Kisah Pilu di Balik 3 Warga Garut Meninggal Dunia Akibat Terjebak di Septic Tank
Merdeka.com - Kejadian meninggalnya tiga orang warga Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut usai terjebak dalam septic tank sedalam 6 meter pada Jumat (7/5) menyisakan duka mendalam kepada dua orang anak. Kedua anak tersebut harus kehilangan ayah dan ibunya juga pamannya sekaligus dalam peristiwa tersebut.
Adalah Puput Fitria (12) dan Aqil (5) dua anak yang kini menjadi yatim piatu dan untuk pertama kalinya berlebaran tanpa kehadiran orang tua yang dicintainya. Dua orang tuanya, yaitu Ratna Sari dan Roni diketahui meninggal dunia usai terjebak di septic tank dan menghirup gas beracun di dalam lubang tersebut.
Saat didatangi di rumahnya pada Minggu (9/5), keduanya masih menunjukan raut kesedihan yang mendalam, walau berusaha melupakan apa yang sedang dihadapi dengan bermain bersama teman-temannya. Sesekali, tatapannya kosong seperti sedang memikirkan sesuatu yang entah apa itu.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa saja korban tragedi Trisakti? Keempat mahasiswa yang meninggal dunia adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royadin, dan Hendrawan Sie.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
Puput mengatakan bahwa di tahun ini ia akan masuk sekolah menengah pertama (SMP), sedangkan adiknya masuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Ia bercerita bahwa ia bersama adiknya bercita-cita menjadi anak yang saleh dan salehah. Ibunya pun selama hidup, senantiasa mengingatkan agar jangan sampai meninggalkan solat lima waktu.
Ia bercerita bahwa saat kejadian ibunya terperosok ke dalam septic tank, saat itu ia dan adiknya sedang main di sekitar rumahnya. Sebelumnya, ia mengetahui ibunya sedang membersihkan rumput di makam yang ada di belakang rumah.
Puput tidak mengetahui secara pasti bagaimana ibunya bisa sampai terperosok, namun yang ia ketahui ayahnya sempat berusaha menolong namun ternyata ikut terperosok. Setelahnya, ia mendapat kabar bahwa ayah dan ibunya meninggal dunia di dalam septic tank.
Mengetahui ayah dan ibunya meninggal dunia, Puput mengaku bahwa dirinya bersama adiknya langsung menangis. Ia tidak menyangka akan ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sekaligus dan harus berlebaran tanpa ayah dan ibunya.
Tidak hanya kehilangan ayah dan ibunya, Puput dan Aqil juga rupanya kehilangan pamannya, Jaka. Jaka saat itu diketahui hendak menyelamatkan kakaknya yang jatuh ke dalam septic tank, namun saat berupaya melakukan penyelamatan ia menghirup gas beracun sehingga pingsan dan jatuh tenggelam lalu diketahui meninggal dunia.
Meski kini menjadi yatim piatu, Puput mengaku bahwa ia bersama adiknya ingin sekolah setinggi mungkin dan menjadi orang sukses di kemudian hari. “Saya ingin membuat bangga ibu sama bapak,” ucapnya.
Sementara itu, Dadan salah seorang tetangga korban mengaku bahwa ia saat kejadian sempat berupaya melakukan penyelamatan terhadap Jaka. Saat upaya tersebut dilakukan, Dadan mengaku sempat memegang tangan Jaka untuk diangkat.
“Saat hendak menarik tangan Jaka, tiba-tiba saya pusing dan tidak ingat apa-apa. Pandangan gelap dan napas juga berat. Setelahnya, saya sadar saat disiram air oleh warga di rumah. Ternyata saya sempat jatuh ke dalam septic tank, tapi berhasil diselamatkan, Alhamdulillah,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, lima warga Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jumat (7/5) diketahui terjebak dalam lubang septic tank yang tingginya mencapai 6 meter. Dalam kejadian tersebut, tiga orang diketahui meninggal dunia karena diduga menghirup gas beracun.
Kapolsek Garut Kota, Resor Garut, Kompol Hermansyah mengatakan, kejadian tersebut terjadi di Kampung Cibening, Kelurahan Cimuncang, Kabupaten Garut.
“Awalnya, salah satu korban atas nama Ratnasari (30) membersihkan rumput di tebing yang tingginya 4 meter. Saat sedang membersihkan rumput, korban terperosok dan masuk kedalam septic tank,” katanya, Jumat (7/5).
Suami korban, Roni (35) yang mengetahui istrinya terperosok kedalam septic tank langsung berupaya menolong dengan cara masuk langsung. Warga lainnya yang juga mengetahui, Jaka (33), Dadang (42), dan Muslim (25) juga berupaya menolong.
“Septic tank itu diduga mengeluarkan gas beracun, sehingga saat upaya pertolongan sedang dilakukan malah membuat mereka lemas hingga tidak sadarkan diri. Kedalam septic tank itu mencapai 6 meter,” ujarnya.
Warga lainnya yang mengetahui kondisi tersebut langsung berupaya mencari bantuan karena khawatir kalau harus langsung menolong. Namun rupanya tiga orang warga yang terjebak di dalam septic tank, yaitu Ratna, Roni, dan Jaka diketahui meninggal dunia. Dua lainnya, berhasil menyelamatkan diri walau lemas.
Petugas penolong dari Dinas Pemadam kebakaran Kabupaten Garut yang diminta membantu, turun ke lokasi dan langsung mengevakuasi para korban dibantu warga setempat.
“Semua korban saat ini sudah berhasil dievakuasi. Untuk korban selamat langsung kita evakuasi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan," tutup Hermansyah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga kelima orang itu menghirup gas beracun di dalam sumur.
Baca SelengkapnyaKejadian ini dimulai ketika dua pria memasuki sumur yang tidak terpakai untuk mengambil potongan bambu yang tersimpan di dalamnya.
Baca SelengkapnyaEmpat orang meninggal dunia di dalam sumur yang berada dalam Perumahan Valencia, Desa Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (26/4).
Baca SelengkapnyaNF awalnya berenang di Waduk Tanah Merah bersama empat temannya yang lain.
Baca SelengkapnyaDari info yang ada, satu orang meninggal akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca Selengkapnyakorban merupakan pedagang gado-gado tak jauh dari lokasi
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca Selengkapnya