Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah mistis kereta uap kuno yang diboyong ke Solo

Kisah mistis kereta uap kuno yang diboyong ke Solo Lokomotif D52 buatan Jerman. ©2016 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hari ini, Kamis (17/11) mendatangkan kereta api uap kuno buatan Jerman tahun 1951-1955 dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ada kisah menarik saat lokomotif berbahan bakar batu bara tersebut akan dibawa ke Stasiun Solo Balapan. Sejumlah persyaratan harus dipenuhi agar KA tersebut bisa sampai ke Kota Bengawan.

Banyaknya persyaratan membuat KA tersebut membutuhkan waktu 28 hari hingga bisa dibawa ke Solo. "Yang lama itu prosesnya dan perjalanannya. Persiapan 3 minggu, di antaranya menurunkan dan memindahkan loko dari tempatnya hingga naik ke truk. Kemudian perjalanan ke Solo membutuhkan waktu 5 hari," ujar Penanggung jawab pengiriman, Kereta Api Logistik, Sitindaon Satar, saat ditemui di Stasiun Solo Balapan, Kamis (17/11).

Menurut Satar, KA pesanan Jokowi (Joko Widodo) semasa masih menjabat wali kota Solo tersebut dulunya sering digunakan untuk lintas Cirebon dan Banjar. "Kereta ini pernah digunakan untuk membawa kereta RI 1 dan RI 2 (Soekarno-Hatta)," sambungnya.

Saat akan dibawa ke Solo, dari proses penurunan dari tempat awal di TMII hingga naik ke truk ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan pertama adalah dengan bakar kemenyan. Sedangkan lainnya adalah pemasangan bambu runcing dan bendera merah putih di loko depan. Persyaratan tersebut berlaku saat menaikkan KA di TMII maupun saat penurunan di Stasiun Solo Balapan.

"Ada yang minta persyaratan seperti itu. Harus ada dupa (kemenyan), bambu runcing dan bendera merah putih. Dulu ada pengalaman saat membawa loko dari Ambarawa. Persyaratan tidak kita penuhi, ada saja rintangannya, ban pengangkut pecah dan lain-lain. Kita tidak ingin kejadian tersebut terulang lagi," jelas Satar.

Sebenarnya, lanjut Satar, dirinya tidak percaya terhadap hal-hal mistis tersebut. Namun kenyataannya peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Termasuk saat ada cerita bahwa Presiden pertama Soekarno sering menyambangi kereta tersebut.

"Konon katanya arwah Pak Karno sering datang ke dalam kereta ini," jelasnya.

Lebih lanjut Satar mengatakan, sesuai protap, pengiriman lokomotif seharusnya ditutupi terpal. Namun sesuai persyaratan tersebut, lokomotif dengan panjang 14.135 mm dan lebar 2.642 mm tersebut terpaksa tidak ditutup.

"Baru setelah akan masuk ke Kota Solo kita tutup dengan terpal," katanya.

Dia menuturkan, di Stasiun Solo Balapan, lokomotif akan diturunkan dari truk. Untuk menurunkan lokomotif berseri D52 dengan berat kosong 52,6 ton (lok saja) tersebut dibutuhkan waktu 2 hari. Selanjutnya KA akan diperbaiki dan dijadikan KA wisata mendampingi KA Uap Jaladara yang sudah lebih dulu beroperasi tahun 2009.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Buntut Penangkapan Terduga Teroris di Solo, KAI Larang Barang-Barang Ini Dibawa Naik Kereta
Buntut Penangkapan Terduga Teroris di Solo, KAI Larang Barang-Barang Ini Dibawa Naik Kereta

KAI mengingatkan penumpang terkait larangan barang bawaan menyusul penangkapan terduga teroris di Stasiun Solo Balapan

Baca Selengkapnya
Sejarah Kirab Kebo Bule pada Malam 1 Suro, Diyakini Bawa Berkah
Sejarah Kirab Kebo Bule pada Malam 1 Suro, Diyakini Bawa Berkah

Beberapa orang meyakini, kotoran kerbau yang keluar saat kirab dianggap bisa membawa berkah.

Baca Selengkapnya
Momen Gibran Bersama Puluhan Vetaran Naik Kereta Uap Jaladara
Momen Gibran Bersama Puluhan Vetaran Naik Kereta Uap Jaladara

Pemerintah Kota Solo juga ingin mengembangkan model model wisata dengan konsep kereta uap.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Gerbong Tua Bersejarah di Keraton Surakarta, Sisa Harta Karun Pakubuwono X
Kisah di Balik Gerbong Tua Bersejarah di Keraton Surakarta, Sisa Harta Karun Pakubuwono X

Kini kondisi kedua gerbong pusaka itu tampak kurang terawat.

Baca Selengkapnya
Pindah Rumah, Tradisi yang Kaya Esensi
Pindah Rumah, Tradisi yang Kaya Esensi

Intip serba-serbi pindah rumah yang wajib kamu tahu!

Baca Selengkapnya
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI

Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Watu Dodol Banyuwangi yang Legendaris, Ada Batu Raksasa yang Tak Bisa Dipindahkan
Kisah di Balik Watu Dodol Banyuwangi yang Legendaris, Ada Batu Raksasa yang Tak Bisa Dipindahkan

Pintu masuk Kabupaten Banyuwangi ini memiliki sejumlah kisah terkenal

Baca Selengkapnya
Kesaksian Juru Kunci Astana Giribangun saat Pemakaman Soeharto
Kesaksian Juru Kunci Astana Giribangun saat Pemakaman Soeharto

Keluarga besar Soeharto terlebih dulu melakukan upacara Bedah Bumi, yakni dengan menancapkan linggis ke tanah pemakaman sebanyak tiga kali.

Baca Selengkapnya
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Melaju 350 Km/Jam, Ini Terjadi Jika Ada Benda Asing Mengganggu
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Melaju 350 Km/Jam, Ini Terjadi Jika Ada Benda Asing Mengganggu

KA cepat dialiri arus listrik sebesar 27,5 kilovolt (kV) yang akan menjadi sumber penggerak melalui media pantograf yang terdapat di bagian atas kereta.

Baca Selengkapnya
Kuncen Makam Hadang Jenazah Pakai Golok, Intip Uniknya Tradisi Kematian di Subang yang Viral
Kuncen Makam Hadang Jenazah Pakai Golok, Intip Uniknya Tradisi Kematian di Subang yang Viral

Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam

Baca Selengkapnya
5 Wisata di Kota Solo Menarik, Tawarkan Berbagai Pengalaman Seru
5 Wisata di Kota Solo Menarik, Tawarkan Berbagai Pengalaman Seru

Solo tak hanya mempunyai kuliner lezat, tapi juga destinasi wisata menarik.

Baca Selengkapnya