Kisah penemuan jasad pramugari AirAsia karena cincin dan arloji
Merdeka.com - Setelah menunggu tiga hari dalam ketidakpastian, keluarga penumpang AirAsia QZ8501 akhirnya harus menerima kabar duka. Pesawat yang ditumpangi keluarga mereka ditemukan dalam kondisi puing-puing di perairan Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, Kalteng.
Kini satu persatu jenazah penumpang dan awak pesawat nahas itu sudah ditemukan dan dievakuasi. Jenazah yang ditemukan kemudian dilakukan identifikasi untuk memastikan identitasnya.
Salah satu yang bisa langsung dikenali adalah penemuan jenazah pramugari cantik AirAsia Khairunnisa atau Nisa (22). Tidak sulit bagi petugas untuk mengidentifikasi jenazah pramugari cantik tersebut.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa pilot wanita itu? Narine Melkumjan, seorang pilot Belanda sukses menjadi perhatian publik.
Bagaimana cerita jenazah Nisa bisa langsung dikenali? Dan bagaimana tanggapan keluarga? Berikut peristiwanya:
Pramugari cantik dikenali dari cincin dan arloji Alexander Christie
Identitas jenazah perempuan berpakaian pramugari yang ditemukan di Perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah terkuak. Perempuan itu diketahui adalah pramugari Air Asia QZ8501 bernama Khairunnisa.Saat ditemukan, posisi jenazah berada di 180 kilometer dari Pangkalanbun, kedalaman laut di posisi 30,4 meter. Selain itu ditemukan juga jenazah dua pria.Seperti dilaporkan wartawan Merdeka, Mohammad Yudha Prasetya dari KRI Banda Aceh di Laut Jawa, Rabu (31/12, pramugari Khairunnisa diketahui memakai cincin di jari manis kiri dan jam Alexander Christie.
Keluarga pasrah Nisa ditemukan sudah meninggal di laut
Kabar ditemukannya jenazah Khairunnisa atau Nisa (22), pramugari AirAsia QZ8501 di Perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, siang kemarin, sedikit membuat keluarganya di Palembang terkejut. Meski demikian, pihak keluarga pasrah dengan meninggalnya pramugari cantik tersebut.Mendapat kabar tersebut, puluhan keluarga dan tetangga berkumpul di rumahnya di Jalan Pipa, Nomor 976, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang. Paman Nisa, Edy Taufan mengatakan, kabar tersebut didapat dari tayangan televisi. Untuk memastikan, pihaknya menghubungi orangtua Nisa yang berada di Surabaya."Ya, informasinya begitu. Pramugari itu keponakan saya, Nisa," ungkap Edy kepada merdeka.com, Rabu (31/12).Namun, Edi tidak begitu mengetahui bahwa Nisa memakai cincin di jari manis kiri dan jam Alexander Christie."Tadi mau ditanya lagi sama orangtuanya, tapi handphone-nya tak bisa dihubungi lagi," kata dia."Apapun yang terjadi dengan Nisa, kami pasrah. Itulah takdir yang kami terima. Kami bersyukur jenazahnya ditemukan," sambungnya.
Jenazah Nisa akan langsung dimakamkan
Begitu mendapat kabar jenazah Khairunnisa atau akrab dipanggil Nisa (22) ditemukan, pihak keluarga langsung berembuk untuk mengurus pemakamannya. Rencananya, Nisa bakal dimakamkan di tempat pemakaman umum Bukit Lama, Palembang.Edy Taufan, paman Nisa mengatakan, dari kesepakatan keluarga, sesampainya di Palembang, jenazah Nisa tidak akan mampir ke rumahnya di Jalan Pipa, Nomor 976, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang. Hal ini untuk menghindari kesedihan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan."Orangtua Nisa masih di Surabaya. Tapi, tadi teleponan dan keluarga sudah sepakat agar jenazah Nisa langsung dimakamkan. Tidak mampir lagi di rumah," ungkap Edy kepada merdeka.com, Rabu (31/12).Keputusan ini juga, kata dia, untuk menghindari keinginan keluarga melihat jasad Nisa terakhir kalinya."Memang, informasinya jasad Nisa masih utuh. Tapi kami melarang keluarga melihat jasadnya. Kasihan sama dia. Jadi, petinya tidak perlu dibuka lagi," ujarnya.
Keluarga anggap Nisa mati syahid, tak perlu disalatkan
Menurut Edy Taufan, jenazah Nisa juga tidak akan disalatkan sebelum dimakamkan. Sebab, sebelumnya Nisa dan seluruh penumpang lain sudah disalatkan dengan salat gaib di Surabaya."Lagi pula Nisa meninggal seperti itu. Insya Allah beliau termasuk orang yang syahid. Tidak perlu disalatkan lagi," tukasnya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial AARN, merupakan rekan kerja korban di sebuah perusahaan swasta
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaHubungan pelaku dan korban sudah terjalin sejak tahun lalu
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaMayat perempuan ditemukan di sebuah koper oleh warga sekitar pinggir aliran sungai Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaJasad perempuan berusia sekitar 35 tahun itu ditemukan saksi di dalam karung di dermaga kapal di Jalan Tuna Muara Baru.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca SelengkapnyaDetail pembunuhan belum diketahui termasuk motif pelaku menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, sesosok jasad perempuan ditemukan di sebuah koper oleh warga sekitar pinggir aliran sungai Kalimalang, Bekasi
Baca Selengkapnya