Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah mantan Panglima TNI bela pimpinan KPK yang dikriminalisasi

Kisah mantan Panglima TNI bela pimpinan KPK yang dikriminalisasi Endriartono Sutarto. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Jenderal Moeldoko akan menyerahkan jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada Jenderal Gatot Nurmantyo, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad). Semasa menjabat, Moeldoko kerap menyuarakan dukungan untuk KPK. Bahkan jenderal ini siap mengirim prajurit menjaga gedung KPK.

Namun Moeldoko bukan yang pertama. Ada kisah menarik soal mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Endriartono Sutarto. Dia tak tahan melihat lembaga antirasuah itu terus dikriminalisasi. Dia pun menetapkan pilihan untuk membela lembaga tersebut.

Dikutip dari buku biografi 'Endriartono Sutarto: Perjalanan 35 Tahun Mengawal Jati Diri TNI dan Konstitusi' terbitan Masyarakat Transparansi Indonesia tahun 2014. Kasus ini bermula dari langkah Ketua KPK Antasari Azhar berupaya mengungkap upaya penyuapan yang dilakukan Anggodo Widjojo.

Lelaki yang berprofesi sebagai pengusaha ini ingin membebaskan kakaknya yang ditangkap KPK, dan berniat mendekati Antasari, namun dia malah dipertemukan dengan Ary Muladi yang mengklaim bisa mengubah pendirian KPK. Konon, Anggodo memberikan sejumlah uang untuk menyuap seluruh penyidik lembaga antirasiah tersebut.

Kasus ini kemudian merembet dengan dilaporkannya dua pimpinan KPK oleh Antasari. Hubungan antara KPK dan Polri makin memanas dengan terungkapnya penyadapan terhadap Kabareskrim Komjen Susno Duadji. Dalam kasus ini, Susno mempopulerkan istilah Cicak vs Buaya, kemudian berlanjut pada pemanggilan Bibit Samad dan Chandra Hamzah.

Mendengar adanya proses pemidanaan terhadap dua pimpinan KPK tersebut, Tono, sapaan Endriartono Sutarto, mengambil sikap untuk mendukung Bibit dan Chandra. Tono memilih turun gunung sebagai mantan perwira tinggi serta komisaris perusahaan pelat merah. Dia pun turun bersama sejumlah aktivis lainnya.

Dengan keterlibatannya, dia berharap proses pemeriksaan terhadap Bibit dan Chandra berlangsung objektif. Sebab, ketika itu sarter terdengar ada orang besar yang berkepetingan di balik kasus tersebut. Dia pun menegaskan, segala tindakan yang pernah dilakukan KPK tidak boleh lemah atas upaya pemidanaan oleh penegak hukum lainnya.

"Kalau memang ada orang besar di belakang kasus tersebut, dia akan berpikir dua-tiga kali. Sebab, ada saya dalam tim pengacara Bibit-Chandra," ujar Tono. Begitulah tindakan Tono dalam membela KPK yang terancam kriminalisasi, apakah tindakan ini akan diikuti Moeldoko, lihat saja nanti.

Atas pembelaan yang dilakukan Tono ini membuat Chandra Hamzah terenyuh. Dia menyebut mantan Panglima TNI itu sebagai pahlawan. Selang setahun berikutnya, Kejaksaan Agung kemudian melakukan deponering atau menghentikan perkara demi kepentingan umum. Bibit Samad dan Chandra Hamzah pun dinyatakan bebas dari segala tuntutan.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Didatangi Barisan Puspom TNI, KPK Minta Maaf dan Mengaku Khilaf usai Tetapkan Kabasarnas Tersangka
FOTO: Didatangi Barisan Puspom TNI, KPK Minta Maaf dan Mengaku Khilaf usai Tetapkan Kabasarnas Tersangka

KPK meminta maaf karena tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jenderal KPK dan Marsekal Muda TNI Salam Komando Perangi Korupsi
VIDEO: Jenderal KPK dan Marsekal Muda TNI Salam Komando Perangi Korupsi

Dalam konferensi pers, keduanya melakukan salam komando, sebagai tanda kebersamaan.

Baca Selengkapnya
Kekecewaan Panglima TNI Usai Kepala Basarnas Jadi Tersangka Korupsi di KPK
Kekecewaan Panglima TNI Usai Kepala Basarnas Jadi Tersangka Korupsi di KPK

KPK meminta maaf karena pihaknya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi.

Baca Selengkapnya
Alasan KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kepala Basarnas Tersangka
Alasan KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kepala Basarnas Tersangka

Penetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Aturan Hukum Penanganan KPK di Kasus Suap Kepala Basarnas
Penjelasan Aturan Hukum Penanganan KPK di Kasus Suap Kepala Basarnas

Kalau kasus KPK menyangkut militer seharusnya diserahkan dan kerjasama dengan pihak Puspom TNI.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Ungkap Ada Peran Mossad di Balik Penumpasan PKI
Jenderal TNI Ungkap Ada Peran Mossad di Balik Penumpasan PKI

Tak hanya CIA, ada sepak terjang Dinas Intelijen Israel di Jakarta saat penumpasan PKI. Apa peran mereka?

Baca Selengkapnya
Selama Satu Dekade, ini Satu-satunya Jenderal Lulusan Terbaik yang jadi Panglima TNI
Selama Satu Dekade, ini Satu-satunya Jenderal Lulusan Terbaik yang jadi Panglima TNI

Berikut satu-satunya Jenderal lulusan terbaik yang menjadi Panglima TNI dalam satu dekade.

Baca Selengkapnya
KPK Minta Maaf Kepala Basarnas Jadi Tersangka: Penyelidik Kami Khilaf
KPK Minta Maaf Kepala Basarnas Jadi Tersangka: Penyelidik Kami Khilaf

Permintaan maaf disampaikan usai Danpuspom TNI Marsda Agung Handoko mendatangi markas antirasuah.

Baca Selengkapnya
Jejak Militer Prabowo, Dulu Dipecat Kini Diberi Bintang Kehormatan
Jejak Militer Prabowo, Dulu Dipecat Kini Diberi Bintang Kehormatan

Tanggal 20 Maret 1998, Prabowo diangkat jadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan jabatan yang pernah disandang ayah mertuanya, Soeharto.

Baca Selengkapnya
Digeruduk TNI hingga Bawahan Ngamuk, 'Buah Simalakama' Pimpinan KPK
Digeruduk TNI hingga Bawahan Ngamuk, 'Buah Simalakama' Pimpinan KPK

Penetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Baca Selengkapnya