Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah pilu pelajar SD di pedalaman Borneo

Kisah pilu pelajar SD di pedalaman Borneo pelajar di tapal batas. ©2017 instagram.com/anggitpurwoto

Merdeka.com - Dalam keterbatasan anak-anak ini masih punya mimpi. Keadaan tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap bersekolah. Meski sampai detik ini perhatian masih sangat minim diberikan.

Seragam bocah-bocah ini lusuh. Warnanya sudah menguning. Tak lagi putih seperti dipakai pelajar di kota-kota besar. Coba tengok ke bawah. Celana sudah tak bisa dikancing. Kaki mereka dekil, hanya sandal butut sebagai pelindung. Boro-boro berpikir beli sepatu.

Sekarang lihat yang mereka tenteng. Hanya kantong kresek. Anak-anak ini tak memiliki tas. Alat tulis, buku pun harus berbagi satu sama lain saat belajar.

pelajar di tapal batas

pelajar di tapal batas ©2017 instagram.com/anggitpurwoto

pelajar di tapal batas

pelajar di tapal batas ©2017 instagram.com/anggitpurwoto

Mau tahu bagaimana pelajar ini sampai sekolah? Dengan berjalan kaki. Jarak tempuhnya tentu berbeda-beda. Terjauh ada yang sampai 45 menit. Bayangkan anak sekecil itu harus menembus hutan di pedalaman dengan jalan berbukit. Belum lagi medan berlumpur.

Kisah pilu ini diceritakan oleh seorang guru. Namanya Anggit Purwoto. Sudah tujuh bulan Anggit mengabdi dari satu tahun masa tugas. Dia ikut program Sarjana Mendidik Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SDN 04 terletak di Desa Sungkung, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Berbatasan dengan Malaysia. Butuh waktu kurang lebih dua hari dari Bengkayang ke desa dengan jalur darat. Jika cuaca buruk tentu sampainya lebih lama lagi.

"Saya sampaikan ke anak-anak untuk fokus belajar jangan pedulikan kondisi. Tetap semangat menatap masa depan. Mereka punya mimpi," kata Anggit saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (2/4).

pelajar di tapal batas

pelajar di tapal batas ©2017 instagram.com/anggitpurwoto

pelajar di tapal batas

pelajar di tapal batas ©2017 instagram.com/anggitpurwoto

Di desa itu ada 4 SD, 1 SMP dan 1 SMA. Semuanya berada dalam satu kompleks. Jaraknya tidak terlalu jauh. Untuk SD jam masuk sekolah pukul 07.00 WIB sampai 11.00 WIB. Kadang banyak siswa sampai di sekolah sudah kelelahan.

Anggit sendiri sebenarnya ditugaskan mengajar di SMA bersama dua rekannya. Dua lainnya di SMP. Disayangkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang tak menempatkan para sarjana pendidikan ini di tingkat sekolah dasar.

Tak ada guru tetap di sana. Sering kali kelas kosong. Biasanya, kata Anggit, kebanyakan guru mengajar selama dua minggu dalam sebulan. Sisanya libur. Kondisinya ini tak dipersoalkan karena rata-rata guru dari kota dan sudah berkeluarga.

"Makanya saya berinisiatif, sukarela mengajar di SD," kata jebolan Universitas Muhammadiyah Purwokerto itu. Pria 23 tahun ini mengajar IPA, menulis, baca, hitung dan bernyanyi.

pelajar di tapal batas

pelajar di tapal batas ©2017 instagram.com/anggitpurwoto

pelajar di tapal batas

pelajar di tapal batas ©2017 instagram.com/anggitpurwoto

Menurut Anggit, tak hanya siswa, kondisi bangunan sekolah juga memprihatinkan. Namun yang paling dibutuhkan adalah seragam layak dan alat tulis. Total ada 135 pelajar, 59 laki dan 66 perempuan.

"Kondisinya sangat membutuhkan. Ketika pelajaran tidak punya pensil karena kebutuhan pokok mahal," ungkapnya.

Waktu belajar siswa juga terbatas. Ketika langit gelap sudah tak ada lagi penerangan. Listrik belum masuk. Panel surya menjadi solusi. Tapi tidak bisa menjangkau seluruh kebutuhan.

Dia berharap pemerintah daerah sampai pusat tergerak. Anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa. Mereka punya hak untuk memperoleh pendidikan layak.

"Perhatikan pendidikan di pedalaman. Ibaratnya 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia' benar ada. Tidak hanya di satu pulau saja," harap Anggit. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak

Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu Siswa di Madura Tak Mampu Beli Seragam, Rela Pakai Celana Kakaknya yang Kebesaran
Cerita Pilu Siswa di Madura Tak Mampu Beli Seragam, Rela Pakai Celana Kakaknya yang Kebesaran

Banyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.

Baca Selengkapnya
Potret Menyedihkan Pendidikan di Indonesia, Bangunan SMA negeri di NTT Cuma Terbuat dari Anyaman Bambu Bolong
Potret Menyedihkan Pendidikan di Indonesia, Bangunan SMA negeri di NTT Cuma Terbuat dari Anyaman Bambu Bolong

Begini penampakan bangunan SMA di Alor yang sangat menyedihkan dan penuh keterbatasan.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Anak SD, SMP, SMA Tahun 1980-1990an Bikin Nostalgia, Badannya Bongsor Ada yang Kumisan
Potret Lawas Anak SD, SMP, SMA Tahun 1980-1990an Bikin Nostalgia, Badannya Bongsor Ada yang Kumisan

Beda zaman beda gaya, begini potret anak SD, SMP, SMA era 80-90an. Jadul abis!

Baca Selengkapnya
Senyum Manis Firdaus, Bocah SD yang Masuk Sekolah Pakai Sandal Jepit karena Orangtua Belum Punya Uang
Senyum Manis Firdaus, Bocah SD yang Masuk Sekolah Pakai Sandal Jepit karena Orangtua Belum Punya Uang

Terungkap siswa tersebut bernama Muh Firdaus (7) dari SD Inpres Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah.

Baca Selengkapnya
Ayu Ting Ting Melongo dengan Cerita Hesti Purwadinata Ungkap Anak Laki-lakinya yang Cuek Sepatunya Jebol
Ayu Ting Ting Melongo dengan Cerita Hesti Purwadinata Ungkap Anak Laki-lakinya yang Cuek Sepatunya Jebol

Banyak cerita lucu yang melibatkan selebriti Indonesia dan keluarga mereka, salah satunya adalah kisah anak dari Hesti Purwadinata.

Baca Selengkapnya
Viral Perjuangan Siswa di Samosir untuk Sekolah, Berangkat Jalan Kaki saat Hari Masih Gelap
Viral Perjuangan Siswa di Samosir untuk Sekolah, Berangkat Jalan Kaki saat Hari Masih Gelap

Viral perjuangan siswa di Samosir harus berjalan kaki menuju sekolah dalam keadaan hari masih gelap.

Baca Selengkapnya
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh

Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Wajah Sungai Ciliwung Nyaris Kerontang, Batuan Cadas Bermunculan
FOTO: Penampakan Wajah Sungai Ciliwung Nyaris Kerontang, Batuan Cadas Bermunculan

Kondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.

Baca Selengkapnya
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu

Anak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.

Baca Selengkapnya
Potret Miris, Murid SD Terpaksa Berbagi Tempat Belajar dengan Ruang Guru Kerena Gedung Kelasnya Ambruk
Potret Miris, Murid SD Terpaksa Berbagi Tempat Belajar dengan Ruang Guru Kerena Gedung Kelasnya Ambruk

Diduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Proyek Jalan, Siswa SD Negeri Menumpang Ujian di Rumah Warga dengan Kondisi Memprihatinkan
Gara-gara Proyek Jalan, Siswa SD Negeri Menumpang Ujian di Rumah Warga dengan Kondisi Memprihatinkan

Siswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.

Baca Selengkapnya