Operasi militer TNI tembak mati Presiden Nicolao Lobato
Merdeka.com - "Tangkap Nicolao Lobato, hidup atau mati!"
Perintah itu tegas diberikan Panglima TNI Jenderal M Jusuf pada Brigjen Dading Kalbuadi, komandan operasi pemulihan keamanan Timor Timur.
Nicolao Dos Reis Lobato adalah Presiden Frente Revolucionária de Timor-Leste Independente atau Fretilin. Kelompok bersenjata yang terus melakukan perlawanan pada tentara Indonesia di Timor Timur.
-
Kapan Presiden Lobato ditembak mati? Tanggal 31 Desember 1978, Pertempuran jarak dekat terjadi. 'Dalam pertempuran jarak dekat itu, Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas tertembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asal Timor Timur,' demikian ditulis dalam buku Jenderal M Jusuf, Panglima Para Prajurit yang ditulis wartawan senior Atmadji Sumarkidjo.
-
Dimana Presiden Lobato tewas? Tanggal 31 Desember 1978, Pertempuran jarak dekat terjadi. 'Dalam pertempuran jarak dekat itu, Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas tertembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asal Timor Timur,' demikian ditulis dalam buku Jenderal M Jusuf, Panglima Para Prajurit yang ditulis wartawan senior Atmadji Sumarkidjo.
-
Bagaimana Presiden Lobato diburu? Batalyon Parikesit memburu Lobato dengan dua helikopter SA-330 Puma milik TNI AU. Setiap ada info, pasukan akan diterbangkan helikopter ke lokasi terdekat. Mereka akan turun menggunakan tali atau melompat dengan gesit dari helikopter untuk kemudian mengejar Lobato. Tahun 1978 tim mobile udara turun untuk pertama kali di wilayah Laklobar dan Soibada. Pergerakan mereka terbukti efektif menekan lawan. Suara helikopter yang menderu-deru di perbukitan juga menjadi pukulan psikologis bagi pasukan pengawal Lobato.Di darat, ada pasukan elite Nanggala-28 pimpinan Kapten Prabowo Subianto yang bertugas menjepit pasukan Lobato.
-
Siapa yang membunuh Presiden Lobato? Dalam pertempuran jarak dekat itu, Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas tertembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asal Timor Timur,' demikian ditulis dalam buku Jenderal M Jusuf, Panglima Para Prajurit yang ditulis wartawan senior Atmadji Sumarkidjo.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI dalam Operasi Trikora? Mayjen Soeharto menjadi Panglima Komando Mandala dalam Operasi Trikora tahun 1962.
-
Bagaimana Letnan Komarudin memimpin serangan? Ketika memimpin serangan terhadap tentara Belanda, Letnan Komarudin sering kali maju menyerang sendirian. Menariknya, meskipun pasukan Belanda terus meluncurkan pelurunya, tapi tak ada satupun yang mengenai Letnan Komarudin.'Entah mungkin karena nasib Komarudin waktu itu belum waktunya atau betul-betul karena dia anti peluru. Tapi yang jelas Komarudin tidak mati,' ungkap Hendi Jo, seorang sejarawan, dikutip dari kanal YouTube merdekadotcom.
Anggota Fretilin kebanyakan adalah mantan tentara Tropas, pasukan lokal semasa Timor Timur dijajah Portugis. Ada juga gerilyawan lokal yang bergabung. Mereka sangat menguasai medan dan mempunyai kemampuan menembak yang baik. Taktik hit and run serta perang gerilya yang diterapkan Fretilin benar-benar membuat TNI kerepotan.
Maka untuk melemahkan semangat juang Fretilin, pemimpin mereka harus ditangkap. Kolonel Dading Kalbuadi menjawab perintah itu dengan membentuk pasukan air mobile atau mobile udara pertama di tubuh TNI. Demikian dikisahkan dalam buku biografi Jenderal M Jusuf Panglima Para Prajurit yang ditulis Atmadji Sumarkidjo dan diterbitkan Hasta Pustaka tahun 2006.
Pasukan gabungan yang diberi nama Batalyon Parikesit ini berisikan pasukan elite dari Kopassus, Marinir dan Kopasgat. Mereka dilatih khusus di pusat pendidikan Kopassus di Batujajar, Bandung. Konsep mobile udara ini sendiri dikembangkan tentara AS semasa perang Vietnam.
Batalyon Parikesit memburu Lobato dengan dua helikopter SA-330 Puma milik TNI AU. Setiap ada info, pasukan akan diterbangkan helikopter ke lokasi terdekat. Mereka akan turun menggunakan tali atau melompat dengan gesit dari helikopter untuk kemudian mengejar Lobato.
Tahun 1978 tim mobile udara turun untuk pertama kali di wilayah Laklobar dan Soibada. Pergerakan mereka terbukti efektif menekan lawan. Suara helikopter yang menderu-deru di perbukitan juga menjadi pukulan psikologis bagi pasukan pengawal Lobato.
Di darat, ada pasukan elite Nanggala-28 pimpinan Kapten Prabowo Subianto yang bertugas menjepit pasukan Lobato. Tak cuma beranggotakan personel Kopassus, sejumlah partisan lokal juga bergabung dengan tim Prabowo. Mereka dikenal sebagai pencari jejak yang tangguh di medan tempur.
Lalu ada satu Kompi Yonif Linud 700 Kodam XIV dan satu kompi Yonif Linud 401 Banteng Raiders dari Kodam Diponegoro.
Yang tak kalah gigih adalah Batalyon 744 pimpinan Mayor Yunus Yosfiah. Anggotanya semua putera asli Timor Timur yang masih muda dan memiliki semangat tempur tinggi. Mereka memburu Lobato di sekitar wilayah Maubisse Kecil.
Tanggal 30 Desember 1978 dini hari, Kapten Prabowo melapor pada Mayor Yusuf Yosfiah anggota partisannya ada yang melihat pergerakan sejumlah besar pasukan Fretilin ke arah selatan. Diduga kuat Lobato ada di tengah-tengah mereka.
Laporan ini diteruskan pada Komandan Resimen Pertempuran Kolonel Sahala Radjagukguk yang langsung memerintahkan pengepungan diperketat.
Kapten Prabowo diberi tugas mengkoordinasi pengepungan dengan seluruh kekuatan yang ada di sektor tengah tersebut.
Pasukan Nanggala bergerak cepat menyergap pasukan pengawal Lobato. Baku tembak sengit segera terjadi. Sejumlah pengawal Lobato tewas dalam penyergapan ini, namun sang presiden Fretilin menolak menyerah.
Dengan sisa-sisa pengawal yang tersisa Lobato mencoba lari. Namun nahas, mereka dihadang oleh Pasukan Yonif 744 tanggal 31 Desember 1978. Pertempuran jarak dekat terjadi. Lobato tewas ditembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asli Timor Timur. Peluru itu tepat bersarang di dada Lobato. Ada juga yang mengatakan Lobato tertembak di perut.
Setelah dipastikan jika yang tewas adalah Nicolao Lobato, tim segera memberikan laporan pada Panglima ABRI Jenderal M Jusuf yang langsung meneruskannya pada Presiden Soeharto.
Jenderal Jusuf langsung terbang ke Dili untuk menyaksikan jenazah Lobato. Dia juga terbang ke lokasi pasukan Nanggala dan 744 berada. Secara khusus Jenderal Jusuf memberikan ucapan selamat pada Sertu Jacobus Maradebo atas prestasinya.
Inilah puncak pencapaian operasi militer TNI di Timor Timur. Semua personel yang terlibat dalam misi itu mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Kelak setelah Timor Leste merdeka, Nicolao Lobato diangkat menjadi pahlawan nasional. Namanya diabadikan sebagai nama lapangan terbang internasional di Kota Dili. Patungnya menenteng senjata dan mengibarkan bendera Timor Leste berdiri gagah di ibu kota negara tersebut.
Namun tak diketahui hingga kini dimana jenazah Nicolao Lobato setelah dibawa ke Jakarta. Jenderal (Purn) Agum Gumelar sempat memimpin Tim Pencari Fakta untuk mencari jenazah Lobato. Namun belum diketahui hasilnya.
Ada juga yang menyebut jenazah Lobato dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta di deretan Pahlawan Tak Dikenal. Tak ada kepastian soal itu.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam pertempuran jarak dekat itu, Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas tertembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asal Timor Timur.
Baca SelengkapnyaSebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
Baca SelengkapnyaCara Soeharto menangani kriminalitas di Indonesia ini lantas mendapatkan kecaman dari publik.
Baca SelengkapnyaTim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Baca SelengkapnyaTokoh berdarah Batak ini dulunya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Teritorium Bukit Barisan dan pernah dikirim ke Amerika oleh TNI-AD.
Baca SelengkapnyaBeberapa nama perwira TNI alumni AKABRI 1970 yang gugur di Operasi Seroja.
Baca SelengkapnyaDrama pembajakan pesawat pertama di Indonesia menimpa salah satu maskapai bernama Merpati dengan nomor penerbangan MZ 171 pada tahun 1972 silam.
Baca SelengkapnyaBoengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.
Baca SelengkapnyaRichard sendiri merupakan lulusan Akademi Militer 1992 dan berasal dari Kopassus.
Baca SelengkapnyaKerap disapa Bang Nolly, pria asal Temanggung ini merupakan salah satu tokoh militer dan politik yang patut untuk dikenang jasa-jasanya.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian tersebut, telah membuat satu pimpinan KKB di Papua, Abubakar Kogoya tewas.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya