Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Prajurit di Garda Depan NKRI Baku Tembak dengan KKB Papua

Kisah Prajurit di Garda Depan NKRI Baku Tembak dengan KKB Papua Petugas evakuasi warga di Papua. ©2021 Merdeka.com/Istimewa

Merdeka.com - Anggota TNI maupun Polri memiliki risiko tinggi ketika berada di hadapan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Mereka dihadapkan pada risiko kehilangan nyawa. Sebuah konsekuensi yang harus dihadapi ketika menjalankan tugas dan membela keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, terdapat 14 ASN Polri menjadi disabilitas akibat kecelakaan saat bertugas, baik karena terkena tembakan maupun granat. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi penghambat bagi para prajurit negara untuk tetap berkontribusi kepada Indonesia.

Setidaknya, hal tersebut yang diutarakan Perwira Pertama (Pama) SDM Polda Sulawesi Selatan Iptu Anton Tonapa. Dia dalah Komandan Tim (Dantim) Bravo 9 Belukar yang tertembak ketika terjadi kontak senjata dengan KKB Papua.

"Saya datang ke Papua untuk menjaga NKRI," tutur Anton seperti dilansir Antara, Minggu (29/8).

Kisah melawan KKB Papua

Pada mulanya, tim yang dipimpin Anton merupakan tim evakuasi. Akan tetapi, terjadi perubahan strategi tepat satu hari, yakni pada tanggal 26 April 2021 sebelum tim gabungan TNI-Polri mengeksekusi rencana penindakan mereka terhadap KKB Papua.

Perubahan rencana tersebut mengakibatkan Tim Bravo 9 Belukar yang semula merupakan tim evakuasi menjadi tim penindak. Hal ini bertujuan untuk menggantikan dua Tim Nanggala dan satu Tim Belukar yang telanjur diketahui KKB. Sebelumnya, ketiga tim tersebut merupakan tim penindak.

Anton Tonapa mengisahkan ketika mereka melakukan observasi di Ilaga Kabupaten Puncak, Papua, terdengar suara tembakan sebanyak tiga kali yang membidik Bharada I Komang Wira Natha (yang saat ini berpangkat Bharatu Anumerta). Tembakan tersebut mengenai lengan, punggung, dan kaki Komang.

Sebagai seorang komandan, Anton merasa sangat terguncang atas tertembaknya seorang prajurit yang berasal dari timnya. Terlebih, Anton memiliki kedekatan erat dengan Komang.

Saat itu, ketika Komang masih meneriakkan rasa sakitnya, Anton merasa bahwa Komang masih bisa diselamatkan. Karenanya, dia meminta agar timnya melakukan evakuasi dengan sigap dan penuh kehati-hatian di tengah hujan peluru yang berasal dari bukit.

Komang berhasil diamankan oleh rekan-rekan satu timnya, tetapi penyerangan masih terus berlanjut. Timah panas yang berasal dari KKB berhasil mengenai punggung Anton.

Tubuhnya terasa kram dan bahkan sempat mati rasa. Refleks, Anton merebahkan tubuhnya dan mengamankan diri di tempat Komang sempat berlindung.

Baku tembak yang terjadi mengakibatkan helikopter evakuasi tidak dapat melakukan pendaratan. Mobil dan kendaraan lainnya juga tidak dapat digunakan untuk mengevakuasi mereka akibat medan yang terlalu ekstrem.

Anton terpaksa diarahkan untuk melakukan evakuasi dengan berjalan kaki. Padahal, selain Komang dan Anton, terdapat Muhammad Syaifiddin yang terkena tembakan di bagian perut.

Kondisi tersebut mengakibatkan tim yang dipimpin Anton merasa terpukul. Terlebih ketika Komang menghembuskan napas terakhirnya sebelum mendapat perawatan di rumah sakit.

Suasana berkabung menyelimuti seluruh anggota tim yang terlibat. Akan tetapi, perasaan tersebut tidak menghentikan semangat perjuangan mereka.

"Saya, dalam keadaan luka dan berdarah, berjalan kaki sejauh satu kilo," tutur Anton.

Ketika telah mencapai medan dengan situasi yang lebih kondusif, helikopter yang berasal dari Polri akhirnya datang dan berhasil melakukan pendaratan.

Evakuasi lantas dilakukan untuk Anton dan Syaifiddin dengan membawa mereka guna dirawat di Rumah Sakit Timika.

Trauma pascakejadian

Meski tidak ada organ vital yang mengalami kerusakan, Anton mengatakan bahwa ia masih merasakan trauma yang mendalam akibat kejadian penembakan yang ia alami.

Anton mengatakan bahwa ia dihantui dengan suara yang menyerupai tembakan, ia merasa tidak nyaman dan takut ketika menaiki mobil, bahkan masih terlintas bayang-bayang peristiwa penembakan saat Anton sedang sendiri.

Setiap terdengar suara yang menyerupai tembakan, acap kali terdapat refleks untuk melindungi diri.

Sebelumnya, ketika masih menjalani perawatan di RS Timika, ia bahkan sempat lompat dari tempat tidur dan meneriakkan agar istrinya melakukan tiarap guna menghindari tembakan. Meskipun, suara tersebut sesungguhnya berasal dari petir.

"Di situ saya trauma, semuanya terasa menghantui," ucapnya.

Hingga saat ini, Anton masih berupaya untuk memulihkan dirinya dari trauma pascakejadian yang menghantui.

Tindakan dari Polri

Polri memberikan prioritas pengobatan kepada para prajurit pembela negara sebagai penghargaan atas jasa serta pertumpahan darah yang telah diberikan demi menjaga keutuhan Indonesia.

Anton mengatakan bahwa tidak ada personel yang diabaikan, seluruhnya mendapatkan pengobatan yang diperlukan guna memulihkan kondisi.

Polri juga memfasilitasi Anton untuk menjalankan terapi guna memulihkan trauma yang dihadapi.

Atas berbagai fasilitas yang diberikan, Anton Tonapa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) dan Kepala Polri (Kapolri).

Penghargaan lain dari Kapolri yang sangat berkesan bagi Anton adalah kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) menjadi setingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Walaupun sesungguhnya, ia berharap agar seluruh anggota tim yang terlibat dalam insiden tersebut diberi kemudahan atau percepatan untuk naik pangkat. Anton merasa keberhasilannya merupakan buah dari kerja sama tim yang tidak mungkin dapat ia lalui sendiri.

Iptu Anton Tonapa berpesan kepada seluruh TNI dan Polri untuk tetap semangat dalam menjalani latihan agar terbiasa dengan situasi apapun di lapangan.

Perjuangan Anton beserta timnya telah menunjukkan bahwa Polri sebagai penegak hukum tidak pernah gentar mempertahankan NKRI dan melakukan tindakan terhadap kelompok kriminal. Ia berharap generasi muda dapat meneruskan semangat perjuangan para TNI dan Polri dalam mempertahankan keutuhan Indonesia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Mencekam Brimob & TNI Baku Tembak dengan KKB OPM Papua, Desingan Peluru Terus Berbunyi
Momen Mencekam Brimob & TNI Baku Tembak dengan KKB OPM Papua, Desingan Peluru Terus Berbunyi

Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.

Baca Selengkapnya
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB

Imbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB

Baca Selengkapnya
KKB Tembak Polisi dan Warga di Lapangan Terbang Paniai, Berikut Kronologi Lengkapnya
KKB Tembak Polisi dan Warga di Lapangan Terbang Paniai, Berikut Kronologi Lengkapnya

Kedua korban tersebut langsung dievakuasi menuju RSUD Nabire untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tragis! Bencana Longsor di Papua Nugini Tewaskan 670 Orang, Ribuan Penduduk Kehilangan Rumah
FOTO: Tragis! Bencana Longsor di Papua Nugini Tewaskan 670 Orang, Ribuan Penduduk Kehilangan Rumah

Longsor yang menewaskan hampir 700 orang itu juga mengakibatkan lebih dari 1.200 orang kehilangan tempat tinggal.

Baca Selengkapnya
Jenazah 2 Anggota Polri dan 1 Sipil Korban Serangan KKB di Paniai Papua Tengah Dievakuasi Besok
Jenazah 2 Anggota Polri dan 1 Sipil Korban Serangan KKB di Paniai Papua Tengah Dievakuasi Besok

Tiga jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Polisi 99 Ndeotadi 99, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah belum dievakuasi.

Baca Selengkapnya
Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu
Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu

Nasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya
Helikoter BNPB Mendarat Darurat di Area Terbuka Kotawaringin Barat
Helikoter BNPB Mendarat Darurat di Area Terbuka Kotawaringin Barat

Karena bidang landasan tidak kuat menahan beban helikopter, maka terlihat roda bagian depan amblas.

Baca Selengkapnya
Momen Para Prajurit TNI Tetap Tenang saat Perang dengan KST di Papua, Suara Tembakan Terdengar Jelas
Momen Para Prajurit TNI Tetap Tenang saat Perang dengan KST di Papua, Suara Tembakan Terdengar Jelas

Begini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.

Baca Selengkapnya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya
Teror KKB Kian Meresahkan, Pangdam Cenderawasih Tegaskan Tak Ada Penambahan Pasukan di Papua
Teror KKB Kian Meresahkan, Pangdam Cenderawasih Tegaskan Tak Ada Penambahan Pasukan di Papua

KKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.

Baca Selengkapnya
2 Anggota Polri Gugur Ditembak KKB saat Jaga Helipad di Paniai Papua Tengah
2 Anggota Polri Gugur Ditembak KKB saat Jaga Helipad di Paniai Papua Tengah

Dua anggota Polres Paniai gugur ditembak KKB di halaman Pos Polisi (Pospol) Ndeotadi 99 Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Rabu (20/3).

Baca Selengkapnya
Potret Gagahnya Briptu Rudi Agung Semasa Hidup, Anggota Brimob Gugur saat Baku Tembak dengan KKB Papua
Potret Gagahnya Briptu Rudi Agung Semasa Hidup, Anggota Brimob Gugur saat Baku Tembak dengan KKB Papua

Briptu Rudi Agung merupakan anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan bertugas di Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 di Papua.

Baca Selengkapnya