Kisah nenek renta urus cucu kembar yang ditelantarkan orang tua
Merdeka.com - Cerita hidup nenek Sati (80) begitu mengharukan. Di usia senjanya, dia harus menjaga dan mengasuh cucu kembarnya, Ojan dan Oji, yang ditelantarkan putra ketiganya Surya Kusuma sejak setahun lalu.
Meski 2 cucunya tak lagi bayi, tetap saja pekerjaan mengasuh bukan hal yang mudah. Tapi dia tetap semangat dan cerita bermain bersama si kembar di rumah kontrakannya yang berukuran 2x3 meter di Jalan Cipinang Muara 3, RT 1/ 8, Jatinegara, Jakarta Timur.
Badan yang sudah membungkuk tak membuatnya lantas hanya diam saja. Dia tetap meladeni ajakan bermain cucunya meski hanya bercengkrama di atas kasur lusuh miliknya.
-
Bagaimana SalingJaga Ibu Berdaya membantu ibu? Terlepas dari itu, bersama content creator sekaligus momfluencer Dwi Handayani dan Dhannisa Cho, serta dipandu oleh psychotherapist dari Sanggar Jiwa Tumbuh, para ibu diajak untuk melakukan body psychotherapy, social dreaming, dan support circle sebagai proses menjaga kesehatan mental serta memproses berbagai emosi yang muncul dalam perjalanan menjadi seorang ibu.
-
Apa yang ibu berikan kepada anaknya? Ibu telah memberikan banyak waktu, energi, dan kasih sayangnya untuk merawat, mendampingi, mendukung seorang anak.
-
Apa yang dijual nenek Niah? Ia berjualan rujak yang berlokasi di Jalan KH. Mansyur Nomor 70 Surabaya, sekitar wisata religi Sunan Ampel.
-
Mengapa Nenek Satikem tidak pulang ke Kebumen? 'Jika kangen paling lihat foto. Di sana saya kan harus kerja dan uangnya belum cukup untuk pulang. Jadi hanya bisa lihat foto yang dibawa dari kampung,' ujar Nenek Satikem dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa itu SalingJaga Ibu Berdaya? 'SalingJaga Ibu Berdaya adalah rangkaian workshop keuangan yang dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia, yakni: Surabaya, Jakarta, dan yang akan datang ada di Bandung, Yogyakarta, dan Semarang,' ujar Fania.
-
Di mana Nenek Satikem ditinggal oleh majikannya? Nenek Satikem sempat 'dibuang' oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Bila waktu tidur Ojan dan Oji tiba, dia selalu menemani di samping balita 16 bulan itu sambil mengelus dan memberikan susu botol.
"Cucu emak udah setahun tinggal sama emak. Bapaknya sama emaknya udah enggak mau ngurus, ngasih ke emak, biar emak yang ngurus," ujar Sati, saat ditemui merdeka.com, di kontrakannya di Jakarta Timur, Kamis (26/3).
Dia menceritakan awal mula Ojan dan Oji hidup bersamanya. Kata dia, orang tua sudah berpisah sejak mereka berusia 6 bulan. Mendapat tanggung jawab yang besar seperti ini, Sati mengaku tetap senang dan ikhlas menjalani hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan.
"Waktu umur masih 6 bulan, anak saya Surya, nitip anak kembarannya sama saya. Katanya dia mau kerja buat beli susu. Eh lama-lama, dia kecantol sama perempuan lain, anaknya jadi enggak diurusin lagi. Ya udah nenek aja yang ngurusin sampe gede segini," ucap Sati sambil mengelus kepala si kembar.
Nenek Sati mengakui, tidak mudah mengurus balita dengan kondisi keuangan yang pas-pasan. Bahkan untuk membeli susu pun, Nek Sati mengaku tak sanggup dan meminta belas kasihan tetangga.
"Saya enggak punya duit buat beli susu, tapi ada aja tetangga yang ngirimin makanan atau susu buat cucu kembar saya. Kalau saya sih gak papa gak makan seharian asal cucu saya bisa sehat," ucapnya.
Lebih menyedihkan lagi, cerita Nek Sati, saat dirinya tak memegang duti sepeserpun dan tidak ada bantuan dari tetangga, terpaksa si kembar hanya diberikan teh manis.
"Yah kadang dikasih teh manis aja, kan nenek enggak ada pemasukan, kalau gak dikasih duit sama anak nenek. Tapi nenek tetap bersyukur aja," ujar nenek renta itu, sambil tersenyum.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaDua kakak beradik itu pun bertahan hidup dengan memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaDi usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaKakek bernama Nur ini begitu bersemangat mencari pekerjaan di siang hari yang terik untuk membelikan cucunya hadiah.
Baca SelengkapnyaIa hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih kecil, keduanya terpaksa berjualan entok di jalanan.
Baca SelengkapnyaDiakuinya, sang putra tak mau bekerja hingga masih meminta uang.
Baca SelengkapnyaBocah Papua harus rela tinggal berdua dengan adiknya selama berbulan-bulan karena orang tua mereka bekerja mencari kayu gaharu di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaRayyanza dan Aruni sukses mencuri perhatian. Wajah mereka disebut mirip bagaikan kembar.
Baca SelengkapnyaIa mengungkapkan rasa syukurnya bisa mendapati mertua yang sangat baik dan perhatian dengan dirinya.
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca Selengkapnya