Kisah Menegangkan Dosen asal Yogya Selamatkan Diri saat Penembakan di Selandia Baru
Merdeka.com - Irfan Yunianto, dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, bercerita tentang peristiwa penembakan masjid di Selandia Baru yang mengancam nyawanya pada Jumat, 15 Maret lalu. Lewat video conference di Ruang Rektor UAD Yogyakarta, Irfan yang sudah menginjak tahun ketiga berada di Selandia Baru menuturkan kronologis kejadian yang membuatnya trauma itu.
Ia masih ingat betul, ketika itu sekitar pukul 13.40 waktu setempat. Irfan berniat salat Jumat di Masjid Al Noor. Ia datang ke masjid menggunakan sepeda.
Hari itu, masjid tidak seramai biasanya. Ia berpikir karena seharian hujan. Jemaah tidak terlalu banyak dan ruangan salat utama juga terlihat lengang.
-
Apa yang dilakukan Irfan Hakim di masjid? Irfan Hakim menunjukkan antusiasme yang tinggi ketika turut membantu para relawan membersihkan bagian dalam dan luar masjid. Meskipun berusia 48 tahun, lelaki tersebut bahkan tak segan untuk mengepel lantai masjid dan menyikat area tempat wudhu.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kenapa Irfan Hakim membersihkan masjid? 'Dengan rasa syukur, tahun ini saya diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih di masjid sebesar ini. Beberapa kali sebelumnya juga pernah, tetapi kali ini melibatkan banyak orang, bahkan mencapai ratusan orang, yang bekerja sama membersihkan masjid,' ujar Irfan Hakim pada Rabu (7/3/2024).
-
Bagaimana cara masuk masjid? Membaca doa keluar rumahBismillahi tawakkaltu'alallahi laa hawla wa laa quwwata illa billahi.Artinya: 'Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali Allah.'
-
Bagaimana Irfan Hakim membersihkan masjid? Irfan Hakim menunjukkan antusiasme yang tinggi ketika turut membantu para relawan membersihkan bagian dalam dan luar masjid. Meskipun berusia 48 tahun, lelaki tersebut bahkan tak segan untuk mengepel lantai masjid dan menyikat area tempat wudhu.
-
Dimana lokasi Masjid Pemuda Indonesia? Masjid tersebut berlokasi di Jalan Kalikepiting Nomor 111, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
Jaketnya basah. Irfan yang biasanya langsung menuju ke ruang salat utama, justru memilih untuk salat di ruangan salat kecil yang biasa digunakan untuk pertemuan di masjid.
"Waktu itu saya berpikir, mau meletakkan jaket basah, kalau di ruang utama akan mengganggu jemaah lain," ucapnya, Senin (18/3).
Khotbah Salat Jumat berjalan lima menit, ia mendengar suara ledakan dua kali. Irfan menyangka ada trafo yang meledak. Namun, sangkaannya secara cepat berganti setelah suara keras itu kembali menderu berkali-kali.
Ia sadar. Itu suara tembakan. Ia berlari ke arah pintu keluar darurat yang berada di dekatnya. Pintu itu langsung terhubung dengan tempat parkir kendaraan.
Irfan panik. Di sekitarnya tampak sejumlah jemaah yang juga lari dan berusaha menyelamatkan diri. Mereka memutuskan untuk lompat pagar. Di balik pagar ada rumah penduduk.
"Tinggi pagar sekitar dua meter, karena kesulitan kami naik ke atas mobil yang diparkir untuk dapat melompati pagar," ucapnya.
Di tengah kekalutan, ia melihat beberapa jemaah dan dua orang yang terluka punggung dan kakinya. Ketika itu ia langsung menghubungi supervisor di kampus tempat ia menempuh pendidikan S3, University of Otago.
Ketika menelepon, Irfan berulang kali mengangkat ponselnya ke atas. Ia berharap orang yang dihubunginya ikut mendengar suara tembakan yang masih berlangsung. Irfan memperkirakan penembakan berlangsung sekitar lima sampai enam menit.
"Saya juga menghubungi KBRI tetapi ternyata masih Jumatan, saya juga menghubungi teman yang ada di laboratorium, tujuannya supaya jangan ada yang mendekat ke daerah Masjid Al Noor," kata Irfan.
Setelah 20 menit bersembunyi di halaman belakang rumah, ia bersama dengan 15 jemaah dan dua korban yang terluka bersembunyi di dalam rumah penduduk. Di sana, mereka juga memantau media sosial dan melihat tayangan langsung pelaku yang merekam aksi penembakan masjid di Selandia Baru.
Polisi datang ke dalam rumah, memeriksa identitas jemaah, serta mengevakuasi sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Irfan pun diantar pulang oleh polisi satu jam kemudian.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah menyelesaikan ibadah haji, Yunus kembali memulai perjalanan pulang ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi jelang Salat Subuh di Musala Uswatun Hasanah.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita cowok yang mau tinggalkan salat namun langsung mendapat kebaikan dari Allah SWT.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaBersepeda dari Malang ke Jakarta, Midun yang merupakan ASN Pemkot Malang tuntut keadilan untuk para korban tragedi kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaAntara keluarga pelaku dan korban masih ada hubungan kekerabatan.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD tewas tertimpa tembok roboh saat sedang berwudu di Masjid Raya Lubuk Minturun.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut seakan mengajarkan tentang pentingnya empati dan kebersamaan dalam menjalani kehidupan.
Baca SelengkapnyaPerjuangan seorang mahasiswa yang kebanjiran saat hendak seminar ini viral, berakhir dapat pujian.
Baca SelengkapnyaTak banyak berkata-kata, laki-laki itu hanya menangis sejadi-jadinya melihat kendaraan yang ia gunakan untuk mencari uang hilang begitu saja.
Baca SelengkapnyaPria ini juga membuktikan kegigihan dan ketekunannya yang menandakan awal yang cerah dalam kariernya sebagai pendidik.
Baca SelengkapnyaSyahrul Faizin merupakan seorang hafiz Alquran. Beberapa waktu lalu, ia juga sempat menjadi seorang imam memimpin salat Jumat.
Baca Selengkapnya