Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah mami DEE, jual PSK Rp 10 juta via online

Kisah mami DEE, jual PSK Rp 10 juta via online Mami DEE. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Canggihnya teknologi memang menopang kemudahan manusia dalam menjalani semua proses kehidupan. Baik dari segi komunikasi, bisnis dan juga media sosial tempat untuk bertemu kawan-kawan lama. Namun, para penjahat kerap memanfaatkan kecanggihan teknologi ini untuk berbuat kejahatan.

Seperti kasus penipuan yang menimpa Menpora Roy Suryo kemarin. Bahkan dengan canggihnya teknologi ini seorang menteri bisa terkena kasus penipuan oleh seorang remaja yang bahkan belum memiliki KTP. Tidak mau kalah, karena maraknya razia prostitusi yang sedang digencarkan pihak Pemkot Surabaya pasca penutupan Dolly seorang mucikari bernama mami DEE pun menjual 'ayam'nya melalui fitur pengirim pesan Blackberry Messenger (BBM).

Kepada polisi setelah bisnis lendirnya ini terungkap, dia membandrol wanita-wanita dagangannya ini mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 10 juta.

Orang lain juga bertanya?

Bagaimana jaringan prostitusi yang dijalankan oleh mami DEE ini terungkap? Berikut kisah mami DEE jual PSK Rp 10 juta via online:

Ngaku baru jualan ayam 3 bulan lewat BBM

Baru tiga bulan menjalani bisnis prostitusi via online, Dewi Sundari (25), warga Tandes, Surabaya, Jawa Timur, harus berurusan dengan polisi. Mucikari yang akrab disapa DEE ini, ditangkap anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya di Kamar 762, Hotel Novetel, Surabaya saat melakukan transaksi dengan pelanggannya.Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono, meski mengaku baru tiga bulan menjalankan bisnis esek-eseknya, tersangka sudah memiliki 20 anak buah dan memiliki pelanggan yang cukup bervariasi, mulai dari pengusaha, pejabat dan lain sebagainya."Pelanggannya cukup bervariasi. Kita masih mengembangkan jaringan tersangka ini. Untuk penyidikan sementara, pelanggan tersangka ini tidak hanya di Kota Surabaya, melainkan juga di luar kota," terang Sumaryono, di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (9/9).Sumaryono juga menyebut, dalam menjalankan bisnisnya, tersangka memasarkan anak buahnya via online, khususnya melalui BlackBerry Messenger (BBM). "Untuk sekali booking, tersangka membandrol anak buahnya antara Rp 1,5 hingga 3 juta," katanya.

Banderol PSK mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 10 juta

Mami Dewi Sundari alias DEE, warga Tandes, Surabaya, Jawa Timur, terpaksa berurusan dengan polisi karena menjual gadis-gadis ke pria hidung belang via grup Blackberry Massanger (BBM). Untuk sekali main, mucikari 25 tahun ini membandrol anak buahnya antara Rp 1,5 hingga 3 juta rupiah.Dari harga tersebut, Mami DEE mengaku mendapat bagian 30 persen, sedangkan yang 70 persen untuk anak buahnya yang telah memuaskan om-om pencari kepuasan syahwat sesaat.Di hadapan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Mami DEE menolak jika polisi menyebut keuntungan bisnis esek-eseknya mencapai angka Rp 10 juta per bulan."Ya nggak sampai segitu. Ya saya nggak mengakui kalau dapat uang segitu, saya cuma dapat 30 persen per orang," celetuk tersangka menyanggah pernyataan petugas dari hasil penyelidikannya.Namun, Mami DEE tetap mengakui kalau memiliki pelanggan dari kalangan pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS). "Ya banyak penjabat dan PNS yang pesen. Gadisnya juga kelasnya pejabat, kalau wartawan sih nggak mungkin mampu bayar," kata dia sinis menjawab pertanyaan wartawan.

Lakukan demi kebutuhan ekonomi

Mami DEE (25) mengaku baru tiga bulan menekuni dunia esek-esek via BlackBerry Messenger (BBM). Wanita bernama Dewi Sundari, warga Tandes, Surabaya, Jawa Timur ini mengaku, menjalani bisnis haramnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.Dalam setiap transaksi, Mami DEE mendapat komisi 30 persen, sedangkan 70 persen untuk anak buahnya yang telah memuaskan para pria hidung belang langganan si mucikari. "Ya untuk kebutuhan hidup," kata dia sembari menolak menyebut identitas lengkapnya.Di hadapan penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Mami DEE mengaku, mendapatkan anak buah dari hasil pertemanannya dengan beberapa perempuan yang membutuhkan uang."Semuanya saya dapat dari kenalan-kenalan saya yang butuh uang. Tidak ada yang di bawah umur kok. Mereka ada yang dari kalangan karyawan dan teman-teman saya sendiri," aku DEE

Ngaku jualan kalau lagi mood

Meski mengaku menjalani bisnis prostitusi via Blackberry Messenger (BBM) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Dewi Sundari alias DEE, warga Tandes, Surabaya, Jawa Timur, mengatakan hanya akan menjual gadis-gadis koleksinya ke pria hidung belang jika lagi feeling.Dan jika lagi ilfeel (ilang feeling), mucikari 25 tahun ini, tidak akan membuka 'lapak' nya di grup BBM. "Ya kalau lagi mood, ya jualan, kalau pas lagi gak mood ya nggak jualan. Yang saya jual, ya yang mau aja, yang butuh uang saja, yang nggak mau ya nggak apa-apa," kata Mami DEE kepada penyidik Polrestabes Surabaya, sembari mengatakan PSK-PSK koleksinya, rata-rata dari kenalannya sendiri yang butuh uang, Selasa (9/9).

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisnis Prostitusi Online di Banda Aceh Terbongkar, Muncikari dan Dua PSK Online Terancam Dicambuk 100 Kali
Bisnis Prostitusi Online di Banda Aceh Terbongkar, Muncikari dan Dua PSK Online Terancam Dicambuk 100 Kali

Tiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.

Baca Selengkapnya
Sosok Mami Icha, Muncikari Kerap Tawarkan Anak di Bawah Umur di Medsos
Sosok Mami Icha, Muncikari Kerap Tawarkan Anak di Bawah Umur di Medsos

Mami Icha mengkategorikan para korban menjadi dua bagian yakni perawan atau tidak.

Baca Selengkapnya
Nyamar Jadi Pelanggan, Polisi Tangkap Muncikari Usai Jual Anak di Bawah Umur
Nyamar Jadi Pelanggan, Polisi Tangkap Muncikari Usai Jual Anak di Bawah Umur

Para korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Prostitusi di Apartemen Gresik Dibongkar Polisi, Satu Muncikari dan Empat Perempuan Open BO Ditangkap
Prostitusi di Apartemen Gresik Dibongkar Polisi, Satu Muncikari dan Empat Perempuan Open BO Ditangkap

Para pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.

Baca Selengkapnya
Muncikari di Jepara Dibekuk Usai Tawarkan Bocah Kembar
Muncikari di Jepara Dibekuk Usai Tawarkan Bocah Kembar

Polisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penangkapan Mami Icha, Muncikari yang Memperdagangkan Anak di Bawah Umur
Detik-Detik Penangkapan Mami Icha, Muncikari yang Memperdagangkan Anak di Bawah Umur

Tersangka FEA alias Icha mendapat bagian 50 persen dari setiap transaksi.

Baca Selengkapnya
Jual Video Porno Anak-Anak, Pelaku Raih Omzet Rp12 Juta Setiap Bulan
Jual Video Porno Anak-Anak, Pelaku Raih Omzet Rp12 Juta Setiap Bulan

Menurut dia, tersangka menawarkan video porno berbayar itu melalui media sosial Facebook.

Baca Selengkapnya
Sindikat Eksploitasi Seksual Dibongkar, Jual Konten Porno hingga Tawarkan Jasa Open BO
Sindikat Eksploitasi Seksual Dibongkar, Jual Konten Porno hingga Tawarkan Jasa Open BO

Lewat grup telegram untuk memberikan konten- konten pornografi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.

Baca Selengkapnya
Prostitusi Online Tawarkan Ibu Menyusui Hingga Perawan
Prostitusi Online Tawarkan Ibu Menyusui Hingga Perawan

Pelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.

Baca Selengkapnya
Agak Lain, Sejoli Muda Pacaran Sambil Promosi Judi Online dan Buat Video Porno
Agak Lain, Sejoli Muda Pacaran Sambil Promosi Judi Online dan Buat Video Porno

Untuk proses penjualan konten video pornografi, dipasang harga sebesar Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.

Baca Selengkapnya
Suami Jual Istri ke Pria Hidung Belang Demi Cuan, Tarif Kencannya Rp1,2 Juta
Suami Jual Istri ke Pria Hidung Belang Demi Cuan, Tarif Kencannya Rp1,2 Juta

Kasus penjualan istri oleh suaminya tersebut terjadi pada pertengahan Juni 2023.

Baca Selengkapnya
Dari Bilik Penjara 4 Narapidana Lakukan Penipuan Jasa Layanan Seksual, Begini Modusnya
Dari Bilik Penjara 4 Narapidana Lakukan Penipuan Jasa Layanan Seksual, Begini Modusnya

Kejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.

Baca Selengkapnya