Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah pilu jemaah haji tak mampu menatap Kabah meski sudah di Tanah Suci

Kisah pilu jemaah haji tak mampu menatap Kabah meski sudah di Tanah Suci Perawat haji. ©facebook.com/lili.andriani

Merdeka.com - Melihat kemegahan Kabah adalah mimpi setiap umat Muslim di dunia. Tapi, menatap langsung bahkan mencium Hajar Aswat tak bisa dilakukan dengan mudah oleh seluruh pemeluk agama Islam. Khususnya di Indonesia, butuh biaya yang sangat besar untuk pergi ke Tanah Suci di Mekkah, Arab Saudi.

Setiap musim haji, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama mengawal dan memfasilitasi ratusan ribu warga Indonesia yang hendak naik haji ke Tanah Suci. Meski begitu, butuh antrean panjang, hingga bertahun-tahun untuk mendapatkan kuota haji dari pemerintah. Belum lagi, bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah, harus menabung hingga puluhan tahun.

Sedih bukan kepalang, ketika kita naik haji, tapi tak bisa melaksanakan haji, padahal sudah sampai di Tanah Suci. Rupanya kondisi demikian sering terjadi dan dialami jemaah haji asal Indonesia. Penyebabnya cuma satu, calon jemaah haji itu sakit, karena perjalanan jauh dari Indonesia ke Arab Saudi. Sehingga hajinya harus diwakilkan atau dibadalkan.

Orang lain juga bertanya?

Kisah pilu calon jemaah haji yang tak bisa mengikuti proses Wukuf di Arafah ini diceritakan oleh Lili Andriani. Dia adalah petugas haji yang merawat para jemaah haji yang sakit di Arab Saudi, bertugas di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daker Makkah, dikutip dari Akun Facebooknya, Rabu (13/9).

Selesai jaga malam itu aku dapat jadwal rujukan 1. Artinya aku akan stanby sejak jam 09-21 malam hari ini untuk mengantar jamaah sakit ke rumah sakit rujukan, pagi ini jam 10, WhatsApp (WA) grup minta perawat rujukan untuk turun ke IGD, kebetulan urutannya sampai ke namaku. Bergegas aku turun setelah ganti pakaian.

Ternyata aku berangkat mengantar jamaah yang mau dibuatkan Surat layak terbang untuk tanazul. Bapak itu hanya bisa berbaring setelah serangan stroke 3 minggu lalu.

Selesai mengantar rujukan 1, aku ke kamar rehat dulu curi waktu siapa tahu bisa tidur sebentar. Belum berapa lama aku di kamar ada berita di WA, tim rujukan diminta untuk mengantar jamaah yang dirawat di KKHi dan sudah boleh pulang ke kloter.

Ada kira-kira 12 orang yang kami antar ke sektor masing-masing. Sepuluh orang yang kami bawa adalah lansia, 2 orang lainnya adalah istri yang suaminya sedang di rawat di RSAS. Aku berangkat berdua temanku, senang duduk berada di sekitar jamaah itu, tapi perasaanku berubah ketika ku tanya seorang bapak.

"Pak sama siapa naik hajinya?"

"Sendiri" jawabnya singkat dengan agak susah, maklum beliau stoke sehingga agak sulit bicara.

"Punya anak berapa pak?"

Dia menggeleng 'ndak ada' deg aku langsung terdiam, ya Allah kasihan banget.

perawat haji

Perawat jemah haji ©facebook.com/lili.andriani

Dia dengan kondisi yang manula usia lebih dari 70 tahun stroke, dia tidak punya anak lalu sampai di Indonesia siapa yang merawat, oh mungkin istrinya masih agak muda, batinku.

"Istri bapak masih ada?" lanjutku agak sedikit kepo.

Dia kembali menggeleng, "ndak ada,"

"Lalu dengan siapa nanti bapak di Indonesia?"

"Saudara," jawabnya.

Aku dan temanku saling lirik dan diam. Ada sedikit sedih di hatiku, mengingat ayahku juga dulu stroke dan dia butuh banyak bantuan orang lain sampai dengan pulihnya.

Suasana jadi sepi. Sektor ke-2 yang kami tuju sampai, beberapa jamaah yang bertempat tinggal di sektor itu kami turunkan. Perjalanan berlanjut ke sektor berikutnya, sore merayap ke Maghrib, perjalanan kami melewati Masjidil Haram, dengan heboh kami tunjukkan Masjidil Haram ke jamaah kami.

perawat haji

Perawat haji ©facebook.com/lili.andriani

Bu, pak tuh sebelah kanan Masjidil Haram di sana, yang lampunya warna hijau, di dalamnya Kabah, sebagian dari mereka menoleh ke kanan, tapi ada bapak yang dengan wajah bingung menatapku. "Itu pak," kupalingkan wajahnya ke kanan. Tapi percuma, dia dimensia tidak mengerti apa yang aku bicarakan.

Ada lagi ibu yang sama-sama bingung, dia juga dimensia dan tidak mengerti, agak parau suaraku, seketika berlinang air mata, wajah-wajah tua ini berusaha mengumpulkan uang, menunggu antrean yang lama untuk datang berharap bisa melihat Kabah, tapi sampai di sini bahkan dia tidak mengerti.

"Saya juga belum lihat Kabah," satu suara aku dengar dari belakang, seorang ibu dengan wajah yang lesu berbicara.

"Sejak datang ke Madinah saya sakit, terus dipindahin ke rumah sakit sini, sampai sekarang belum ke Masjid itu, belum lihat Kabah."

Ya Allah, akhirnya air mataku tidak terbendung, begitu besar harapan mereka sama seperti orang-orang yang berusaha mengumpulkan uang, membayar mahal dan menunggu waktu untuk berhaji begitu tiba waktunya mereka bahkan tidak bisa melaksanakan rukunnya sendiri. Sebagaian dari manula yang kami bawa ini hajinya di badalkan (diwakilkan), tapi haji bukan hanya cukup secara materi, kemampuan fisik dan mental juga harus diperhatikan.

Bayangkan betapa mahal harga Istitaah yang sebenarnya. Mereka yang manula terbang 10 jam perjalanan, sampai di Tanah Suci sakit karena kelelahan, dirawat, tidak mampu untuk melaksanakan rukun dan wajibnya, lalu pulang ke Tanah Air dengan kondisi sakit atau tanazul awal dan belum melihat Kabah.

Semakin sedih rasanya. Terima kasih Ya Allah, di usiaku yang masih kuat ini Engkau berikan aku kesempatan untuk melaksanakan haji bahkan sambil merawat jemaah-jemaah yang sakit.

Ya Allah semoga Engkau terima Hajiku dan semua muslim yang berhaji menjadi haji yang Mambrur. Ya Allah semoga Engkau berikan kesempatan bagi suami, anak-anak dan keluargaku, saudaraku, teman-temanku dan semua muslim berhaji dalam keadaan sehat dan istitaah sehingga mereka dapat melaksanakan hajinya dengan sempurna. Amin.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Kisah Haru Jemaah Haji Pulang dengan Penuh Tangisan, Istri Meninggal Dunia saat Ditinggal ke Tanah Suci
Viral Kisah Haru Jemaah Haji Pulang dengan Penuh Tangisan, Istri Meninggal Dunia saat Ditinggal ke Tanah Suci

Jemaah haji asal Pacitan ini ditinggal istrinya meninggal dunia saat dirinya tengah menjalankan ibadah haji.

Baca Selengkapnya
Saking Lelahnya, Cerita Jemaah Haji Tidur Beralas Kardus di Muzdalifah Nyenyak Banget⁠
Saking Lelahnya, Cerita Jemaah Haji Tidur Beralas Kardus di Muzdalifah Nyenyak Banget⁠

Seorang haji backpaker cerita saat ia tidur di Muzdalifah dengan menggunakan alas kardus.

Baca Selengkapnya
Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Jateng Tiba di Tanah Air, Penuh Suasana Haru
Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Jateng Tiba di Tanah Air, Penuh Suasana Haru

Sejumlah jamaah haji sujud syukur tak lama setelah pesawat mendarat di Bandara Adisoemarno, Boyolali

Baca Selengkapnya
Usai Umrah Wajib, Banyak Jemaah Indonesia Terpisah dari Rombongan hingga Kelelahan
Usai Umrah Wajib, Banyak Jemaah Indonesia Terpisah dari Rombongan hingga Kelelahan

Beberapa apa jemaah yang dianggap membutuhkan obat diberikan obat pereda nyeri.

Baca Selengkapnya
Begini Suasana Terkini Masjidil Haram Jelang Pelaksanaan Ibadah Haji
Begini Suasana Terkini Masjidil Haram Jelang Pelaksanaan Ibadah Haji

Menjelang pelaksanaan ibadah haji, kawasan Masjidil Haram kian padat

Baca Selengkapnya
Bermimpi Lihat Ka'bah Berdua Tak Bisa Terwujud, Kakek Asal Riau Ini Ditinggal Wafat Istrinya Beberapa Hari Jelang Berangkat Haji
Bermimpi Lihat Ka'bah Berdua Tak Bisa Terwujud, Kakek Asal Riau Ini Ditinggal Wafat Istrinya Beberapa Hari Jelang Berangkat Haji

Ditinggal wafat sang istri, kakek di Riau ini punya harapan khusus di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Sebut Sebagian Besar Jemaah Haji Meninggal di Haji 2024 Tak Berizin
Arab Saudi Sebut Sebagian Besar Jemaah Haji Meninggal di Haji 2024 Tak Berizin

Setidaknya 550 orang dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan haji.

Baca Selengkapnya
Begini Modus Travel Nakal Rayu WNI Jadi Jemaah Furoda
Begini Modus Travel Nakal Rayu WNI Jadi Jemaah Furoda

Banyak orang Indonesia yang terjebak janji manis travel atau pihak tertentu yang menawarkan haji furoda.

Baca Selengkapnya
Cerita Jemaah Haji Kloter 31 Kepulangan Tertunda 2 Hari Akibat Pesawat Garuda Bermasalah
Cerita Jemaah Haji Kloter 31 Kepulangan Tertunda 2 Hari Akibat Pesawat Garuda Bermasalah

Ia menyebut karena masalah pesawat, membuat 448 jemaah haji harus kembali ke hotel.

Baca Selengkapnya
Cerita Jemaah Haji Asal Surabaya Kehilangan Tas Berisi Rp15 Juta, Ditemukan TKI Petugas Kebersihan Masjid Nabawi
Cerita Jemaah Haji Asal Surabaya Kehilangan Tas Berisi Rp15 Juta, Ditemukan TKI Petugas Kebersihan Masjid Nabawi

Wanita tersebut tak hapal hotel dan nomor telepon rekannya, karena semua ada di tas tersebut

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Harun Haji Tertua Indonesia 2023 selama di Tanah Suci, Akui Lemah di Depan Ka’bah
Kisah Mbah Harun Haji Tertua Indonesia 2023 selama di Tanah Suci, Akui Lemah di Depan Ka’bah

Mbah Harun mengaku bersyukur telah menyempurnakan Rukun Islam

Baca Selengkapnya
Pesawat Garuda Rusak, 448 Jemaah Haji Gagal Pulang ke Tanah Air
Pesawat Garuda Rusak, 448 Jemaah Haji Gagal Pulang ke Tanah Air

Semula penerbangan ratusan jemaah haji dengan nomor GA 1231 akan diberangkatkan pada Senin 15 Juli pukul 01.50 WAS.

Baca Selengkapnya