Kisah mengharukan cinta Laksamana Maeda untuk Indonesia
Merdeka.com - Hari kemerdekaan 17 Agustus Indonesia selalu diperingati untuk mengenang jasa pejuang dan pahlawan yang berhasil mengusir para penjajah. Mereka merebut kemerdekaan dengan penuh perjuangan agar generasi penerus bisa menikmatinya.
Namun ada cerita menarik dalam menuju proses kemerdekaan Indonesia. Laksamana Muda Maeda Tadashi membantu kemerdekaan Indonesia. Hal itu justru bertolak belakang dengan pemerintah Jepang.
Buku berjudul Bung Karno penyambung lidah rakyat Indonesia mengisahkan Laksamana Muda Maeda yang bersedia meminjamkan rumah dinasnya di Jalan Imam Bonjol. Achmad Soebardjo dan Maeda menduga tentara Jepang yang menculik Soekarno dan Hatta. Ternyata kelompok muda yang diwakili Sukarni membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk persiapan kemerdekaan.
-
Siapa yang membantu Soekarno menulis naskah proklamasi? Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo telah menyusun draf naskah proklamasi yang nantinya akan diketik dengan rapi oleh Sayuti Melik.
-
Dimana Soeharto saat proklamasi kemerdekaan? “Pada saat Bung Karno mengumandangkan kemerdekaan kita itu, saya masih di Brebeg. Sedang melatih para prajurit,“ kata Soeharto.
-
Bagaimana Soekarno memproklamasikan kemerdekaan? Bendera itulah yang dikibarkan pertama setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Soekarno saat proklamasi? Bung Karno menggambarkan upacara itu sangat sederhana. Bendera pertama yang dikibarkan adalah jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tiangnya dari batang bambu yang ditancapkan beberapa saat sebelumnya ke tanah. Tidak ada musik, tidak ada orkestra, hanya lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama. “Alhamdulillah, Bendera Republik Sekarang Telah Berkibar.“ “Kalau pun ia diturunkan lagi, itu harus melalui mayat dari 72 juta bangsaku. Kami tak akan melupakan semboyan revolusi: Sekali Merdeka tetap Merdeka!“ tegas Bung Karno.
-
Siapa yang mendesak Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan? Para pemuda sempat mengancam Sukarno. Mereka meminta Bung Karno segera memberi tanda bergerak. Mereka mengaku sudah siap melawan Jepang dan merampas senjata mereka.. Bung Karno Menolak Permintaan Para Pemuda. Dia Menegaskan Revolusi Tak Bisa Terburu-Buru
Buku dengan penulis Cindy Adams ini menyebutkan perumusan kemerdekaan di rumah dinas Maeda bentuk perlindungan kepada Soekarno dan Hatta untuk menyusun teks proklamasi. Sebelumnya panitia persiapan kemerdekaan mencurigai Maeda karena petinggi perwira tentara angkatan laut Jepang.
Namun setelah membantu kemerdekaan Indonesia, Maeda malah dihukum oleh pemerintah Jepang karena dari dulu sudah menjadi sasaran yang harus diperkarakan sebagai petinggi militer yang tidak suka aturan protokoler. Namun Maeda bebas tanpa syarat dari pengadilan militer Jepang.
"Kembali ke Tokyo, ayah saya menjalani pengadilan militer. Pada saat itu ayah saya mengatakan saya tidak suka peperangan, saya suka perdamaian. Dan keputusan pengadilan akhirnya bebas tanpa syarat," kata Putra Laksamana Maeda, Nishimura Toaji Maeda di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (16/8).
Setelah itu, Maeda mengundurkan diri dari dinas militer dan yang berkaitan dengan pemerintah Indonesia. Maeda lebih merasa nyaman menjalani kehidupan sebagai rakyat biasa.
Presiden RI-1 Soekarno yang berteman baik dengan Maeda juga melindungi dari segala bentuk ancaman. Soekarno juga bersedia pasang badan untuk Maeda dari apapun karena dituduh berkhianat kepada sekutu dan membantu kemerdekaan Indonesia.
"Bapak saya sakit, Bung Karno sempat menjenguk waktu itu. Dan setelah menjalani kehidupan sebagai rakyat biasa, bapak saya beberapa kali datang ke Indonesia. Dan dia tidak pernah bercerita, apa yang dia lakukan di Jakarta," katanya. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda, kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaProklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi saksi bisu detik-detik Indonesia merdeka usai ratusan tahun di bawah belenggu penjajahan.
Baca SelengkapnyaDengan insting jurnalistiknya, B.M. Diah memutuskan untuk memungut kembali naskah teks proklamasi yang asli dari tempat sampah.
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah jawaban atas pertanyaan apa tujuan penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.
Baca SelengkapnyaRencana penculikan sudah disusun secara matang di salah satu gedung, Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaBerikut potret lawas sang proklamator RI saat bicara dengan wanitanya.
Baca SelengkapnyaMohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.
Baca SelengkapnyaTerdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya
Baca SelengkapnyaSosiodrama ini merupakan hasil kolaborasi Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan Komunitas Reenactor Bangor.
Baca SelengkapnyaIa menjalani masa hukuman sebagai tahanan politik selama 6 tahun tidak menyurutkan semangat untuk tetap menjaga asa kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaProklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945 digelar dengan sangat sederhana. Bahkan Sukarno pun tak pernah membayangkan peristiwa besar digelar dengan sederhana.
Baca Selengkapnya