Kisah para penjemput dan pengantar jenazah korban gempa Palu
Merdeka.com - Dari kejauhan suara sirine ambulans terdengar. Memasuki kawasan Tempat Pemakaman Umum Poboya, Palu. Berjalan menanjak dan berbelok. Menuju di bukit paling tinggi.
Suara itu menjadi kode bagi para tentara dan relawan agar bersiap. Berlari menuju liang lahat. Ukuran lubang kubur begitu besar. Tiap satu lubang berukuran 7 x 5 meter. Kedalamannya sekitar 3 meter.
Sebagian sudah tertutup. Sudah dikeruk dan diratakan mesin eskavator. Hanya ada tanda memakai papan putih, bertuliskan 'Pemakaman Masal Korban Gempa'.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang menghadang rombongan jenazah? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Kenapa Kutai Timur bagikan ambulans? Penyerahan ambulans tersebut sebagai komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat Kutim.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
Ambulans tiba. Memarkirkan dekat lubang kubur. Enam orang turun dari mobil. Mengangkat kantong jenazah berwarna kuning.
Di dalam kantong itu berisi mayat. Diambil dari daerah Talise. Jenazah di dalam kantong merupakan wanita dan anak kecil. Diduga ibu dan anak. Kondisinya tragis.
Jenazah digotong menuju liang lahat. Diletakkan pelan - pelan. Kepala menghadap arah barat. Kemudian enam orang itu membaca doa.
"Kami ambil dari Talise. Diduga ibu dan anak dalam keadaan berpelukan," ujar Lukman, salah seorang relawan pembawa kantong jenazah itu kepada merdeka.com, Selasa (9/10).
Itu merupakan kantong mayat pertama hari itu. Sekitar jam 12.15 WIT, mereka tiba. Memasuki hari ke-11 pencarian korban, jumlah ditemukan semakin sedikit. Tidak seperti hari biasanya.
Setelah satu jam berlalu, dua kantong mayat tiba. Semua dibawa anggota kepolisian. Berasal dari wilayah perumahan dekat Pelabuhan Pantoloan.
Selama bertugas sebagai pengantar jenazah di Palu, Lukman mengaku tugasnya tidak mudah. Tapi semangat tetap membara. Dia pernah membawa 70 kantong mayat dalam sehari. Itu diambil dari pelbagai tempat.
Rekannya, Ican punya cerita hampir sama. Pernah membawa 11 kantong jenazah dari satu tempat. Ketika itu hari mulai gelap. Saat itu pencarian memasuki hari ketiga.
Panggilan radio meminta menjemput tiga paket kantong mayat di daerah Balaroa. Sesuai perintah, dia menuju lokasi bersama tim.
Panggilan mendadak membuat Ican dan tim bergerak. Sampai lokasi, ternyata mereka salah koordinasi lokasi. Meskipun ternyata masih di satu wilayah.
Walau salah, lokasi yang didatangi Ican dan timnya ternyata sudah ada kantong mayat menunggu. Jumlahnya bukan tiga. Melainkan 11 kantong. Sedangkan ambulans yang dipakai hanya jenis minibus.
Karena sudah mendesak, seluruh kantong jenazah dimasukkan ke dalam ambulans. Bertumpuk. Saking penuhnya, pintu samping mobil itu tidak ditutup. Hanya pintu belakang saja. Sebagian tim pengantar jenazah terpaksa bergelayut menuju TPU Poboya.
"Itu sudah paling penuh selama antar kantong jenazah di Palu," kata Ican.
Jenazah korban gempa dan tsunami dikubur tiga lapis. Di dalam liang kubur sedalam 3 meter itu. Bila semua jenazah paling bawah sudah penuh, operator eskavator segera menutupnya dengan tanah. Itu dilakukan hingga lapis terakhir.
Muhiddin, sang operator eskavator, menyebut sudah ada 900 kantong mayat dikubur dalam pemakaman massal itu. Namun, biasanya tiap kantong bisa berisi dua mayat lantaran kondisinya mengenaskan. Data itu diketahui dari petugas pencatat di lokasi.
Setiap hari dia sudah bersiap sejak pukul 10 pagi. Memanaskan mesin eskavator. Lalu mengeruk lubang baru. "Begini saja penguburannya," ungkap dia kepada kami.
Korban meninggal terus bertambah
Masa tanggap darurat dalam menangani gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, ditetapkan selama dua pekan. Tim gabungan telah dibentuk. Dari TNI, Basarnas, BNPN dan banyak relawan lainnya telah terjun ke lokasi bencana.
Tiap hari ada saja korban meninggal ditemukan. Kondisinya bermacam-macam. Tragis. Begitu kiranya gambaran mengenai kondisi para korban meninggal.
Penemuan korban tewas jumlahnya bisa mencapai ratusan tiap harinya. Di antara mereka ada yang diketahui identitasnya. Sedangkan bagi korban sulit dikenal, mereka segera dibawa ke pemakaman massal.
Jumlah korban meninggal hingga H+12 tercatat mencapai 2.045 orang. Itu disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
"2.045 korban meninggal dunia. Perinciannya 171 di Donggala, 1.636 di Palu, 222 di Sigi, 15 di Moutoung dan 1 orang di Pasang Kayu," kata Sutopo.
Sutopo menjelaskan, kebanyakan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa dan tsunami. Sebanyak 2.045 jenazah itu telah dimakamkan secara massal.
"Pemakaman massal sebanyak 969 orang, pemakaman keluarga 1.076 orang," jelasnya.
Sampai saat ini, Tim SAR gabungan masih terus bekerja dan melakukan pencarian terhadap para korban meninggal dunia. Pihaknya berharap agar pencarian terhadap para korban bencana gempa dan tsunami bisa dapat segera ditemukan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi korban pasca-letusannya gunung api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaHelikopter Carakal H-225M TNI AU terus bekerja untuk melakukan evakuasi warga yang berada di desa terisolir
Baca SelengkapnyaPolres Metro Depok mengirimkan tim untuk mengawal penjemputan siswa SMK Lingga Kencana yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolri soal Korban Kecelakaan KM 58: 7 laki, 5 Wanita, Keluarga di Bogor dan Ciamis
Baca SelengkapnyaSaat sudah hampir sampai ke rumah, pasien meninggal dunia dan membuat keluarga yang ada di dalam mobil histeris.
Baca Selengkapnya