Kisah memilukan, kakek ini bertahun-tahun tidur di becak bututnya
Merdeka.com - Setiap hari pria tua ini tertidur pulas di dalam becak bututnya. Saat dinginnya malam menusuk tulang hanya terpal yang dipakai sebagai pelindung. Sangat miris melihat kakek ini bertahan hidup.
Penampakan kakek itu heboh di sejumlah media sosial setelah Bunda Yusie, melalui akun Facebooknya mengunggah foto. Bunda Yusie menjelaskan bagaimana kehidupan seorang pria tua di Bogor, Jawa Barat, menggantungkan hidupnya pada sebuah becak.
"Buat teman-teman yang mau berbagi nih. Bapak ini penarik becak di sekitar jalan Paledang, Bogor. Dan sudah bertahun-tahun tinggal di becaknya. Tiap malam bapak ini parkir di depan masjid yang berada di samping Cafe Gumati, Bogor (Jalan. Paledang) dan tidur di becaknya," tulis Bunda Yusie, Minggu (8/11).
-
Bagaimana Bapak-Bapak terobos hujan? Berikut ini adalah beberapa potret tingkah laku mereka yang dihimpun dari berbagai sumber pada Rabu (19/06/2024).
-
Apa yang unik dari tingkah Bapak-Bapak saat hujan? Tingkah mereka seringkali membuat kita terheran-heran, bukannya dipahami oleh orang di sekitarnya.
-
Kenapa Bapak-Bapak suka cari solusi unik saat hujan? Jangan pernah meremehkan kemampuan bapak-bapak dalam mencari solusi. Dalam menghadapi hujan, setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda. Termasuk kaum bapak-bapak yang selalu memiliki cara yang unik dan terkesan tidak masuk akal dalam menghadapinya, terutama saat berkendara di jalan.
-
Bagaimana Puncak Bogor bisa sejuk? Udara di Puncak Bogor umumnya sejuk dan segar, karena berada di dataran tinggi dan dikelilingi oleh hutan dan perkebunan teh.
-
Kenapa Bogor disebut kota hujan? Mungkin banyak yang merasakan jika intensitas hujan di wilayah Bogor, Jawa Barat, cukup sering sejak dulu. Saat musim kemarau saja, kota tersebut masih diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Itulah mengapa, kota dan Kabupaten Bogor kerap mendapat julukan sebagai kota hujan. Sebab memang, curah hujan di sana lebih tinggi dibanding daerah lain di Indonesia.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
"Dengan usia se-tua ini, si bapak tidak lantas jadi pengemis, tapi tetap bekerja untuk kebutuhan hidupnya. Dengan cuaca bogor yang rutin hujan, bapak ini tetap setia berteduh di dalam becaknya," tutup postingan yang mendapat 1.936 'shares' ini.
Bunda Yusie berharap kiranya siapa saja yang terdorong hati untuk berbagi dengan kakek tersebut, bisa langsung meluangkan waktu untuk berkunjung ke Jalan. Paledang, tempat kakek bisa ditemukan.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaMeskipun bawa mobil, wanita ini nekat turun dari mobil untuk membantu kakek pengayuh becak.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kakek yang tinggal di pos kamling dan diberikan bantuan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita kakek tua yang rela menjadi tukang becak dayung demi sesuap nasi namun tidak ada yang mau naik.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, rumahnya terbakar. Sehingga dibangunlah gubuk reyot yang kundisinya sangat tidak layak itu.
Baca SelengkapnyaKisah lansia 80 tahun rela berjualan kerupuk demi hidupi anak ODGJ ramai disorot warganet. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaTerpisah dari belahan jiwa karena kematian tentu bukan perkara mudah untuk dihadapi.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang sudah bekerja keras semasa muda biasanya ingin hidup nyaman di masa tua, namun tidak dengan kakek satu ini.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaSetiap orang tentu ingin menghabiskan hari tua dengan tenang. Berbeda dengan kisah hidup Wagimin.
Baca SelengkapnyaWalaupun keluarganya sudah membujuknya untuk tinggal bersama mereka, namun Mbah Subeno tetap memilih tinggal menyendiri di sana.
Baca Selengkapnya