Kisah Oges, penderita lumpuh total yang mempunyai suara emas
Merdeka.com - Oges terpaksa harus kehilangan masa remajanya akibat terserang penyakit GBS (Guillain Barre Syndrome). Penyakit yang menyebabkan tubuhnya dari leher hingga kaki lumpuh total. Dari leher hingga kaki tidak bisa bergerak, hanya tangan kirinya saja yang masih bisa dia kendalikan. Itupun dengan jari-jari yang kaku dan hanya bisa mengepal. Ujian berat ini dia alami saat Oges masih berudia 17 tahun, tepat selepas dia lulus SMA tahun 1991.
Dengan kondisi seperti itu, Oges harus menerima kenyataan kalau dirinya sudah tidak mungkin lagi meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Negara kita waktu itu masih belum memberikan fasilitas pendidikan yang memadai untuk para penderita disabilitas.
Selain lumpuh total, pernapasannya juga terganggu. GBS menyebabkan napasnya hanya 30 persen dari napas orang normal. Oges juga sering merasakan perih dari pinggang sampai kaki seperti orang yang baru kena luka bakar. Buang air pun menjadi kendala yang menyulitkan Oges. Dia sudah tidak sanggup ngeden untuk mengeluarkan kotoran dari perutnya.
-
Siapa yang pernah tampil di atas panggung tersebut? Papan panggung yang pernah dinaiki sastrawan dan seniman besar Inggris, William Shakespeare ditemukan di bawah lapisan lantai gedung abad pertengahan tertua di Norfolk.
-
Bagaimana kreator lokal mengukuhkan keberadaan di panggung internasional? 'Kreator-kreator Indonesia tidak hanya mengadopsi format konten global, tetapi juga berhasil mengolahnya menjadi sesuatu khas dengan nuansa lokal,' ujar Feliciana.
-
Siapa yang meraih popularitas di panggung nasional? Dengan kemenangannya di D'Academy pada tahun 2014, Lesti berhasil memperoleh popularitas di panggung nasional berkat penampilannya yang memukau dan mendapatkan banyak penggemar.
-
Siapa yang dulu sering tampil di panggung? Melalui berbagai pentas panggung dan peran di sinetron, Ruben Onsu berhasil membangun namanya dan menjadi presenter top yang dikenal banyak orang.
-
Di mana artis ini berkarir? Prestasi para artis Tanah Air di industri hiburan memang menjadi hal yang tak diragukan lagi. Bagaimana tidak, bakat dan keahlian mereka telah membawa kesuksesan dan reputasi yang gemilang sehingga dikenal oleh banyak orang.
-
Siapa artis Indonesia yang menguasai bahasa Inggris? 9 Artis Indonesia Poliglot yang Kuasai 4 Bahasa atau Lebih Mulai dari Maudy Ayunda, mendiang Pak Raden, Velove Vexia yang sampai belajar bahasa isyarat, hingga Ajeng Kamaratih dengan kemampuannya menguasai enam bahasa. Menurut pengertian di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), poliglot adalah 'orang yang pandai dalam berbagai bahasa'.Poliglot juga diartikan sebagai orang yang 'dapat mengetahui, menggunakan, dan menulis dalam banyak bahasa.'Tak sedikit orang Indonesia yang termasuk poliglot. Orang-orang yang hidup di zaman kolonial banyak yang fasih berbahasa daerah, Indonesia, dan Belanda atau Jepang.Warga Indonesia di zaman sekarang juga banyak yang menguasai bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.Orang Indonesia memang terkenal mudah mempelajari bahasa asing. Namun, beberapa artis Indonesia ini tergolong spesial. Mereka menguasai empat bahasa atau lebih. Mulai dari Maudy Ayunda, mendiang Pak Raden, Velove Vexia yang sampai belajar bahasa isyarat, sampai Ajeng Kamaratih dengan kemampuannya menguasai enam bahasa.
Mengalami hal itu, Oges sempat putus asa. Bahkan dia sering mencaci Tuhan, menganggap Tuhan tidak adil. "Saya sangat kecewa. Hidup segan mati tak mau. Saya pernah mogok makan, tidak mau minum obat. Merasa Tuhan itu jahat. Tapi akhirnya saya sadar Allah itu Maha Penyayang. Apa yang diberikan Allah itulah yang terbaik untuk kita," tutur pria kelahiran Bandung pada 1974 ini beberapa waktu lalu.
Meski penyakit GBS yang dideritanya sudah dinyatakan hilang, tapi dampaknya masih memprihatinkan. Oges terpaksa harus menghabiskan sisa hidupnya dalam kondisi lumpuh permanen. Tubuhnya dari leher hingga kaki masih sulit digerakan. Tapi Oges akhirnya bangkit. Dia tidak mau pasrah pada keadaan. Dengan segala keterbatasan fisik yang dia miliki, Oges berusaha untuk tetap berkarya.
Oges mengasah kembali bakatnya yang terpendam. Suara emas yang dimilikinya kembali dia dendangkan. Bersama saudara dan kawan-kawannya, Oges membentuk grup band religi yang dia beri nama Papa Romantic. Bakat musik dan menyanyi sudah dimiliki Oges sejak dia kecil. Waktu SMP, dia sudah sering manggung dan tampil di TV untuk menyanyi. Menggunakan nama Yoga Purnama dari nama aslinya Yogasuara, Oges dikenal sebagai penyanyi cilik yang berbakat. Berbagai lomba menyanyi pernah dia menangkan. dia juga kerap diliput media nasional.
Sudah ada 8 lagu yang dia ciptakan. Dari 8 lagu, 5 lagu menjadi soundtrack sebuah novel berjudul Óuhibouki karya Risma Inoy. Risma Inoy kemudian mengabadikan kisah Oges di dalam bukunya yang berjudul GBS Tak Menghalangi Langkahku. Lagu karya Oges pernah dipentaskan di Maroko, dan mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para penonton di sana. Bahkan Dubes Indonesia untuk Maroko Tosari Wijaya pun tersentuh mendengar lantunan lagu-lagu Oges.
"Tidak hanya memberikan komentar yang positif, tapi Pak Tosari juga bersedia menjadi penasehat Komunitas GBS di Indonesia," tambah Oges.
Akhir tahun lalu, Oges dibantu Risma Inoy mendirikan Komunitas GBS. Komunitas ini dia dirikan agar bisa memberikan informasi kepada masyarakat seputar penyakit GBS. Bersama GBS, Oges sering tampil sebagai pembicara di acara seminar dan talkshow. Oges berharap tahun ini GBS sudah bisa resmi berada di bawah naungan Kementerian Sosial.
"Di Eropa dan Amerika saja sudah ada komunitas untuk GBS. Di Indonesia belum ada. Padahal GBS menyerang sekitar 200 sampai 250 orang tiap tahun. Kita harus mensosialisasikan penyakit berbahaya ini kepada masyarakat," tandas Oges.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam acara tersebut hadir para juara-juara di ajang Dangdut Academy.
Baca SelengkapnyaSuara emas pria berjaket ojol ini mampu bikin merinding dan tuai apresiasi pengunjung kafe.
Baca SelengkapnyaDengan semangat yang tak pernah pudar, Titiek Puspa, legenda musik Indonesia, hadir di panggung Synchronize Fest 2024 meski harus duduk di kursi roda.
Baca SelengkapnyaHamdan ATT kini harus duduk di atas kursi roda. Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah ikut mendoakan kesembuhan Hamdan ATT.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2021, Ligea saat ini mantap menapaki karirnya di industri hiburan tanah air.
Baca SelengkapnyaHamdan ATT: Legenda Dangdut yang Kini Berjuang Melawan Stroke
Baca SelengkapnyaUsai kepergian kedua orang tuanya, pria ini memiliki tanggung jawab merawat dan menyekolahkan adik-adiknya.
Baca SelengkapnyaDengan fisik yang terbatas tidak menyurutkan semangatnya dalam menekuni cabang olahraga Catur hingga menjadi Grandmaster.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaRhoma Irama kini telah menginjak usia 76 tahun. Rhoma kerap berkolaborasi dengan musisi lintas genre saat tampil di panggung.
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Aris, pak ogah di Yogyakarta yang hidup sebatang kara dengan keterbatasan tubuh atau disabilitas.
Baca SelengkapnyaPotret pengamen bersuara merdu yang sukses buat kagum warganet di media sosial.
Baca Selengkapnya