Kisah orang terkaya se-Asia yang dulu di-DO karena miskin
Merdeka.com - Majalah Asiaweek tahun 2001 pernah menobatkan Li Ka Ching atau Li Ka Shing sebagai orang paling berpengaruh di Asia. Tak hanya itu kesuksesannya sebagai pengusaha asal China ini mengantarkannya mendapat Malcolm S. Forbes Lifetime Achievement Award pada 2006 silam.
Kesuksesan Li bukan datang begitu saja. Banyak jalan terjal yang telah dia lampaui hingga akhirnya berada di puncak kesuksesan.
Tahun 1940, keluarga Li mengungsi dari China ke Hongkong. Penderitaan demi penderitaan dia alami sebagai pengungsi.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana cara untuk mencapai puncak kesuksesan? ‘Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang’ - Ir. Soekarno
-
Apa yang dikatakan tentang orang sukses? Orang sukses mampu melihat dan mengambil pelajaran dari kesalahan yang dibuatnya, sekaligus mau memperbaiki dan berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda.
-
Bagaimana orang terkaya di Indonesia mendapat kekayaan? Michael Hartono menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaires.
-
Siapa yang berhasil dalam mengejar mimpinya? Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Saat umur Li 15 tahun, dia dikeluarkan dari sekolah karena terlalu miskin. Li juga terpaksa keluar karena sang ayah yang jadi tulang punggung keluarga meninggal karena penyakit TBC.
Li kecil mencoba bekerja. Mulai menjadi sales sampai bekerja di pabrik plastik. Di sana dia membuat bunga dari plastik yang nantinya dia berhasil ekspor ke luar negeri.
Rupanya tempaan hidup membuat Li menjadi pribadi yang berintegritas dan gampang beradaptasi. Tahun 1950 Li sudah mulai membangun pabrik plastik sendiri yang dia beri nama Cheung Kong Industries.
Pabrik ini dia bangun dari uang pinjaman keluarga dan temannya. Bahkan dia sendiri yang menjadi salesnya.
Li kemudian belajar cara agar produk plastiknya mendunia. Bahkan dia perlu waktu seminggu untuk saat ingin memasarkan ke pembeli asing.
Topik pilihan: Tips Sukses | Inspirasi Wirausaha
Sampai akhirnya dia bertemu pembeli yang merasa takjub dengan produk bunga plastik miliknya yang dianggap menyerupai bunga asli. Akhirnya pembeli tersebut memesan produk Li dalam jumlah banyak.
Seperti dilansir businessinsider.com, usaha Li lambat laun merambah ke banyak sektor, seperti real estate, banking, telekomunikasi, hotel dan sebagainya. Hampir semua usahanya juga mampu mengekspansi Eropa dan Amerika.
Meski sudah kaya raya Li tetap hidup sederhana, untuk ke kantor Li hanya menggunakan sepatu hitam, kemeja dan jam Seiko yang harganya murah.
Harta kekayaannya pun banyak dia sumbangkan ke berbagai lembaga amal dan pendidikan. Sebut saja di tahun 2011, dia mendirikan politeknik yang dia beri nama dirinya. Kemudian dia juga membangun rumah kanker di Inggris.
Selain itu, banyak universitas dam sekolah di Hongkong dan Singapura menjadi tempat dia berdonasi yang jumlahnya mencapai puluhan juta dolar.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita sosok triliuner pemilik Bank dan Rumah Sakit yang dulunya hidup dari setoran tukang becak.
Baca SelengkapnyaPria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Baca SelengkapnyaTarif pajak tinggi hingga masalah keuangan membuat bisnisnya terancam bangkrut.
Baca SelengkapnyaSebelum berada di puncak kekayaan saat ini, Robert Kouk memiliki jalan hidup yang cukup menantang.
Baca SelengkapnyaDibandingkan dua sahabatnya yakni Irwansyah dan Baim Wong, Raffi mengaku paling miskin.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin dan Pernah Jadi Sopir Angkot, Kini Punya Harta Rp1.000 Triliun
Baca SelengkapnyaBekas buruh pabrik plastik yang sukses merangkak menjadi orang terkaya di Hongkong.
Baca SelengkapnyaMeski terlahir dari keluarga biasa jika terus berusaha dan bekerja keras, tentu akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Baca SelengkapnyaDengan penuh kerja keras dan diiringi dengan doa, ia berhasil mengangkat derajatnya dan juga keluarga menjadi sosok pebisnis mobil sukses.
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaDia lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya merupakan mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur.
Baca SelengkapnyaPria ini lahir pada tanggal 26 Maret 1952 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Ang Tjoen Ming.
Baca Selengkapnya