Kisah Pernikahan Sederhana Dua Sejoli saat Kampungnya Lockdown
Merdeka.com - Ryan dan Tiwi menjadi salah satu pasangan sejoli yang mencatatkan sejarah sebagai mempelai yang menikah dalam situasi tidak biasa. Mereka menikah di kampung yang telah di-lockdown, di sebuah desa di Purbalingga, Jawa Tengah.
Pada 1 April 2020, di halaman Balai Desa Gunungwuled, Purbalingga, Tiwi (22) dan Rian Andhika (22), mengucap janji setia. Mereka melangsungkan akad nikah dengan sederhana. Tidak ada dekorasi indah dan hiburan. Tidak ramai tamu undangan yang turut merayakannya.
Sarana akad nikahnya begitu sederhana. Hanya meja kayu dan kursi plastik untuk mempelai, penghulu, saksi, perwakilan keluarga, serta pemerintah. Kemudian, ada hidangan prasmanan sederhana sebagai wujud tanda syukur, meski pernikahan dilakukan di kampung lockdown.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
Tiwi dan Rian mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa jas hujan, masker, dan sarung tangan. Begitu pula dengan belasan orang lainnya yang hadir di prosesi sakral tersebut. Posisi duduk pun diatur berjarak sesuai anjuran pembatasan fisik.
"Pengantin pria dan wanita ada jarak sekitar satu meter, saksi diberi jarak dua meter dari meja pengantin, keluarga sekitar lima orang duduk lebih jauh lagi dibelakang pengulu, dan yang berdekatan hanya penganten pria dan wali," ujar Kepala desa Gunungwuled, Nashirudin Latif. Seperti dilansir Liputan6.com.
Nashirudin menuturkan, pernikahan berlangsung dramatis karena Dusun Bawahan tempat keluarga mempelai wanita tinggal tengah menerapkan lockdown. Salah satu warga di dusun tersebut terkonfimasi positif corona Covid-19 pada Rabu, 25 Maret 2020.
Setelah Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 melakukan penelusuran, ternyata sekitar 80 orang telah melakukan kontak dengan pasien. Pasien perempuan 15 tahun yang memiliki riwayat pulang dari Jakarta itu dijenguk sanak saudara dan tetangga.
Pasien saat itu berstatus PDP, dipulangkan sebelum hasil tes Swab keluar karena kondisinya membaik dan keterbatasan ruang isolasi. Warga mengira sakit yang diderita pasien telah sembuh dan tidak berkaitan dengan corona Covid-19.
Nashirudin tak mau ambil risiko, satu dusun di-lockdown. Sebagai konsekuensinya, desa membiayai kebutuhan pangan 90 orang itu selama 14 hari sebesar Rp 50 ribu per orang per hari.
"Warga yang kontak dengan pasien tinggal di Dusun VI Desa Gunungwuled. Ada 30 Kepala Keluarga yang terdiri dari 90 jiwa kami isolasi di rumah, mereka tidak boleh keluar rumah," ujar Nashirudin.
Sempat Ditolak Warga
Keluarga Sisunardi, rombongan besan dari Lampung, sampai di Desa Gunungwuled pada Sabtu, 28 Maret 2020, saat awal Dusun Bawahan menerapkan lockdown. Rombongan tidak langsung ke rumah keluarga Suwandi, ayah dari mempelai wanita.
Di jalan masuk ke Dusun Bawahan mereka diadang petugas posko tanggap covid. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, mereka digiring ke Posko Penanggulangan COVID-19 di balai desa.
Nashirudin menuturkan, setelah rombongan besan datang, prosesi pernikahan sempat ditolak warga. Resepsi pernikahan yang akan dilaksanakan tanggal 1 -2 April 2020 dibatalkan.
Melalui serangkaian dialog dengan keluarga kedua mempelai, diputuskan acara pernikahan digelar secara sederhana di depan balai desa. Resepsi pernikahan ditunda tahun depan.
"Setelah ijab qobul keluarga mempelai pria pamitan langsung berangkat ke Lampung dan pengantin perempuan ikut ke sana," ujar Kepala Desa.
Pemerintah Desa membolehkan Pengantin perempuan ikut ke Lampung. Sebab, dia bukan termasuk warga yang kontak langsung dengan pasien positif.
Kapolsek Rembang, AKP Sunarto menambahkan selain pernikahan Ryan dan Tiwi, ada beberapa tempat lain yang akan melaksanakan hajatan. Tetapi, pihaknya mengimbau agar menunda pelaksanaan.
Hingga saat ini baru satu desa yakni desa Gunungwuled yang melaksanakan hajatan. Ditempat lain telah mematuhi imbauan yang disampaikan baik secara langsung maupun tertulis.
"Setelah didatangi dan disurati serta diberikan maklumat akhirnya pada mundur semua. Bahkan masyarakat juga akan membubarkan sendiri," kata Kapolsek Sunarto.
Reporter: Rudal Afgani DirgantaraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi menjaga para tamu undangan agar tidak basah, mereka menyediakan gerobak.
Baca SelengkapnyaBegini potret romantis ala pasangan TNI dan bidan yang bikin iri warganet. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaKedua pengantin tetap menggelar prosesi pernikahan meskipun banjir mengepung panggung pelaminan.
Baca SelengkapnyaHanya bermodal tenda sederhana dan bangku plastik, keduanya menerima tamu dengan sepenuh hati.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Tompobulu mengungkap sejumlah fakta terkait pernikahan Randi dan warga negara Polandia, Veronica yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMahalini yang memakai kebaya putih dan siger Sunda pun tampak begitu memesona.
Baca SelengkapnyaAlih-alih berjalan kaki membagikan makanan, para ibu-ibu yang berperan sebagai sie konsumsi menaiki papan sejenis getek untuk membawa makanan.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, viral pernikahan bule wanita asal Polandia dengan pria asal Sinjai. Tak hanya keluarga pria, rombongan keluarga asal Polandia juga hadir.
Baca SelengkapnyaPria bernama Arifin tersebut mengakui bahwa lokasi pernikahannya cukup sulit karena tepat di pinggir jalanan
Baca SelengkapnyaKedua mempelai tampil kompak dalam busana adat Minangkabau.
Baca SelengkapnyaDisebut bak pertemuan wali murid, pernikahan ini dipenuhi tempat duduk dan tamu persis di depan pelaminan.
Baca SelengkapnyaSeorang pengantin wanita digendong saat akan ijab kabul pernikahan.
Baca Selengkapnya