Kisah Paulus, Batal Naik Sriwijaya Air SJ-182 Gara-Gara Rapid Test
Merdeka.com - Paulus Yulius Kollo salah satu nama yang ada di dalam manifest pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak, ternyata terhindar dari kecelakaan maut pada Sabtu (9/1) kemarin.
Paulus bersama temannya bernama Indra Wibowo selamat dari insiden itu, lantaran memilih menggunakan KM Lawit ke Pontianak, via Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta, Kamis (8/1) tanpa menginformasikan kembali ke pihak Sriwijaya Air.
Paulus kepada merdeka.com melalui sambungan telepon menceritakan, ia bersama enam orang temannya berangkat dari Makassar ke Pontianak transit Jakarta menggunakan maskapai Sriwijaya Air, pada Senin (4/1).
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Siapa yang menolak dipayungi di Bandara Indonesia? Jackie Chan (berpakaian biru putih) terlihat keluar dari pesawat. Dia telah diantisipasi oleh staf dan sekuriti. Orang-orang yang sudah menunggu kedatangan Jackie Chan langsung melihat dia tersenyum. Dengan tidak banyak basa-basi, aktor yang terkenal sering berakting tanpa menggunakan stuntman itu langsung berjalan dengan cepat.
-
Siapa yang protes soal keterlambatan Garuda Indonesia? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.
-
Kenapa Pratiwi Sudarmono batal terbang ke luar angkasa? Sayangnya, sebuah kecelakaan tragis terjadi beberapa bulan sebelum jadwal keberangkatan Pratiwi. Pesawat ulang-alik lainnya, Challenger, telah meledak pada bulan Januari 1986 setelah hanya 73 detik lepas landas.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Kenapa Pelita Air batal terbang? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
Namun, karena hanya bermodalkan rapid test biasa, Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo tidak diperkenankan untuk melanjutkan penerbangan ke Pontianak. Menurut Paulus awalnya ia sempat protes ke maskapai, karena pembatalan keberangkatan itu tidak dilakukan langsung di Makassar.
"Saya ke Pontianak untuk kerja, saya kerja di perusahaan yang pasang jaringan telepon seluler. Kami dari Makassar tanggal 4 sore mau ke Pontianak transit di Jakarta. Saya dengan teman Indra Wibowo yang namanya urutan kedua di manifest itu tidak lanjut, karena katanya masuk Kalimantan Barat wajib swab, sedangkan kami dua hanya rapid test saja. Teman kami empat orang itu langsung berangkat tanggal 5 pagi karena punya hasil swab," cerita Paulus, Minggu (10/1).
Setelah berdiskusi dengan petugas Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta, mereka berdua diminta untuk penjadwalan ulang (Reschedule) keberangkatan ke hari Sabtu (9/1) kemarin. Namun, karena tidak punya uang lebih untuk melakukan swab test, Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo yang bermodalkan rapid test memilih menggunakan KM Lawit Rute Jakarta-Pontianak, melalui pelabuhan Tanjung Priuk, Jumat (8/1).
"Sampai di Jakarta kami diberitahukan jika masuk Kalimantan Barat wajib bawa hasil Swab, kami enam orang jadi empat teman langsung berangkat Pontianak karena punya punya hasil swab, sedangkan saya dengan Indra Wibowo batal karena hanya bawa hasil rapid antigen biasa. Kami tanya swab di Jakarta harganya 2,6 juta per orang, tapi tidak punya uang. Tanggal 8 bos dari Pontianak telepon saya dan tanya harga swab, saya jawab harganya per orang 2,6 juta, makanya bos bilang kalau begitu pake kapal laut saja makanya tanggal 8 saya dengan Indra Wibowo naik kapal Lawid rute Jakarta-Pontianak, di pelabuhan Tanjung Priok," jelas Paulus.
Dirinya baru mengetahui telah terjadi kecelakaan pada pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di Kepulauan Seribu setelah handphone miliknya mendapatkan sinyal. Walaupun syok dan menangis sendirian di dalam kapal setelah mendapat informasi kecelakaan itu, Paulus bersyukur atas kebesaran Tuhan.
"Kapal sudah mau sandar di pelabuhan baru ada sinyal jadi baru saya liat banyak informasi kalau pesawat Sriwijaya Air, yang saya batal naik itu jatuh di Kepulauan Seribu. Keluarga dan teman-teman telepon tanya kabar dan saya jelaskan kalau saya batal terbang dengan Sriwijaya Air dan pake kapal laut ke Pontianak.
"Nama saya masuk manifest pertama dan Indra Wibowo nama kedua. Nama kami masih masuk manifest mungkin karena kami berangkat ke Pontianak pakai kapal laut, tidak menginformasikan ke pihak Sriwijaya Air terkait Reschedule atau penjadwalan ulang ke tanggal 9 kemarin. Saya baru saja sampai Pontianak dan sangat bersyukur kepada Tuhan," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas keamanan langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan penumpang.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak Garuda Indonesia menjelaskan terjadi kendala teknis pada mesin pesawat.
Baca SelengkapnyaGeneral Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar pun membenarkan soal adanya ulah penumpang bercanda membawa bom.
Baca SelengkapnyaSemula penerbangan ratusan jemaah haji dengan nomor GA 1231 akan diberangkatkan pada Senin 15 Juli pukul 01.50 WAS.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Air Jet mengalami kerusakan atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit.
Baca SelengkapnyaArmada Boeing 747-400 (ER-BOS) yang mengalami kendala teknis tersebut selanjutnya akan berhenti operasional untuk sementara waktu.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaBikin merinding, begini cerita seorang pilot yang berhasil take off tepat sebelum Palu dilanda gempa dan tsunami.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan Kemenag akan melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda.
Baca SelengkapnyaSaat itu, jemaah sudah di jalur fastrack Bandara Solo. Namun, karena pesawat mengalami rusak mesin, dan diperkirakan perbaikan lama, jemaah dikembali ke asrama.
Baca Selengkapnya