Kisah Menag yang minta umat Islam hormati mereka yang tak puasa
Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin beberapa waktu membikin netizen ramai membincangkannya dsi dunia maya. Di akun Twitter miliknya, dia meminta agar tak ada pihak yang memaksa agar warung-warung ditutup selama berlangsungnya bulan Ramadan. Dia berharap agar umat Islam menghormati sesama yang tidak menjalani puasa.
"Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa," demikian seperti dari akun Twitter Lukman Hakim, @lukmansaifuddin, Senin (8/6) lalu.
Pernyataan tersebut muncul atas permintaan dari Agung Prasetyo Utomo, melalui akun Twitter-nya @agungprasetyo_u. Dia meminta agar sekalian saja warung-warung ditutup. Pasalnya menurut Agung, keberadaan warung-warung yang buka siang hari tersebut akan mengurangi khidmatnya Ramadan.
-
Siapa yang boleh tidak puasa? Meskipun hukum puasa Ramadhan adalah wajib, namun ada golongan orang-orang yang diperbolehkan meninggalkan ibadah puasa Ramadhan.
-
Apa hukum puasa Ramadhan? Hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam yaitu wajib. Terutama bagi umat Islam yang sudah memenuhi beberapa persyaratan. Seperti:Suci Berakal sehatSudah baligh atau pubertasSehat jasmani dan rohani
-
Siapa yang disarankan untuk tidak berpuasa? 'Biasanya kalau risikonya sangat tinggi tidak disarankan berpuasa atau intermittent fasting. Apalagi bagi yang kondisi diabetesnya belum terkontrol,' ungkap Martha.
-
Kenapa orang harus berpuasa? Puasa adalah momen untuk menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada-Nya.
-
Mengapa menahan diri dari hal yang membatalkan puasa? Terkait dengan kewajiban untuk menahan diri ini, Allah SWT telah berfirman,'Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.' (QS. Al Baqarah: 187).
-
Kenapa puasa dilarang di Hari Tasyrik? Puasa pada hari-hari ini tidak diperbolehkan karena bertentangan dengan perintah untuk bersyukur melalui makan dan minum.
Namun Lukman tetap bersikukuh bahwa dengan membiarkan warung-warung tetap buka, akan memudahkan pemeluk agama lain. Islam harus menjadi agama yang toleran. Sejauh ini penutupan paksa terhadap warung-warung di bulan puasa merupakan tindakan sepihak yang dilakukan ormas berbau Islami.
Di beberapa daerah warung boleh buka asalkan bagian depannya ditutup tirai akan tetapi beberapa ormas masih melakukan upaya pengerusakan. Misalnya saja tahun 2011 yang lalu, 50 anggota Front Pembela Islam (FPI) mengobrak-abrik beberapa warung nasi dan pedagang bakso yang buka saat umat muslim menjalani puasa di bulan Ramadan. Pengerusakan yang terjadi di Kota Banjar tersebut akhirnya berujung pada konflik horizontal.
"Hemat saya, kita semua saling menghormati hak orang lain," balas Lukman.
Pemilik akun @imonkdonkdonk justru berpikir sebaliknya. Dia beralasan, yang harusnya menghormati ialah mereka yang tidak berpuasa.
Cuitan Menteri Lukman ini pun langsung menjadi sorotan publik. Tak cuma di dunia maya, di dunia nyata pun banyak yang mengomentarinya. Bahkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun meminta kepada Lukman agar minta maaf.
Mendapat berbagai komentar miring, Lukman Hakim Saifuddin menyesalkan ulah pihak yang tak bertanggung jawab yang telah memelintir cuitannya di Twitter. Untuk itu, politikus PPP itu merasa harus meluruskan isi tulisannya terkait pelarangan buka rumah makan selama bulan Ramadan.
"Saya tak tahu penyebab pengubahan kalimat twit saya itu karena ketidaktahuan, ketaksengajaan, atau memang ada motif lain," tulis Lukman melalui akun Twitter-nya, Senin (8/6) malam.
Melalui akun @lukmansaifuddin, Lukman menuliskan 12 cuitan klarifikasi terkait tulisannya yang telah dipelintir. Di akhir cuitannya, Lukman menambahkan tanda pagar #ubahtwit.
"Twit asli: "Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa..". #ubahtwit," tulisnya.
Twit tersebut lanjut Lukman, ditulis setelah adanya pandangan yang berkeinginan agar rumah makan ditutup selama bulan puasa. Namun, tidak lama, tulisannya dipangkas, sehingga artinya menjadi berbeda.
"Tapi kalau kalimat twit saya itu diubah jadi: "Kita harus hormati yang tak puasa", tentu maknanya jadi berbeda sama sekali. #ubahtwit."
Lukman menjelaskan, ada dua hal yang ingin ia sampaikan dari twitnya sebelum dipelintir. Pertama, bila ada yang sukarela menutup warungnya, tentu kita hormati. Tapi, lanjutnya, muslim yang baik tak memaksa orang lain menutup sumber mata pencaharian.
"Kedua; kata 'juga' pada "kita harus hormati juga" secara implisit mengandung makna: Selain menghormati yang sedang berpuasa, kita juga dituntut hormati hak mereka (dalam mendapatkan makanan/minuman) yang tak wajib berpuasa karena bukan muslim," ujarnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaKetika haid datang di tengah puasa, perempuan diwajibkan untuk segera membatalkan puasanya. Berikut cara membatalkan puasa karena haid.
Baca SelengkapnyaForum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengatur tata laksana ibadah selama bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan niat puasa ganti Ramadhan beserta dasar hukum dan ketentuannya yang wajid diketahui.
Baca SelengkapnyaBolehkah sebenarnya seseorang meminta ditraktir hingga oleh-oleh dari orang lain yang tengah bepergian?
Baca Selengkapnya"Itu sebetulnya mah mereka baik," kata Mamah Deceh.
Baca Selengkapnya