Kisah Non Rawung, Bankir yang Banting Setir Mengabdi untuk Masyarakat
Merdeka.com - Sekitar 20 tahun lalu, sosok Non Rawung dikenal sebagai seorang eksekutif di sebuah bank swasta. Namun akhirnya dia memilih berhenti dari jabatannya dan fokus bekerja di bidang sosial untuk masyarakat prasejahtera di Indonesia.
Meskipun tak muda lagi, ketua Yayasan Karya Alpha Omega ini seringkali ikut terjun langsung ke masyarakat untuk menyalurkan bantuan. Seperti halnya saat dia bersama tim Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV Indosiar datang ke lokasi gempa dan tsunami Palu, September 2018.
Non Rawung tampak tetap bersemangat meskipun saat itu usianya sudah menginjak 70 tahun. Meski tampak kelelahan, dia selalu menunjukkan wajah yang ceria kepada anak-anak ataupun keluarga pengungsi.
-
Siapa yang menunjukkan semangat aktif di usia tua? Seseorang yang telah lanjut usia justru cenderung ingin lebih aktif, seolah-olah ingin mengingat kembali masa-masa muda mereka.
-
Kenapa kakek-kakek ini tetap aktif di usia tua? Semangat kakek-kakek ini menunjukkan bahwa mereka hidup sepenuhnya. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari olahraga ekstrem hingga mengejar hobi yang unik.
-
Bagaimana kakek-kakek ini tetap aktif? Penuaan tampaknya tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk tetap aktif.
-
Siapa yang tampak awet muda? Individu yang tampak awet muda biasanya menjalani gaya hidup yang sehat. Mereka aktif berpartisipasi dalam olahraga atau kegiatan fisik yang mereka sukai.
-
Apa yang dilakukan kakek ini untuk tetap aktif? Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari olahraga ekstrem hingga mengejar hobi yang unik.
-
Siapa yang terlihat awet muda? Tidak mengherankan jika banyak orang berpikir demikian, Marissa Christina memang terlihat sangat muda, meskipun ia telah berusia 39 tahun.
"Bu Non itu meskipun usia udah banyak tapi selalu tampil seperti tidak seusianya artinya energik. Sangat consern pada penderitaan orang lain, sering diskusi bagaimana bisa bantu mereka," kata Ketua Pelaksana YPP Abbas Yahya kepada Liputan6.com, Kamis (16/4).
Saat di Palu kata dia, Non Rawung tak segan ikut serta makan bersama dan mendengarkan keluh kesah para pengungsi. Abbas juga menyatakan sosok ibu dua anak ini selalu hadir dan terjun langsung ketika berkegiatan sosial.
Selain itu dia juga menyebut Non Rawung merupakan orang yang senang berdiskusi dan menerima pendapat orang lain, terutama mengenai kegiatan sosial di masyarakat.
"Dia bukan yang duduk manis, dia selalu ada dan hadir. Misal di pengobatan masal dia ikut kasih obat, ingatkan masyarakat yang hadir, ngobrol," papar dia.
Sementara itu, Sekretaris Yayasan Karya Alpha Omega (KAO) Yanti mengaku Non Rawang merupakan sosok yang berani mendedikasikan dirinya untuk kegiatan sosial. Padahal saat itu di usia 47 tahun Non Rawung menjabat sebagai vice presiden salah satu bank asing di Jakarta.
Setelah itu dia bergabung di salah satu yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan, pendidikan hingga tanggap bencana yang diberikan kepada masyarakat dengan gratis.
"Awalnya kita membantu keliling memberikan makan gratis, pengobatan, operasi sumbing, katarak lalu ada juga pendidikan hampir ke seluruh Indonesia," ujarnya.
Akan tetapi saat ini sosok Non Rawung telah tutup usia di RS Persahabatan, Jakarta Timur pada Kamis, 15 April 2020. Yanti menyebut Non Rawung positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
"Jadi sudah mendapatkan perawatan di RS Persahabatan dari 1 April, lalu tanggal 4 April mendapatkan kabar sudah menggunakan ventilator," jelasnya.
Reporter: Ika Defianti
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilik akun @mukhlis_142 menceritakan kisah seorang bapak penderita stroke yang ia temui secara random.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok nenek usia 70 tahun lebih yang tiap hari ikhlas bersihkan Masjid dan tak mau digaji.
Baca SelengkapnyaPerwira polisi itu langsung memanjat pagar pembatas dan menggendong nenek tersebut.
Baca SelengkapnyaSemua dilakukan semata-mata hanya karena ingin hidup tanpa merepotkan siapapun, termasuk anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaSetiap orang punya cara tersendiri untuk berjuang melanjutkan hidup.
Baca SelengkapnyaPria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
Baca SelengkapnyaSosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaSosoknya mulai menjadi sorotan usai tetangganya mengabadikan tindakan terpuji sekaligus profesi mulianya ini.
Baca SelengkapnyaLaki-laki yang tidak diketahui namanya itu terlihat piawai melempar topi dan meletakkannya di kepala.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.
Baca SelengkapnyaNamanya adalah Sutomo, pria berusia 70 tahun yang telah menjalani profesi ini selama lebih dari 11 tahun.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang tak lagi belia, dia terpaksa tinggal sebatang kara. Bahkan, tempat tinggalnya hanya berupa gubuk sederhana berdinding karung goni.
Baca Selengkapnya