Kisah miris ABG disabilitas cari ayah sampai diperkosa

Merdeka.com - Tragis nasib Devina (13). Gadis disabilitas asal Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, ini berupaya untuk mencari ayahnya.

Sejak ibunya meninggal saat dia berusia 6 tahun, dia tinggal bersama neneknya. Sebab ayahnya nikah lagi. Namun, Devina harus kembali dirundung kesedihan karena neneknya meninggal dunia. Devina yang biasa disapa neng ini pun pindah ke rumah bibinya.

"Neng diurus bibi, cuma gak enaknya bibi selalu bertengkar dengan suaminya. Takutnya gara-gara neng, makanya neng kepikiran untuk cari bapak," ujar Devina.

Bermodal uang Rp 50 ribu, dia pergi mencari ayahnya. Tahun 2010 lalu, neng pernah diperkosa orang tak dikenal di kawasan BIC Purwakarta saat berjalan sendirian. Bahkan dia sempat nyasar ke Kampung Rambutan kemudian terbawa sampai Bogor.

Dia juga sampai ke Pelabuhan Ratu Sukabumi dan menginap selama beberapa malam di Kantor Polsek Cisaat. Keberadaan warga Purwakarta itu diketahui oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melalui akun facebook Polsek Cisaat.

Devina pun dijemput utusan Dedi. Cerita tragis dia mencari ayahnya itu pun disampaikan ke Bupati di rumah dinas Dedi di Jalan Gandanegara No 25 Purwakarta, Rabu (5/3).

"Saya ingin sekolah, ingin pintar kayak orang lain. Kalau tidak merepotkan bapak, neng juga ingin ketemu Ayah," ujar Devina.

Airmata Dedi pun tak terbendung. Dia nangis mendengar kisah anak hebat tersebut. Dedi langsung menghubungi Kepala Desa Cinangka, Bungursari untuk mengonfirmasi alamat terakhir tempat ayah Devina tinggal.

Dedi juga memberikan bantuan modal usaha membuka counter pulsa untuk Devina sebesar Rp 5 Juta.

"InsyaAllah neng bisa sekolah, kita masukan Kejar Paket, ini modal usaha untuk neng. Intinya, neng tidak boleh memiliki rasa dendam pada siapapun, neng harus yakin, harus bisa bermanfaat bagi orang lain," kata Dedi.

Kini, Devina tinggal di bawah pengawasan Kepala Sekolah SMAN I Campaka dan memulai usaha counter pulsa dengan nama 'Evi Cell'.