Kisah pejabat Indonesia sewa PSK pakai uang rakyat di AS
Merdeka.com - Kelakuan para pejabat meminta fasilitas saat berkunjung ke luar negeri bukan barang baru. Dari sekadar minta antar jemput, ditemani belanja, sampai minta dibelikan oleh-oleh. Rakyat hanya bisa gemas dan mencak-mencak di media sosial menghadapi kelakuan tak etis itu.
Yang parah, ada juga pejabat yang sampai sewa wanita penghibur di Amerika Serikat dengan uang rakyat.
Kisah para pejabat tak bermoral itu diceritakan aktivis Soe Hok Gie. Pada Bulan Oktober 1968-Januari 1969, Gie berkesempatan mengunjungi Amerika Serikat. Dia diundang Departemen Luar Negeri AS, untuk mengunjungi beberapa kampus terkemuka di sana.
-
Apa yang terjadi dengan pejabat yang datang ke Kembang Gundul? Pejabat yang datang ke sini, terutama saat dia menggunakan seragam, biasanya tak lama kemudian akan dipindahtugaskan atau turun jabatan.
-
Apa yang dialami oleh para wisatawan? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
-
Apa dampak negatif pungli terhadap wisatawan? Salah satu dampak paling nyata dari pungli adalah penurunan kenyamanan dan kepercayaan wisatawan. Wisatawan yang mengalami pengalaman negatif akibat pungutan liar apalagi dengan paksaan dan intimidasi cenderung merasa tidak aman dan kecewa, terutama jika pungli terjadi berkali-kali selama kunjungan mereka.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Apa itu Pungutan Wisatawan Asing di Bali? Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourism Levy telah mulai diberlakukan di Bali sejak bulan Februari 2024. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memegang peranan penting sebagai bank penampung dana dari pungutan tersebut.
-
Siapa yang melakukan pungli di objek wisata? Pungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
Gie pun sempat bertemu dengan para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di AS. Ada kisah menarik dari para mahasiswa itu. Ternyata pejabat Indonesia sangat senang mengencani pelacur bule di Amerika. Kode untuk berkencan dengan pelacur bule adalah 'naik kuda putih'.
Gie kemudian menuliskan kelakuan miring para pejabat Indonesia itu dalam artikel Orang-orang Indonesia di Amerika Serikat yang diterbitkan surat kabar Sinar Harapan tanggal 13 Maret 1969.
Dia menyindir kelakuan para pejabat yang sok suci tapi bejat. Parahnya lagi mereka mengencani pelacur dengan uang rakyat.
Seorang mahasiswa bercerita pada Gie. Para pejabat menyuruh mereka mencarikan 'kuda putih'. Para mahasiswa pun iseng mengerjai para pejabat itu. Mereka mencarikan pelacur kelas rendah yang tarifnya USD 15.
"Lalu kami bilang tarifnya USD 100. Bagi mereka tidak jadi soal karena yang mereka pakai adalah uang negara. Yang USD 85 kami tilep," tulis Gie menceritakan kelakuan para mahasiswa itu.
Sekitar tahun 1965, ada juga pejabat yang memaksa para mahasiswa di AS mendirikan Barisan Soekarno. Maklum saat itu lagi gontok-gontokan politik di Indonesia.
Para mahasiswa pun tak mau begitu saja dikendalikan pihak-pihak tak jelas. Pejabat itu dibawa ke bar. Di sana dia malah mabuk dan berbuat tak senonoh dengan para pelayan bar mesum itu.
Para mahasiswa pun memotret kelakuan pejabat tersebut. Keesokan harinya mereka memperlihatkan foto-foto syur semalam.
"Kalau bapak terus memaksakan soal Barisan Soekarno, terpaksa kami umumkan ke Indonesia," kata mahasiswa tadi dengan tenangnya.
"Permintaan saya pada para pembaca, kalau sekiranya pergi ke AS atau Eropa Barat supaya menghubungi mahasiswa-mahasiswa di sana. Mereka masih muda, senang guyon dan mau cerita terus terang. Coba tanyakan kelakuan-kelakuan pemimpin-pemimpin kita di luar negeri. Lalu tanyakan berapa gaji mereka dan apa yang telah mereka lakukan di sana. Hasilnya bisa bikin sakit perut," tulis Gie.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ke-12 orang warga Vietnam tersebut masuk ke Indonesia menggunakan bebas visa kunjungan dan visa kunjungan saat kedatangan dengan tujuan berwisata.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Di mana, 10 diantaranya merupakan bagian dari sindikat.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para pelaku dengan menggunakan penipuan lowongan kerja.
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaTindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 wanita asal Vietnam ditangkap atas dugaan menjadi PSK dengan kedok sebagai ladies companion (LC) di tempat karaoke di kawasan Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kejadian nahas yang dialami 50 WNI korban TPPO di Sydney Australia
Baca SelengkapnyaKeduanya beraksi bersama 10 tersangka lainnya yang merupakan sindikat penjualan ginjal internasional.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.
Baca SelengkapnyaKemenlu tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah WNI yang tidak digaji.
Baca Selengkapnya