Kisah pengusaha aviasi asal Indonesia jadi pelayan restoran di AS
Merdeka.com - Masih lekat dalam ingatan dahsyatnya krisis ekonomi tahun 1998-1999 lalu. Terpuruknya ekonomi Indonesia saat itu dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat. Di dalam negeri, PHK terjadi secara massal. WNI di luar negeri pun tidak sedikit yang pada akhirnya harus kembali ke tanah air.
Namun tidak untuk Kevinia D. Pramono yang saat itu masih tercatat sebagai mahasiswa di Pasadena City College, California, Amerika Serikat. Kevin diminta oleh keluarganya untuk kembali dan melanjutkan kuliah di Indonesia. Namun, Kevin bersikukuh untuk menyelesaikan kuliahnya di Amerika Serikat meski kakak dan adiknya memutuskan untuk kembali.
Bisnis tambang pasir yang dikelola ayah Kevin harus gulung tikar lantaran pembangunan properti maupun infrastruktur di Indonesia berhenti. Bisnis yang semula beromset USD 25.000 per hari harus jatuh lantaran tidak ada pendapatan yang masuk.
-
Bagaimana Kevin meraih popularitas? Kualitas aktinganya yang baik membuat Kevin kembali bergabung dengan sinetron di SCTV ini.
-
Bagaimana pria kaya ini hidup? Namun di tengah kekayaan yang dimiliki, dia mengaku telah hidup hemat sepanjang hidupnya.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana Elon Musk bisa bertahan hidup dengan Rp 15 ribu per hari? Untuk membuktikan kemampuannya bertahan hidup dengan sedikit, Musk mengatur pengeluaran dengan membeli bahan makanan dalam jumlah besar. 'Anda mungkin akan sangat bosan dengan hot dog dan jeruk setelah beberapa saat. Tentu saja, pasta dengan paprika hijau dan saus besar bisa cukup bertahan juga,' jelasnya.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Berbekal USD 500 di tahun 1998, Kevin harus bertahan hidup di negeri adidaya tersebut. Saat itu, uang di kantongnya tidak cukup untuk bekal hidup di AS lantaran biaya hidup yang terbilang tinggi.
Tak patah arang, Kevin pun mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhannya sebatang kara di Amerika. Kevin pun menyebar lamaran pekerjaan ke beberapa kantor di Amerika. Panggilan wawancara pun diterimanya dari 3 kantor lantaran resumenya dinilai sempurna.
"Tapi mereka gak bisa terima karena tidak punya ijin kerja. Akhirnya terpaksa cari kerjaan lain," kata Kevin kepada merdeka.com, Selasa (17/3).
Akhirnya Kevin pun mencari pekerjaan yang tidak memerlukan izin khusus. Menjadi pelayan restoran Jepang merupakan alternatif pekerjaan yang harus Kevin jalani sembari kuliah di AS. "Tips yang didapat lumayan," ujar Kevin.
Tak lama bekerja sebagai pelayan, pemilik restoran menarik Kevin bekerja sebagai pegawai kantor untuk membantu sekretarisnya. Kevin pun terbuka dengan tawaran tersebut meski dirinya belum berpengalaman. Dirinya ditugaskan untuk membantu sekretaris restoran untuk menyiapkan laporan pajak tahunan. "Dari situ aku belajar cara dia (pemilik restoran) mengelola beberapa bisnis di Little Tokyo, mulai dari rental dan penjualan video, restoran shabu-shabu, vintage clothing stores dan property di sunset boulevard," ujar Kevin.
Setelah sebulan bekerja di kantor untuk sebuah restoran Jepang, tantangan lain menghampiri Kevin. Pemilik restoran memutuskan untuk kembali ke Jepang selama beberapa minggu, disusul dengan berhentinya sekretaris restoran tersebut yang merupakan penanggung jawab gaji dari para pegawai. Penggajian dilakukan setiap minggu. Hal itu membuat Kevin kelimpungan. Dirinya harus bekerja dan belajar mengelola bisnis dengan cepat.
"Istilahnya dalam waktu dua bulan aku sudah bisa jadi manager operational bukan hanya satu bidang usaha tapi empat. Disambi dengan sekolah," ujar Kevin.
Dua tahun Kevin mengelola bisnis milik pengusaha asal Jepang tersebut. Pengalaman dan ilmunya bertambah. Kevin tidak hanya mampu mengelola bisnis berbagai bidang usaha milik majikannya tersebut, namun juga piawai berbahasa Jepang lantaran semua pegawai merupakan warga Jepang.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab
Baca SelengkapnyaHidup Veronika berubah 180 derajat, dari awalnya mempekerjakan pengasuh anak lalu jadi pengasuh anak
Baca SelengkapnyaSelama berada di Amerika Serikat, Terry Putri menjalani pekerjaan sebagai kurir makanan. Terry Putri mengungkap soal penghasilannya sebagai kurir makanan.
Baca SelengkapnyaAji pernah berada dalam ekonomi yang sangat terpuruk hingga tak mampu menafkahi istri.
Baca SelengkapnyaAnton kecil kerap mendapatkan perlakuan buruk di sekolah.
Baca SelengkapnyaHijrah ke Amerika Serikat, sosoknya justru bertemu sang istri dan nekat membangun usaha di bidang kuliner yang berupa nasi goreng.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaCinta Kuya berjualan nasi warteg di Amerika. Aksinya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaKini, dia pun mulai menuai hasilnya. Setiap bulan, dia mampu meraup omzet Rp25 juta.
Baca SelengkapnyaBerlatar belakang dari keluarga yang pedagang, Alvin selalu menanamkan tekad dan semangat berwirausaha dalam dirinya.
Baca SelengkapnyaPerusahaan logistik Achmadi kini memiliki 200 klien yang kebanyakan merupakan perusahaan asal Jepang.
Baca SelengkapnyaSetelah outlet pertama berhasil dijalankan, Puguh memberanikan diri untuk membuka outlet lagi di tempat yang berbeda.
Baca Selengkapnya