksi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, tersangka menawarkan video porno berbayar itu melalui media sosial Facebook.
Baca SelengkapnyaLewat grup telegram untuk memberikan konten- konten pornografi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaUntuk proses penjualan konten video pornografi, dipasang harga sebesar Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.
Baca SelengkapnyaKasus penjualan istri oleh suaminya tersebut terjadi pada pertengahan Juni 2023.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.
Baca Selengkapnya