Kisah Mantan Pimpinan TNI AU Bergaji Rp 189 Ribu Saat Jadi Komandan Skadron
Merdeka.com - Marsekal TNI (Purn.) Agus Supriatna punya masa sulit sebelum sesukses sekarang. Masa-masa itu ia lewati dengan suka cita. Apalagi didampingi oleh istri tercinta, Bryan Timur Rahmawati.
Kisah Agus diceritakan dalam buku "DINGO" Menembus Limit Angkasa, Biografi KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna", terbitan Buku Kompas 2016. Agus menceritakan masa-masa saat ia menjadi Komandan Skadron di Yogyakarta pendidikan tahun 1989.
Saat itu Agus dan keluarganya pindah ke Lanud Adusutjipto, Yogyakarta. Agus hanya memperoleh gaji Rp 189.000. Dan ternyata uang itu cukup untuk sebulan.
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
-
Siapa istri prajurit TNI ini? Bukan dengan wanita asli Papua, Ia berpacaran dengan wanita asal Pekanbaru, Riau.
-
Bagaimana prajurit TNI itu bertemu dengan istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.'Kenalnya di media sosial. Cuma 1 kali (ketemu selama tiga tahun pacaran),' timpal dia menceritakan.
-
Apa yang dilakukan oleh istri anggota TNI? Setelah dinikahi Letkol Inf Nur Wahyudi pada 2022 lalu, Juliana Moechtar menjabat sebagai Ketua Persit dan Ketua Yayasan Cabang XIX Siliwangi.
-
Dimana prajurit TNI ini bertemu dengan istrinya? 'Pertama lewat media sosial,' ungkap Gatot Watora ini.
-
Siapa yang menceritakan kisah cinta prajurit TNI ini? 'Ya Namanya Jodoh' Tak disangka prajurit TNI Sersan Satu ini jatuh cinta kepada wanita asal Pekanbaru, Riau hingga berhasil menikahinya. Bagaimana cerita menariknya? Tak disangka ia jatuh cinta kepada wanita asal Pekanbaru, Riau hingga berhasil menikahinya. Pacaran 3 Tahun Seperti melansir dari tayangan unggahan saluran Youtube AL VIGEST, ia mengaku bahwa sebelumnya ia dan sang istri berpacaran selama 3 tahun.
"Uang itu saya bagi-bagi, masing-masing keperluan ditaruh di amplop sendiri-sendiri. mas Agus juga sudah kredit barang. Jadi, waktu nikah sudah lengkap perabotan rumah tangganya, walaupun bunyinya 'dit-dit-dit" semua karena kredit," kata Bryan.
Uang itu juga disisihkan untuk sebagian diberikan pada orangtua mereka. "Saya harus sisihkan 25 ribu rupiahnya untuk bayar kreditan. Terus kirim ke orangtua suami. Sedangkan orangtua saya sendiri menolak diberi, karena masih bisa hidup tanpa pemberian anak," kata Bryan.
Menjelang berakhirnya masa tugas selama dua tahun, keluar keputusan bahwa Agus harus pindah ke Jakarta, menempati posisi sebagai Pabandya Opsudstrat Paban II/Ops Sopsau di Lanud Halim Perdanakusuma. Kepindahan Agus malah membuat syok, karena tabungan Agus yang tak banyak untuk membeli rumah di Jakarta.
"Oh, itu syok banget. Ke Jakarta sedih sekali karena tahu bahwa setelah menjadi Komandan Skadik, tabungan Mas Agus paspasan. Terpikir, kalau ke Jakarta kan harus beli rumah. Saat itu harga rumah di kompleks Halim sudah mahal. Nah itu kan bikin sedih. Terus saya bilang, “Sudahlah Pa, yakinlah kita tidak akan jadi fakir miskin. Pasti Tuhan tidak akan jadikan kita fakir miskin.” kata Bryan sambil meyakini Agus saat itu.
Bryan mengatakan untuk menghadapi masalah ini, harus cari rumah di Jakarta. "Rumah-rumah dinas di Jakarta kan harus over VB (keputusan sewa-menyewa), harus diganti dengan uang pengganti. Akhirnya terpikir untuk tinggal di Bandung saja karena jarak Bandung-Jakarta dekat. Jadi suami di mes, saya dan anak-anak di Bandung,” tutur Bryan.
Itulah masa-masa paling prihatin yang dirasakan oleh Bryan dan Agus, ketika harus pindah selepas menjabat sebagai Danskadik 102 Yogyakarta, ke Jakarta. “Kalau dilihat, teman-teman semua sudah pada bisa punya mobil, punya rumah. Kita belum punya apa-apa,” lanjut Bryan mengkisahkan suaminya sebagai prajurit TNI.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kisah Panglima TNI saat awal pernikahan dengan sang istri.
Baca SelengkapnyaIni potret masa muda Agus Subiyanto, KSAD baru yang gantikan Jenderal Dudung.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan pendidikan di Akmil, Agus Subiyanto melanjutkan karirnya dalam Korps Baret Merah atau Kopassus, unit khusus dalam TNI.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto sedang bernostalgia di Purworejo dan sang istri mengenang masa lalu saat ditinggal tugas ke Kalimantan saat akan melahirkan anak pertamanya.
Baca SelengkapnyaIstri Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) sebut punya cita-cita suaminya jadi Danjen Kopassus.
Baca SelengkapnyaSepeninggal sang ayah, dia dan saudaranya hanya hidup dari uang pensiunan.
Baca SelengkapnyaKisah pilot pesawat tempur pernah dimarahi komandan berujung jadi orang nomor satu di Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaAgus menceritakan jika ayahnya yang mendorong untuk menjadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaLaksamana Yudo Margono mengungkapkan gaji pertamanya saat menjadi prajurit TNI, hanya bisa dipakai untuk beli satu setel baju dan celana.
Baca SelengkapnyaCurhat istri Kolonel Arm Joko Setiyo Kurniawan selama dampingi suami bertugas. Ikut berpindah dari satu kota ke kota lain selama 20 tahun.
Baca SelengkapnyaPaulina blak-blakan sangat menginginkan sang suami menjadi Komandan Jenderal Kopassus.
Baca SelengkapnyaKisah perjalanan cinta seorang wanita bersama suaminya yang berprofesi sebagai TNI ini viral mencuri perhatian.
Baca Selengkapnya