Kisah menegangkan helikopter TNI yang ditembaki di Papua
Merdeka.com - Pesawat Helly Puma SA-330 dengan Nomor ekor HT-3318 ditembaki oleh orang tidak dikenal (OTK), pada pukul 8.15 WIT pagi di Helipad Lapangan Koramil Distrik Sinak Mulia Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (22/02).
Kapten pilot pesawat ini adalah Mayor Penerbang Asep Wahyu W dan Copilot Kapten Penerbang Tatag Onne S serta 4 orang crew. Peristiwa ini terjadi ketika pesawat sedang menunggu korban penembakan di Helipad Lapangan Koramil Distrik Sinak Mulia Kabupaten Puncak Jayapura untuk dibawa ke Bandara Mulia.
"Pesawat ini sedang melaksanakan misi untuk melaksanakan evakuasi terhadap korban penembakan terhadap anggota TNI di Sinap yang terjadi sehari sebelumnya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
Sehari sebelumnya tanggal 21 Februari 2013 pesawat helikopter ini berangkat dari Sentani pada pukul 13.20 WIT namun gagal mendarat di Sinak karena cuaca kurang baik. Selanjutnya helikopter ini mendarat pada pukul 14.50 WIT di Bandara Mulia yang berjarak 15 menit penerbangan dari Sinak dan bermalam di sana.
Pada Jumat (22/2) pukul 07.48 WIT karena cuaca membaik helikopter terbang ke Sinak menuju Lapangan Koramil untuk mengambil korban penembakan. Helikopter mendarat pada pukul 8.15 WIT pagi di mana para crew tetap berada dalam pesawat dan tidak mematikan mesinnya menunggu kedatangan para korban.
"Namun sebelum korban berhasil dimasukkan dalam helikopter yang menunggu di lapangan Koramil terjadi penembakan terhadap helikopter ini," kata Azman dalam keterangan tertulisnya.
Penembakan tersebut mengenai bagian kaca samping kanan depan dari cockpit pesawat dan merusak salah satu bagian dari system autopilot meskipun tidak mengganggu fungsi alat tersebut dan performance terbang pesawat. Tembakan ini juga melukai tangan kiri dari Perwira Teknik Lettu Tek Amang Rosadi. Sementara kedua penerbang tidak mengalami cedera.
Penerbang membatalkan misi evakuasi dan segera kembali ke bandara Mulia dan mendarat di situ pada pukul 08.35 WIT. Situasi sangat berbahaya bagi keselamatan pesawat dan awaknya bila melanjutkan missi evakuasi di Sinap.
Setelah melakukan pemeriksaan dan secara teknis pesawat dinyatakan masih laik terbang meskipun ada bagian pesawat tertembak. Komandan Lanud Jayapura Kolonel Penerbang D. Yudhanardi mohon kepada Kolakops TNI agar pesawat diizinkan kembali ke Jayapura dengan alasan perkembangan situasi operasi di mana pesawat helikopter dan awaknya memerlukan perbaikan dan perawatan.
Selanjutnya pada Pukul 10.20 WIT atas perintah Kolakops TNI helikopter Puma ini diperintahkan kembali ke Lanud Jayapura Sentani.
Helikopter berangkat menuju Sentani sambil membawa dua korban penembakan di Distrik Tingginambut yaitu Lettu Inf Reza, dan jenazah Pratu Wahyu Bowo untuk diterbangkan ke hanggar Helly Lanud Jayapura. Pesawat mendarat pada pukul 11.45 WIT.
"Para korban termasuk Lettu tek Amang Rosadi selanjutnya dibawa dengan kendaraan darat untuk mendapat tindakan medis di Rumah Sakit TNI AD Marthen Indey Jayapura," jelas Azman.
Helikopter Puma TNI AU HT -3318 sudah berada di hangar TNI AU Lanud Jayapura menunggu pemeriksaan dan perbaikan kerusakan akibat penembakan.
Penembakan di Papua, Kamis lalu menewaskan delapan anggota TNI dan empat warga sipil. Pihak TNI dan polisi masih melakukan pengejaran pada kelompok sipil bersenjata tersebut.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Polisi 99 Ndeotadi 99, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah belum dievakuasi.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaHendrianto gugur usai ditembak di Distrik Maybrat, Papua Barat Daya.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaKedua korban tersebut langsung dievakuasi menuju RSUD Nabire untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaSebelum terjatuh, helikopter tersebut terbang rendah di atas rumah warga.
Baca SelengkapnyaOPM melakukan aksinya di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Senin (5/8).
Baca SelengkapnyaOPM Tembaki Prajurit TNI saat Patroli di Bibida Papua
Baca SelengkapnyaKetika mendarat dekat helikopter korban, saksi melihat Glen terkulai bersimbah darah di kursi pilot. Dia pun memilih kembali lepas landas.
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca Selengkapnya