Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah perantau di Samarinda cari tahu nasib istri & 3 anaknya di Palu pascagempa

Kisah perantau di Samarinda cari tahu nasib istri & 3 anaknya di Palu pascagempa Ahmad Nursaan. ©2018 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Gempa dan tsunami, selain meluluhlantakkan Kota Palu dan Donggala juga menelan korban jiwa. Warga pun panik mencari tahu nasib keluarganya di kedua wilayah itu.

Seperti yang dialami Ahmad Nursaan (29), perantau asal Palu, yang ada di Samarinda, Kalimantan Timur. Jelang petang tadi, mengenakan kaos dan celana pendek, Ahmad Nursaan, yang kerap disapa Aan itu, mendatangi dermaga Distrik Navigasi Samarinda. Wajahnya saat itu terlihat panik.

Betapa tidak. Sampai saat mendatangi Dermaga Distrik Navigasi, dia belum mengetahui nasib istri dan 3 anaknya, di Desa Jono, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pascagempa sore kemarin.

"Permisi Pak. Saya dari KSOP tadi. Saya mau ikut ke kapal, ke Palu, boleh kah Pak? Saya sendiri saja Pak. Saya tidak tahu nasib istri dan anak saya, putus kontak," kata Aan, saat berbicara dengan petugas Distrik Navigasi, Sabtu (29/9).

Memang, jelang petang tadi, petugas Distrik Navigasi tengah disibukan untuk menaikkan logistik bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Palu. Di sela harap-harap cemas, Aan menyempatkan berbincang dengan merdeka.com.

ahmad nursaan

Ahmad Nursaan ©2018 Merdeka.com/Saud Rosadi

"Belum, saya belum ada kontak sama sekali dari kemarin. Saya tahunya gempa dan tsunami, dari nonton televisi," ujar Aan.

Sang istri, Hikmah Lamri, dan 3 anaknya, menurut Aan, tinggal di Desa Jono, Kabupaten Sigi. Upaya dia untuk mencari tahu nasib keempatnya, belum berbuah hasil.

"Saya tidak tahu lagi bagaimana caranya. Saya harus ke Palu, ikut menumpang kapal negara ini. Saya berharap bisa diikutkan," tambah Aan.

"Tidak apa-apa saya turun di Palu. Itu kan kampung saya. Nanti saya yang ke Sigi. Saya tidak akan merepotkan bapak-bapak di kapal ini," ungkap Aan, yang tinggal di Jalan Biawan Samarinda, untuk bekerja 3 bulan terakhir ini.

Namun sayang, harapan Aan kandas, lantaran dari pihak Distrik Navigasi, tidak memperbolehkan membawa penumpang lain.

"Tidak ada instruksi Dirjen (diperbolehkan membawa penumpang)," kata Kabid Logistik Distrik Navigasi Samarinda, Triono.

Praktis, hingga petang tadi, Aan hanya bisa memandang KN Miang Besar, yang akan berangkat ke Palu, di tengah kesibukan petugas Distrik Navigasi dan KSOP Samarinda memindahkan logistik ke kapal milik Kemenhub itu.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Momen Pria Bagikan Kenangan Potret Rumah di Google Maps Sebelum Tsunami Palu, Bikin Pilu
Viral Momen Pria Bagikan Kenangan Potret Rumah di Google Maps Sebelum Tsunami Palu, Bikin Pilu

Momen pria bagikan kenangan potret rumah di Google Maps sebelum peristiwa tsunami di Palu. Potretnya bikin pilu.

Baca Selengkapnya
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah

Sejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang

Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan

Baca Selengkapnya
"Dunia Saya Telah Berakhir. Semuanya Lenyap Ditelan Gempa"

Gempa dahsyat 6,8 magnitudo mengguncang Maroko pada Jumat, menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Baca Selengkapnya
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian

Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.

Baca Selengkapnya
Gunung Ruang Meletus, 327 Warga Diungsikan Menggunakan Kapal TNI AL
Gunung Ruang Meletus, 327 Warga Diungsikan Menggunakan Kapal TNI AL

Dari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Pulau Morotai Lari Mengungsi ke Kebun karena Takut Gempa Bumi Susulan
Cerita Warga Pulau Morotai Lari Mengungsi ke Kebun karena Takut Gempa Bumi Susulan

Sebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.

Baca Selengkapnya
Rumah Tertimpa Longsor, Pasangan Suami Istri di Bali Meninggal Dunia
Rumah Tertimpa Longsor, Pasangan Suami Istri di Bali Meninggal Dunia

Korban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).

Baca Selengkapnya
4 Fakta Sesar Palu-Koro, Sesar Teraktif di Indonesia Jadi Penyebab Gempa dan Tsunami Palu 2018
4 Fakta Sesar Palu-Koro, Sesar Teraktif di Indonesia Jadi Penyebab Gempa dan Tsunami Palu 2018

Sebagai sesar paling aktif di Indonesia, kekuatan Sesar Palu-Koro bisa mencapai 3 kali lipat lebih besar dibandingkan pergerakan sesar-sesar lain di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan

327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f

Baca Selengkapnya
Pasutri Tewas Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jasadnya Terseret hingga 1 Kilometer
Pasutri Tewas Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jasadnya Terseret hingga 1 Kilometer

Kedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Tim SAR Berjibaku Cari Korban Longsor di Tana Toraja, 18 Orang Ditemukan Tewas
FOTO: Aksi Tim SAR Berjibaku Cari Korban Longsor di Tana Toraja, 18 Orang Ditemukan Tewas

Saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya