Kisah mualaf khalifah Umar bin Khattab sang 'Singa Padang Pasir'
Merdeka.com - Umar bin Khattab bin Nufain bin Abdul Uzza, dari suku Quraisy golongan Bani Adi merupakan salah satu orang yang sangat memusuhi Islam, khususnya kepada Nabi Muhammad SAW. Bahkan Umar sempat berniat untuk membunuh kekasih Allah SWT itu.
Dalam ceramah KH Zainuddin MZ beberapa tahun lalu yang berjudul Kisah Masuk Islam Umar bin Khattab, pada suatu hari dengan pedang terhunus, Umar menuju Darul Arkom, tempat baginda Rasulullah berkumpul dengan para sahabat. Melihat mukanya yang beringas, mata yang nanar, orang lain sudah menyangka dan mengerti ini tentu akan menjadi pembunuhan.
Dalam perjalanan menuju Darul Arkom, Umar bertemu dengan Nuaim bin Abdullah.
-
Apa yang terjadi saat Umar menolak dinasti politik? 'Semoga Allah membunuhmu. Demi Allah, Aku tidak menghendaki hal ini! Celaka kamu! Bagaimana mungkin aku menunjuk penggantiku orang yang tak mampu menceraikan istrinya? Kami (sebenarnya) tidak butuh mengurusi urusan kalian (menjadi pemimpin pemerintahan), kemudian aku memujinya dan menyenanginya untuk salah seorang dari keluargaku.'
-
Kenapa Umar bin Khattab memilih hijrah sebagai awal tahun? Telah diriwayatkan oleh Ibnu Abi Khaitsamah melalui Ibnu Sirin bahwa suatu hari seorang dari Yaman datang “Aku menemukan di Yaman sesuatu yang mereka sebut sebagai sejarah (penanggalan/kalender) di mana mereka mencatat bulan sekian dan tahun sekian,“ kata orang tersebut. “Bagus itu. Mari kita tentukan penanggalan,“ sambut Umar bin Khattab ra. “Tulislah tanggal sejak Rasulullah SAW keluar dari Makkah menuju Madinah. Tetapi kita mulai dari bulan apa?“ kata Umar ra.
-
Siapa yang menyihir Nabi Muhammad? Adalah Labid bin Al-A’sham Al-Yahudi, orang yang menyihir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di tali busur dengan sebelas ikatan.
-
Siapa yang berdoa memohon untuk diwafatkan dalam keadaan Islam? Sebagaimana tertuang dalam Al-Quran Surah Yusuf ayat 101, yang berbunyi: تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ tawaffanii muslimaw wa alhiqnii bissaalihiinArtinya: '…wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.' (QS. Yusuf: 101)
-
Siapa yang membunuh Imam Masykur? Ketegasan itu menyikapi kasus tewasnya Imam Masykur (25) pemuda asal Aceh di tangan anggota Paspampres.
-
Bagaimana cara Umar menanggapi intimidasi Nikita Mirzani? 'Saya sedang menunggu. Gang menuju rumah Nikita lebih sempit dibandingkan dengan rumah saya,' ujar Umar.
Nuaim bertanya "Ya Umar, mau kemana?".
"Mau membunuh itu, si murtad itu," jawab Umar tegas.
"Si murtad yang mana?" kata Nuaim.
"Yang mana lagi? Itu. Yang memecah belah kita. Yang menghina berhala-berhala kita. Yang menjelek-jelekkan nenek moyang dan keturunan kita. Siapa lagi kalau bukan Muhammad," tegas Umar.
"Umar, apa tak salah? Apa kamu ngga malu? Kamu mau pergi membunuh Muhammad, sementara adik mu sendiri Fatimah, dia sudah termasuk salah seorang pengikut Muhammad," jabar Nuaim.
Mendengar omongan Nuaim, Umar makin geram. Langkah Umar berbelok dari Darul Arkom, dia menuju rumah adiknya, Fatimah. Di rumah, Fatimah sedang berkumpul dengan suaminya Said bin Zaid dan seorang sahabat bernama Habab Ibnul Arots membaca Alquran dalam lembar suhuf.
Mendengar kedatangan pria yang dijuluki 'Singa Padang Pasir' itu, Habab langsung kabur. Suhuf Alquran disembunyikan Fatimah di belakang bajunya. "Fatimah, benar kau telah masuk Islam dan jadi pengikut Muhammad?" tanya Umar geram.
"Iya!" kata Fatimah. Tamparan pun mendarat di muka Fatimah hingga keluar darah dari hidungnya.
Melihat istrinya disakiti, Said mencoba melawan Umar. Namun, Umar langsung meraih leher Said dan membantingnya. Dada Said diinjak Umar. Fatimah membentak Umar, "Umar! Apakah engkau memukul orang yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah? Apakah engkau menganiaya seseorang yang terpanggil untuk mengikuti kebenaran? Manusia macam apa engkau Umar?!".
Tiba-tiba Umar melihat suhuf yang disembunyikan Fatimah. "Apa yang kau sembunyikan dibalik baju mu Fatimah?" tegas Umar.
"Suhuf Al-quran," kata Fatimah.
"Sini, saya mau lihat?" ujar Umar.
"Tak boleh. Kamu kotor, orang kotor tidak boleh memegang Al-quran. Kalau mau pegang, bersihkan dulu dirimu," tegas Fatimah. Diturutinya permintaan adiknya itu.
Usai membersihkan diri, Umar membaca suhuf tersebut ayat pertama dari surah Thaha.
"Bismillahi rahmani rahim. Thaha. Tidaklah Aku turunkan Al-quran ini untuk bikin sukar manusia. Melainkan merupakan pengingat bagi orang-orang yang takut kepada Allah." (Surah Thaha ayat 1-2)
Kemudian surah Thaha ayat 14-16,
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang, yang sengaja waktunya tidak Kami beritahukan kepada kamu semua untuk Kami balas segala setiap orang yang apa saja yang telah mereka lakukan dalam kehidupan dunia ini."
Usai membaca ayat tersebut, jiwa Umar bergetar. Dalam hatinya, kalimat tersebut pasti bukan dari manusia.
"Hai, Fatimah beritahu aku dimana keberadaan Muhammad?" tanya Umar.
"Saya tidak akan memberitahu jika kamu hanya akan menyakiti Rasulullah!" kata Fatimah.
"Sama sekali saya tidak akan mencelakakan dia, Fatimah. Kasih tahu saja dimana dia?!" ujar Umar. Akhirnya Fatimah memberitahu lokasinya.
Umar bergegas menuju Darul Arkom. Kedatangan Umar selalu dianggap bencana bagi sahabat Rasulullah. Tapi baginda Nabi Muhammad SAW menenangkan sahabat, "Tenang, mudah-mudahan ada hikmahnya."
Sayidina Hamzah bin Abdul Mutalib saat akan membukakan pintu berkata, "Kalau niatnya baik kita terima kalau niatnya tidak baik, saya paling depan,". Usai pintu dibuka, Umar langsung masuk dan merangkul Rasulullah.
Umar bersyahadat, "Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaah."
Sahabat pun bertakbir. Allahu Akbar. Allahu Akbar.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia masuk islam gara-gara akhlak Nabi Muhammad SAW yang begitu penyayang dan tenang menahan emosi.
Baca SelengkapnyaSosok Habib Umar bin Hafidz ulama yang tengah jadi sorotan masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami salah satu anak Sunan Giri. Ia terbunuh saat usianya masih remaja.
Baca SelengkapnyaBerikut sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif.
Baca SelengkapnyaAjarannya dianggap kontroversial, bahkan masih jadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaSosok ulama dari Tanah Minangkabau ini begitu taat dalam menegakkan ajaran-ajaran Islam dan memicu adanya gerakan Paderi.
Baca SelengkapnyaSyekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.
Baca Selengkapnya