Kisah Pilu Ibu di Padang Bawa Jenazah Bayi Pakai Ojek Online karena Tak Punya Biaya
Merdeka.com - Kisah pilu dialami seorang ibu bernama Dewi Suriani. Warga Padang itu terpaksa membawa pulang jenazah bayi berumur enam bulan penderita getah bening berinisial KP, dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang menggunakan ojek daring karena diduga terkendala biaya.
"Putra saya sudah meninggal sejak pukul 09.00 WIB, namun belum bisa dibawa pulang karena harus menyelesaikan administrasi," kata ibu dari korban yaitu Dewi Suriani, dihubungi via telepon di Padang, Selasa (19/11). Seperti dilansir Antara.
Pada pemrosesan tersebut tertera biaya yang harus dibayar sekitar Rp24 juta. Karena khawatir akan jenazah anak yang harus segera dikebumikan, maka salah seorang kerabat Dewi yang berprofesi sebagai ojek daring serta menemani di rumah sakit, langsung membawa bayi pulang menggunakan sepeda motor sebagai bentuk keprihatinan. Setelah sampai di rumah duka, langsung dilangsungkan prosesi jenazah dan selesai dikebumikan sekitar pukul 15.30 WIB.
-
Kenapa Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit? Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Anak Nathalie ini mengalami step.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana kondisi Baby Adzam di rumah sakit? Baby Adzam terlihat dalam kondisi lemas. Anak Sule ini suhu badannya masih naik turun, Perawatan di Rumah Sakit Baby Adzam tampak menjalani perawatan di rumah sakit. Terlihat Baby Adzam tengah diinfus. Ia masih terlihat dalam kondisi lemas.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Kapan harus bawa anak ke rumah sakit? 'Kalau terganggu salah satunya, makan kurang, minum nggak mau, nggak bisa tidur karena nggak bisa nafas, dia lemas terus, kita nggak bisa (mengobati) hanya pijat di rumah atau obat-obatan herbal,' terang dr. Dimple dilansir dari Antara.
-
Siapa yang menemani Baby Adzam di rumah sakit? Ia memberikan kabar terkait anaknya yang sakit. Namun Sule tak langsung datang ke RS untuk menjenguk Adzam. Hal ini membuat Nathalie kecewa.
Dewi mengatakan, anaknya sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, sejak Kamis (14/11). "Sebelumnya anak saya dirawat di rumah sakit swasta, kemudian dirujuk ke RSUP M Djamil," kata dia.
Meskipun demikian, dia mengatakan ketika dirawat di RSUP M Djamil anaknya mendapatkan penanganan medis dengan baik. Kendala yang terjadi hanya ketika akan membawa jenazah sang anak pulang. KP diketahui merupakan anak Dewi Suriani satu-satunya.
Rumah Sakit Gratiskan Biaya Perawatan
Direksi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat menggratiskan biaya perawatan KP yang meninggal karena penyakit getah bening.
"Untuk biaya perawatan yang mencapai Rp25 juta itu para direksi sepakat untuk menanggulanginya," kata Direktur M Djamil Padang Yusirwan Yusuf, dalam keterangan pers di Padang, Rabu (20/11).
Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan kemampuan ekonomi dari orang tua bayi. "Sumbangan ini sifatnya adalah pribadi dari direksi rumah sakit, sehingga keluarga tidak perlu lagi mencari dana," katanya.
Karena hal tersebut, ia menyampaikan tidak perlu lagi aksi penggalangan dana demi menebus biaya perawatan Khalif.
Istri Wali Kota Padang Fasilitasi Biaya Rumah Sakit
Istri Wali Kota Padang Harneli Bahar memfasilitasi pelunasan tunggakan pengobatan jenazah bayi KP yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang setelah sebelumnya menderita sakit kelenjar getah bening.
Menurut Harneli, awalnya dia mendapat informasi ada jenazah bayi yang ditahan karena ada tunggakan pengobatan sebesar Rp24 juta karena orang tuanya belum mampu melunasi.
Informasi tersebut viral di media dan dia selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Padang mencari tahu kebenaran informasi tersebut. Ternyata informasi tersebut benar dan Harneli langsung menghubungi Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz) Kota Padang dan Dirut RSUP M Djamil Padang.
"Memang, ketika mendapatkan informasi itu saya langsung menelpon Baznas agar dapat memberikan bantuan dan Baznas mau membantu sebesar Rp10 juta. Kekurangan nantinya akan dicarikan lagi," katanya.
Saat menghubungi Dirut RSUP M Djamil, Harneli meminta keringanan untuk pihak keluarga sehingga yang dibayarkan bisa dikurangi dan diberi waktu untuk mencari kekurangannya.
Penjelasan Perwakilan Ojek Online
Perwakilan pengemudi ojek dalam jaringan (daring) mengklarifikasi tindakan memboyong jenazah bayi enam bulan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat pada Selasa (19/11) yang sempat menjadi perhatian publik.
"Kedatangan ini untuk mengklarifikasi kejadian kemarin, peristiwa itu terjadi di luar kendali, dan murni didorong oleh wujud kepedulian sesama driver," kata Korlap Komunitas Gojek Padang Selatan Alfiandri (46) di Padang.
Klarifikasi disampaikan langsung di hadapan Direktur Rumah Sakit M Djamil, Yusirwan Yusuf, Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi (PPID) Gustianof, sejumlah pegawai rumah sakit, Distrik Operation Manager Gojek Padang Septian Dwijayanto, dan lainnya.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf karena tidak mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di rumah sakit.
"Kemarin itu awalnya kami datang sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama, tapi karena tidak memahami administrasi serta SOP rumah sakit sehingga alurnya terasa lama, akhirnya peristiwa (membawa jenazah) itu terjadi," katanya.
Ia mengakui aksi tersebut murni karena spontanitas yang didorong oleh kepedulian, karena menilai jenazah bayi harus segera dikebumikan. Kepedulian ditunjukkan oleh komunitas ojek daring karena salah satu keluarga bayi merupakan bagian dari pengemudi ojek.
Alfiandri mengatakan setidaknya ada sekitar enam puluh komunitas yang memberikan kepedulian, tidak hanya dari Padang, namun juga dari daerah lain.
"Namun kami menegaskan insiden itu murni karena kepedulian, tanpa maksud apa-apa," katanya.
Sementara Direktur RSUP M Djamil Yusirwan Yusuf menerima permintaan maaf tersebut sekalipun masih menyayangkan aksi membawa jenazah dengan sepeda motor itu.
Ia meminta seluruh pihak memahami bahwa rumah sakit juga mempunyai SOP dan aturan yang harus dilalui, sehingga tuduhan menahan jenazah karena persoalan biaya dibantah secara tegas.
Ia juga memaparkan beberapa dampak tindakan membawa jenazah menggunakan sepeda motor seperti yang terjadi. Pertama dari sisi keamanan, kemudian membawa dengan sepeda motor mengurangi faktor penghormatan terhadap jenazah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wawan menceritakan kronologi berawal saat dirinya mendapatkan orderan makanan di RSUP Tadjuddin Chalid.
Baca SelengkapnyaArif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaSuardi berdalih ingin mengganti dengan ambulans yang sesuai Pergub.
Baca SelengkapnyaMomen driver ojol bawa anak antar makan. Ternyata sang istri baru meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatan si sopir, pihak rumah sakit bereaksi. Rumah sakit meminta maaf dan berjanji memperbaiki.
Baca SelengkapnyaBocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.
Baca SelengkapnyaPada petugas, wanita itu mengaku punya masalah keluarga yang sudah terjadi sejak sekitar 14 tahun lalu dan dia mengemis untuk mencari nafkah.
Baca SelengkapnyaPencopotan sesuai dengan janji Rahmatullah jika ditemukan pelanggaran dalam pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat.
Baca SelengkapnyaSeorang pria membawa istrinya berobat ke rumah sakit menggunakan gerobak. Aksinya sontak viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi ibu muda berusia 25 tahun yang menceburkan diri bersama balitanya yang masih berusia empat tahun di Dermaga 11 Marina Ancol, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya