Kisah pedang emas hadiah Raja Arab untuk Presiden Soeharto
Merdeka.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al Saud akan berkunjung ke Indonesia mulai 1 Maret 2017 mendatang. Banyak agenda pembicaraan penting soal investasi yang akan dibicarakan oleh Presiden Jokowi dan Raja Salman.
Selain itu Raja Salman juga berniat mengunjungi Pulau Bali. Dia membawa rombongan tak kurang dari 1.500 orang.
Kunjungan ini dinilai istimewa. Lawatan terakhir Raja Arab Saudi, terjadi tahun 1970 saat Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud mengunjungi Presiden Soeharto.
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Kenapa Soeharto tertarik dengan Israel? Soeharto terkesan dengan kemampuan Israel dalam perang Enam Hari tersebut.
-
Siapa yang jadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto. Mengutip situs tni.mil.id, sejak saat itu, karier suami Tuti Sutiawati ini meroket tajam.
-
Bagaimana Soekarno tunjukkan dukungan untuk Palestina? Presiden Soekarno menolak memberi pengakuan terhadap Israel dan menunjukkan solidaritas terhadap Palestina melalui berbagai upaya.
-
Siapa yang menjadi ajudan Soeharto? Pada tahun 1974, Kolonel Try Sutrisno Diangkat Menjadi Ajudan Presiden Soeharto Empat tahun Try menjabat ajudan presiden.
-
Siapa yang disambut hangat oleh bangsa Indonesia? 'Kita seluruh bangsa Indonesia menyambut baik kunjungan itu, dan kunjungan itu memang bagian dari gerakan persaudaraan sedunia,' kata Ma’ruf di Serang, Banten, Selasa (3/9/2024).
Saat itu kondisi Timur Tengah masih panas. Negara-negara Arab baru saja terlibat perang enam hari melawan Israel. Raja Faisal adalah salah satu yang mengobarkan seruan jihad pada negara zionis tersebut.
Saat menyambut Raja Faisal di Istana Negara, Presiden Soeharto menegaskan sikap pemerintah Indonesia yang sepenuhnya berdiri di pihak bangsa Arab dalam perjuangan melawan Israel.
"Indonesia telah mengusahakan dengan segala jalan dan melalui berbagai forum agar Resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1967 dilaksanakan sepenuhnya. Indonesia juga berusaha agar hasil-hasil Konferensi Jeddah yang diprakarsai Raja Faisal dapat terlaksana demi penyelesaian krisis Timur Tengah," kata Presiden Soeharto saat itu seperti dikutip dari Pusat Data Jenderal Besar HM Soeharto.
Dalam pidato balasannya Raja Faisal berterima kasih atas dukungan Indonesia terhadap perjuangan Bangsa Arab. Tak ada yang bisa mengingkari support pemerintah RI dalam perjuangan Bangsa Arab di Timur Tengah. Raja Faisal pun berharap hubungan antara kedua negara terus diperkuat dan dikembangkan.
"Hubungan yang telah terjalin ini bukan hanya pada saat terakhir ini, tetapi merupakan tradisi yang didasarkan atas kepercayaan kepada Allah dan Rasulullah," kata Raja Faisal.
Setelah acara makan malam, diadakan tukar-menukar cindera mata. Presiden Soeharto memberikan sebilah keris, senjata khas Indonesia. Pak Harto pun memberikan seekor macan yang sudah yang diawetkan. Sedangkan raja Faisal memberikan sebilah pedang Arab yang disepuh emas kepada Soeharto.
Keris senjata tradisional khas Indonesia, ditukar dengan sebilah pedang emas dari Tanah Arab. Dua-duanya simbol keberanian dan sifat ksatria.
Raja Faisal merupakan pemimpin yang dicintai rakyatnya. Dia banyak memangkas anggaran kerajaan untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Dia juga Raja yang berani mengembargo Amerika Serikat dan mengobarkan perang melawan Israel.
Sayang, dia tak lama bertahta. Tahun 1975, Raja Faisal dibunuh oleh keponakannya sendiri, Faisal bin Musaid. Saat itu dia menyamar menjadi anggota delegasi Kuwait yang hendak menghadap Raja. Begitu Raja Faisal mendekat, sang keponakan menembakkan pistolnya tiga kali hingga Raja Faisal tewas.
Saat diinterograsi, Faisal Bin Musaid mengaku rencana pembunuhan itu direncanakan sendiri. Namun banyak pihak tak percaya mengingat betapa kerasnya Raja Faisal terhadap zionis dan AS. Dia akhirnya dihukum qisas, dibunuh di depan khalayak ramai.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan imam besar Al Azhar Mesir.
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, Bung Karno konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk kejahatan Israel.
Baca SelengkapnyaMBS pada kesempatan tersebut mengapresiasi hubungan dekat antara Indonesia dan Arab Saudi
Baca SelengkapnyaBagi Bung Karno dan Bung Hatta, kemerdekaan Palestina adalah harga mati!
Baca SelengkapnyaUtusan Khusus Presiden UEA, Sheikh Nahayan Mabarak Al Nahyan, tiba terlebih dahulu sekitar pukul 13.00 WIB
Baca SelengkapnyaAlasan penghargaan tersebut diberikan ke Jokowi karena Republik Indonesia dinilai sangat konsisten untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyoroti kerja sama budaya, termasuk promosi pencak silat yang semakin diminati oleh generasi muda Mesir.
Baca SelengkapnyaDalam pidato pelantikannya Presiden Prabowo Subianto menyoroti sikap Indonesia dalam konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaBukti nyata dukungan Indonesia untuk Palestina sudah dilakukan sejak dulu.
Baca SelengkapnyaPertemuan Prabowo dan Grand Syekh Al-Azhar menandai langkah penting dalam mempererat hubungan keagamaan serta memperkuat kerja sama pendidikan.
Baca SelengkapnyaMassa dari Ormas Manguni Makasiouw menyerang para peserta aksi damai solidaritas membela Palestina di Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaKisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.
Baca Selengkapnya