Kisah Marinir AS masuk Islam saat bertugas di Irak
Merdeka.com - Setiap orang memiliki pilihan dalam hidup, termasuk soal memilih agama. Seperti kisah anggota Marinir Amerika Serikat bernama Anthony Hibah Vance.
Anthony Hibah Vance besar di lingkungan keluarga dengan beragama Katolik. Kendati begitu, rasa keinginannya mengenal Islam sudah terlihat sejak kecil.
Keinginannya terwujud usai bertugas di Irak. Saat bertugas di negara yang penduduknya mayoritas Muslim itulah Anthony Hibah Vance menjadi muallaf alias Muslim.
-
Siapa yang disebut mualaf? Mualaf adalah sebutan untuk orang yang memeluk agama Islam setelah sebelumnya beragama selain Islam.
-
Bagaimana Muzdalifah menunjukkan rasa syukurnya? 'Alhamdulillah dengann ijin Allah. Sujud syukur YRA Suamiku terpilih Dewan propinsi Banten,' tulis Muzdalifah di instagramnya dengan penuh suka cita.
-
Mengapa Muzdalifah bersyukur? 'Alhamdulillah dengann ijin Allah. Sujud syukur YRA Suamiku terpilih Dewan propinsi Banten,' Muzdalifah bersyukur atas kemenangan suaminya, berterima kasih kepada semua yang mempercayakan suaranya.
-
Kenapa Andika Perkasa jadi mualaf? Andika Perkasa, yang sebelumnya menganut agama Katolik seperti ayahnya, akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf dan memeluk Islam saat menjabat sebagai Sersan Mayor Satu Taruna, seiring dengan agama yang dianut oleh istrinya.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
Anthony Hibah Vance pun mengganti namanya menjadi Abdel Wahed Mohamed. Padahal, kedua orangtua Abdel diketahui merupakan seorang Katolik.
Ayahnya asal Amerika dan ibunya dari Panama. Dia dibaptis dan dibesarkan sebagai seorang Katolik.
Orangtuanya bercerai ketika dia masih remaja, dan ayahnya menjadi seorang Saksi Yehuwa. Konversi menyebabkan ayahnya pensiun dari militer AS setelah 13 tahun mengabdi.
Meskipun besar dalam asuhan Kristen, namun rasa ingin tahu tentang Islam, Abdel sejak masa kecil sudah terlihat saat dirinya tinggal di Kansas, AS, bersama kedua orangtuanya. Terlebih, saat itu Abdel memiliki dua orang teman beragama Islam, asal Afghanistan.
Di sekolah, Abdel pun belajar antropologi untuk lebih mengenal tentang agama dan budaya yang berbeda. Akan tetapi akhirnya dia memilih bergabung dengan militer. Hingga akhirnya dia mendapat tugas ke Irak.
Di Irak, Abdel merasa pengetahuan Islamnya semakin bertambah. Di negara tersebut Abdel merasa bisa memperkuat imannya. "Jantung dunia Islam," kata Abdel. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Amerika ini nekat datangi masjid yang sedang gelar pengajian. Tak diduga ia minta dibantu agar bisa memeluk agama Islam menjadi seorang mualaf.
Baca SelengkapnyaPada Rabu (24/4), James mengucapkan ikrar sebagai seorang muslim dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Baca SelengkapnyaSosoknya bahkan tak habis pikir lantaran umat Islam harus beribadah sebanyak lima kali sehari.
Baca SelengkapnyaCara masuk Islam ini menarik untuk disimak. Ketahui syarat dan kedudukan mualaf dalam Islam.
Baca SelengkapnyaMegan Rice mulai membaca Alquran setelah melihat keteguhan iman warga Gaza di tengah serangan brutal Israel.
Baca SelengkapnyaAwalnya ia sempat dirundung rasa keraguan karena telah dua kali datang ke masjid namun tak bertemu siapapun.
Baca SelengkapnyaSosok dibalik tersiarnya berita soal kemerdekaan Indonesia ke dunia Internasional.
Baca SelengkapnyaAktor ganteng, Reza Rahadian Matulessy blak-blakan mengenai keputusannya menjadi seorang mualaf.
Baca SelengkapnyaTak sedikit yang memberikan apresiasi kepada Marcell Darwin yang makin memperdalam agama Islam setelah menjadi mualaf.
Baca SelengkapnyaMomen saat seorang ASN jadi mualaf di hadapan Gus Iqdam dan ribuan jamaah ramai disorot.
Baca SelengkapnyaMualaf selama hampir 5 tahun, Marcell Darwin rajin belajar agama dengan bimbingan istri tercinta, Nabila Faisal.
Baca SelengkapnyaIa cukup fasih dalam berbahasa Arab yang pada akhirnya menuntun dirinya bisa berkunjung ke Tanah Suci pada tahun 1885.
Baca Selengkapnya